Program ‘Desaku Menanti’ masuk Tahap Pembangunan Fisik

Pemprov, Bhirawa
Program “Desaku Menanti”  yang dikerjakan Kementerian Sosial dan Pemprov Jatim  telah memasuki tahap pembangunan fisik. Program relokasi Penyandang Masalah Sosial(PMKS) ini merupakan pilot project pengentasan dan penegmabangan PMKS dari Kemensos dengan anggaran Rp1,277 miliar.
Program yang mulai dilaksanakan pada tahun 2014 ini, untuk pertama kali Pemprov Jatim memberikan rumah gratis bagi 35 kepala keluarga (KK) atau 135 jiwa anggota Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Masyarakat (PMKS). Lokasi tahap pertama program “Desaku Menanti” ini berada di  Desa Prodo, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan.
Dalam, Rakor Tehnis Pembangunan Kesejahteraan Sosial tahun 2014 dan Rapat Sinkronisasi Program Kesejahteraan Sosial Tahunn 2015 di Surabaya, Selasa(4/3) malam, Kepala Dinas Sosial Jatim, Sujono mengatakan, program “Desaku Menanti” saat ini telah memasuki tahap pembangunan fisik rumah.
Dalam program ini anggaran sepenuhnya berasal dari APBN Kementerian Sosial dengan total dana yang dialokasikan sebesar Rp 1.277.000.000. Dana tersebut diperuntukkan untuk membeli tanah seluas 8.500 m2 dan pembangunan fisik rumah.
“Masing-masing rumah kita alokasikan Rp 162 juta dengan luas tanah per rumah 100 m2 per KK,” katanya.
Sudjono menjelaskan, program “Desa Menanti” diperuntukkan bagi gelandangan dan pengemis yang telah mendapatkan binaan dari UPT Rehabilitasi Sosial. Nantinya, lanjut Sudjono, selama menempati rumah, mereka mendapatkan pendampingan dengan berbagai program.
Bebarapa program pendampingan yang disiapkan Dinsos antaranya Kelompok Usaha Bersama (KUBE) berupa pengembangan ternak kambing, kerajinan dan lainnya.
“Di sekitar rumah mereka juga banyak areal sawah yang belum tergarap, mereka nantinya juga bisa bercocok tanam,” katanya.
Sebelum menempati rumah, UPT Rehabilitasi Sosial juga telah memberikan pembekalan bagi penerima rumah dengan berbagai macam ketrampilan. Pembekalan ketrampilan ini dimaksudkan agar hidup mereka bisa mandiri dan tidak kembali ke pekerjaan awal. yakni sebagai pengemis atau gelandangan.
Beberapa contoh pelatihan ketrampilan yang diberikan misalnya usaha bakso termasuk cara membuatnya, salon kecantikan, beternak, meubeler, pertukangan dan lainnya.
Sujono mengakui, program ini adalah salah satu terobosan pengentasan PMKS secara total dari sekian banyak program pengentasan PMKS lainnya. Dari jumlah PMKS di Jatim yang mencapai 14.803 jiwa, jumlah rumah yang dibagikan dalam program ini memang belum sebanding dengan besarnya PMKS.
“Desaku Menanti akan menjadi percontohan pengentasan PMKS yang ideal dan totalitas,” tandasnya. n [rac]

Tags: