Proyek Fisik Mendesak Jadi Prioritas Pembahasan Komisi III DPRD Trenggalek

Trenggalek, Bhirawa
Beberapa Kegiatan dan Proyek Fisik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek yang sempat ditunda karena revokusing anggaran akibat pandemi Covid-19 dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Selanjutnya akan dimulai dikerjakan setelah pembahasan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2020.

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Trenggalek, Sukarudin Mengatakan Kendati akan dilaksanakan komisi III meminta agar proyek yang dikerjakan diantaranya kegiatan yang dirasa mendesak dan prioritas.

“Ada beberapa hal yang tadi berkembang di diskusi salah satunya tentu ada kegiatan yang prioritas dan mendesak karena merupakan kebutuhan,” ungkapnya usai rapat kerja membahas KUPA-PPAS tahun 2020 serta KUA-PPAS tahun 2021 di Graha Paripurna Gedung DPRD Trenggalek.

Lebih lanjut ia menyebutkan beberapa OPD Mitra Kerjanya yang diminta untuk memprioritaskan hal penting dan mendesak dalam pembahasan KUPA PPAS di lintas OPD.

“Titik tekannnya satu yang terpenting dibahas di KUPA PPAS diambil yang khusus prioritas di lintas OPD,” ujarnya. Untuk Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) pihaknya meminta untuk anggaran penyempurnaan GOR ditunda mengingat kebutuhan anggarannya besar, semisal ada anggaran kecil ia tidak mau karena tidak akan menyelesaiakan masalah.

“Tadi saya minta anggarannya dialihkan ke OPD lain yang dipandang punya kegiatan prioritas dan mendesak, tapi dengan catatan untuk tahun 2021 GOR dipastikan harus selesai. Pasalnya kalau dipaksakan lelang tahun ini jelas tidak mungkin karena membutuhkan anggaran biaya Rp3-4 miliar, sedangkan tahun 2021 Gedung Olahraga kita membutuhkan anggaran sekitar Rp7 miliar,” pintanya.

Lanjut, pada Rumah sakit karena ada beberapa kegiatan yang menjadi prioritas di KUPA-PPAS tahun 2020 untuk sarana kesehatan masyarakat Trenggalek. menurut pandangan Sukar hal itu akan menjadi prioritas.

Seperti pemasangan rooftop,agar bangunan yang ada tidak rusak ini memang penting, untuk penataan rumah makan (warung) di lingkungan Rumah sakit yang ada di tepi pagar agar di tertibkaan.

“Namun kita tidak sekedar mentertibkan tapi juga akan memberikan tempat dan fasilitas karena itu menyangkut kehidupan orang banyak, masalah ekonomi tentunya,” ujarnya.

Selain itu pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ia lebih menekankan pada jalan yang rusak utamanya alan antar kecamatan, lintas jalan kecamatan, jalan antar desa, dan jalan menuju pendidikan.

“Mana- mana yang prioritas harus dibereskan,” tegasnya. Dinas Koperasi usaha mikro dan Perdagangan (komidag) ia meminta untuk menyempurnakan pasar yang dirasa menjadi prioritas namun tidak memerlukan anggaran banyak. Mengingat Trenggalek memiliki 23 pasar daerah yang masih perlu disempurnakan.

“Dari 23 pasar bangunannya selesai dan sempurna itu belum ada, baru nanti ada setelah di selesaiakan 4 pasar, kita nanti akan ada 4 pasar yang relatif sempurna seperti Pasar Pon, pasar Karangan, pasar Gandusari,dan pasar Bendo,” tutupnya. [wek]

Tags: