Program SUSI Lumajang Siap Dibawa ke UNPSA 2019

Program inovasi unggulan Pamkab Lumajang, Suami Siaga (SUSI) yang terbukti mampu menurunkan angka kematian Ibu dan Bayi.

Lumajang Bhirawa
Program unggulan Suami Siaga (SUSI ) yang masuk dalam Top 25 Kompetisi Pelayanan Publik KemenPAN RB tengah disiapkan untuk mengikuti United Nations Public Service Award (UNPSA ) 2019 mendatang.
Program SUSI sendiri juga dinilai mampu menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Kabupaten Lumajang melalui pelibatan peran aktif utamanya suami dalam bertanggungjawab terhadap istrinya yang hamil hingga pasca melahirkan.
Dr.Ima Rifiyanti selaku Kepala Puskesmas Gucialit Kecamatan Gucialit , yang wilayahnya dijadikan pilot projects program SUSI yang diawali dari Puskesmas Gucialit sejak tahun 2012 silam.
Dengan program SUSI terbukti bahwa dengan adanya Gebrakan SUSI tersebut berhasil menurunkan kasus kematian ibu dari 1 orang ditahun 2010 – 2014 menjadi 0 ( nol) sejak 2014 – hingga sekarang, dimana tercatat angka kasus kematian bayi turun dari 22 ditahun 2010 turun terus hingga angka 8 ditahun 2018.
“Gagasan inovasi SUSI diawali dari Puskesmas Gucialit pada tahun 2012 lalu dan SUSI itu merupakan upaya pemberdayaan masyarakat di tingkat keluarga ,utamanya suami ,agar meningkatkan peran dan tanggung jawab terhadap kesehatan ibu hamil dan bayinya,” ujarnya.
Ima juga menjelaskan bahwa program SUSI juga termasuk diantara 22 inovasi se Indonesia yang ditunjuk Kementerian PAN RB untuk maju mewakili Indonesia dalam United Nation Public Service Award (UNPSA 2019).
Menurutnya program tersebut sebagai metoda pemberdayaan masyarakat ,dan telah terbukti dan diakui mempunyai keunikan dan inovatif yaitu adanya pelibatan tanggungjawab suami terhadap kebutuhan isterinya yg sedang hamil.
“Kebutuhan yg harus dipenuhi itu disepakati melalui komitmen amanah persalinan antara lain gizi seimbang, alat cuci tangan dengan air mengalir, dukungan Inisiasi Menyusui Dini ,Dukungan ASI Eksklusif. Kepemilikan jamban dan kelengkapan akte kelahiran serta dokumen kependudukan,” jelasnya.
Sedangkan untuk persiapan di ajang United Nation Public Service Award (UNPSA) 2019 tersebut tinggal menunggu rekomendasi dari Kementerian Kesehatan dan Unicef berupa dokumen proposal .
Sekretaris Dinkes Lumajang,dr. Bayu Wibowo yang menjelaskan bahwa untuk mengikuti United Nations Public Service Award (UNPSA ) 2019 itu pihaknya telah menyiapkan berbagai dokumen dan profil proposal yang dikirim melalui Kantor PAN dan RB untuk diseleksi dan tinggal menunggu hasil verifikasi.(Dwii)

Tags: