PSBB Tak Maksimal, Dewan Dukung Pembentukan Kampung Tangguh

Anggota Komisi D DPRD Surabaya–Ibnu Shobir

Surabaya, Bhirawa
Progam Pembentukan Gugus Tugas Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo terdiri dari Satgas Wani, Satgas Wani Sejahtera, Satgas Wani Jogo dan Satgas Wani Ngandani untuk menekan penyebaran virus corona (COVID-19).

Munculnya Progam Pembentukan kampung tangguh wani ini, menurut Komisi D kurang optimalnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap I dan II di surabaya karena masyarakat belum teredukasi dengan baik.

“Masyarakat belum teredukasi dengan lebih baik, sehingga prilaku masyarakat masih belum seutuhnya mencerminkan protokol kesehatan covid-19,” ujar Ibnu Shobir Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Selasa (2/6).

Ibnu mengatakan, pihaknya tidak bermaksud menyalahkan masyarakat, tetapi, menurut Komisi D seharusnya kunci utama dari penyelesaian covid adalah pada kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup sehat dengan menjalankan protokol kesehatan melalui proses edukasi terus menerus.
“Siapa yang wajib mengedukasi tentunya Pemerintah sekaligus menginisiasi untuk disampaikan pembagian tugas kepada masyarakat dan tokoh masyarakat lainnya,” katanya.

Fraksi PKS ini menjelaskan, ketika jumlah orang terpapar covid-19 sudah mencapai ribuan dan dinyatakan positif, menurut Ibnu semestinya proses mitigasinya harus sampai kepada unit terkecil di masyarakat seperti RT dan RW.

“Tetapi RT dan RW ini bukan skruktur langsung pemerintah atau pegawai negeri, tetapi kepanjangan tangan dari pemerintah,” paparnya.

Meski demikian, kata Ibnu, bisa di fungsikan secara optimal seperti semacam membantu penanggung jawab penanganan covid di daerah masing masing, dan pihaknya melihat skruktur ini tidak dibuat oleh pemerintah kota pada PSBB I dan II, sehingga seolah olah semuanya didekati dengan pendekatan yang sangat besar.

“Seperti Kecamatan dan Kelurahan, sementara kecamatan kita jumlah orangnya bisa 200 ribu, apalagi 1 desa jumlahnya bisa 5.000 ribu ini menjadi tidak efektif,” ungkapnya.

Karena itu, ketika skrukturnya dibuat sampai ketingkat RW atau RT maka itu sangat baik sehingga tugas pemerintah menginisiasi sekaligus mendorong supaya warga berperan aktif dengan progam kampung kampung, dengan demikian kontroling di masing masing wilayah yang lebih kecil akan lebih efektif.

“Kalau ada orang luar masuk, orang sakit, orang isolasinya mandiri kanan kirinya bisa tahu dan ngerti termasuk Pak RT dan RW nya juga paham sehingga masyarakat bisa memberikan kontribusi,” pungkasnya. [dre]

Tags: