PT Bank CIMB Niaga Fokus Pacu Kinerja di Sektor Syariah

Direktur Syariah Banking CIMB Niaga, Pandji P. Djajanegara (tengah) bersama Chief Economist CIMB Niaga, Adrian Panggabean (kanan) dan S&D Regional Head Jawa Timur & Bali Nusra CIMB Niaga, Rusidi (kiri) di acara Diskusi bersama CIMB Niaga tentang prospek perekonomian Indonesia pada semester II/2019 di Surabaya. [achmad tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
PT Bank CIMB Niaga saat ini mulai fokus dan serius memacu kinerja Unit Usaha Syariah, karena potensi pasar perbankan syariah di Indonesia sangat besar. Direktur Syariah Banking CIMB Niaga, Pandji P Djajanegara mengungkapkan dengan kondisi perekonomian yang saat ini cukup positif, diharapkan dapat menumbuhkan bisnis perbankan Syariah yang masih berkutat dengan marker share dibawah 6 persen.
“Kita mempersiapkan proses spin off UUS. Namun sebelum benar-benar terlaksana, kita akan pacu kinerja UUS menjadi lebih maksimal sehingga memiliki performansi yang kuat dari modal, asset dan kekuatan lainnya,” terangnya, Minggu (28/7).
Pandji P Djajanegara menambahkan sesuai peraturan pemerintah, Bank Umum Konvensional harus memisahkan diri dari unit usaha Syariah sebelum tahun 2023. Ketentuan ini dilakukan berdasarkan Pasal 40 Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/10/PBI/2009 mengenai Unit Usaha Syariah (PBI 11/2009).
“CIMB Niaga sebagai Bank umum Konvensional (BUK) yang memiliki Unit Usaha Syariah (UUS) mulai memikirkan rencana pemisahan tersebut. Targetnya sebelum batas akhir regulasi sudah terlaksana spin offnya,” jelasnya.
Adapun tantangan terbesar bank syariah selama ini adalah anggapan masyarakat mengenai unit usaha syariah yang masih kurang dipahami. Karena banyak yang berpikir bahwa syariah merupakan Bank KW 2. Selain itu, banyak masyarakat yang masih ragu apakah unit tersebut halal atau tidak. “Masalah kurangnya pemahaman mengenai bank Syariah juga menjadi faktor utama kurangnya minat masyarakat,” ujarnya.
Sementara pada kuartal pertama, pembiayaan CIMB Niaga Syariah tumbuh 61,1 persen Year-on-Year (YoY) menjadi Rp28,04 triliun. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 51,0 persen YoY menjadi Rp26,52 triliun. Dengan kinerja tersebut, laba sebelum pajak sebesar Rp236,52 miliar, naik 54,1 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Selain itu Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga masih cukup optimis dapat mencapai pertumbuhan positif pada semester kedua 2019. Dengan kondisi perekonomian yang dinilai positif serta penguatan penetrasi melaui berbagai terobosan dinilai dapat merealisasikan target tersebut.
Menurut Pandji P Djajanegara, kondisi perekonomian saat ini cukup positif, hal ini diharapkan turut menumbuhkan bisnis Syariah termasuk penghimpunan dana wakaf dari masyarakat kepada Iembaga-Iembaga pengelola wakaf.
CIMB Niaga Syariah sebagai Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS PWU) terus mendukung pengembangan wakaf dengan mengedukasi masyarakat. Termasuk, dengan menyediakan channel digital yang Iengkap untuk pembayaran wakaf uang dan wakaf melalui uang.
Di antaranya melalui CIMB cliks, Go Mobile, ATM, dan aplikasi e-salaam. “Masyarakat bisa berwakaf dengan mudah melalui channel digital yang kami sediakan melalui berbagai kemudahan tersebut. Kami juga menyediakan kode QR (Quick Response) khusus wakaf di sejumlah masjid dan Iembaga wakaf yang dapat dipindai melalui berbagai aplikasi pembayaran di ponsel,” jelas Pandji.
CIMB Niaga Syariah tak sekadar menyediakan kanal pembayaran, lebih dari itu juga membuat produk khusus untuk menghimpun dana wakaf yaitu Tabungan iB Mapan Wakaf. Tersedianya beragam channel serta produk pembayaran wakaf tersebut diharapkan dapat terus meningkatkan penghimpunan dana wakaf melalui CIMB Niaga Syariah.
Dana wakaf yang terkumpul akan disalurkan untuk membiayai berbagai program. Untuk memaksimalkan hal tersebut, CIMB Niaga Syariah memiliki 15 nazhir (pengelola wakaf) mitra. “CIMB Niaga Syariah senantiasa mendukung kemajuan perekonomian umat dengan terus berinovasi menyediakan produk dan Iayanan yang mudah diakses sesuai kebutuhan para nasabah guna mengoptimalkan besarnya potensi bisnis perbankan Syariah di Tanah Air,” katanya. [riq]

Tags: