PT Johnson & Johnson Dukung Indonesia Bebas TBC Tahun 2030

Olahraga salah satu cara efektif untuk menjaga kebugaran tubuh.

Surabaya, Bhirawa
Fakta bahwa Indonesia masih memiliki beban Tuberkulosis (TBC) & Tuberkulosis Resistan Obat (TBC RO) tertinggi ketiga di dunia, tidak serta merta menutup mata kita terhadap permasalahan penyakit ini. Terlebih lagi, berdasarkan data Global TB Report 2019, ada 11 orang di Indonesia meninggal setiap 1 jam akibat TBC. Pada dasarnya, TBC & TBC RO dapat disembuhkan dan diatasi melalui pengobatan dan perawatan yang tepat, teratur, dan lengkap.

Penemuan kasus dan pengobatan secara tepat penting ditingkatkan dalam upaya pengendalian TBC & TBC RO, agar penularannya dapat senantiasa dikendalikan dan peningkatan potensi timbulnya dapat ditanggulangi.

Sebagai salah satu perusahaan perawatan kesehatan global, Tuberkulosis juga merupakan salah satu fokus utama kami dalam hal perbaikan kesehatan masyarakat (public health), dan kami sadar bahwa industri juga memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung upaya pemerintah dalam mengakhiri TBC di Indonesia.

Sejak tahun 2015, PT Johnson & Johnson Indonesia telah terlibat dan turut berperan aktif dalam program pemberantasan TBC yang berfokus pada tiga hal, yaitu; (1) edukasi dan peningkatan kesadaran publik; (2) peningkatan kapasitas; dan terkait dengan (3) akses terhadap diagnosa dan perawatan.

“Kami senantiasa mendukung Pemerintah dalam upaya mewujudkan Indonesia Bebas TBC 2030,” ujar Devy Yheanne, Country Leader of Communication and Public Affairs, PT Johnson & Johnson Indonesia.

Hadirnya pandemi COVID-19 menjadi tantangan baru dalam upaya eliminasi TBC di Indonesia tahun 2030. Presiden Joko Widodo bertekad supaya penanganan TBC bisa dilakukan serupa dengan COVID-19 dengan berfokus pada tindakan pencegahan dengan pelacakan yang agresif untuk menemukan penderita TBC yang belum ditemukan dan belum terlaporkan, terutama mengingat pembangunan sumber daya manusia merupakan salah satu fokus kerja pemerintah dalam lima tahun ke depan.

Pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia bebas TBC dengan target eliminasi TBC pada tahun 2030 berfokus pada tindakan pencegahan penularan TBC. Melalui program TOSS TBC (Temukan Tuberkulosis Obati Sampai Sembuh), masyarakat, termasuk dunia industri, dapat berperan besar lewat partisipasi aktif dalam mendukung pencegahan penularan penyakit, penemuan kasus, dan pendampingan pengobatan bagi pasien TBC.

“Untuk itu, kami sangat mengapresiasi dukungan dan berbagai inisiatif dari PT Johnson & Johnson Indonesia yang menunjukkan komitmen perusahaan dan berkolerasi positif dengan prioritas pemerintah,” ujar dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung,

Kementerian Kesehatan RI.

Di sisi lain, kesadaran masyarakat masih relatif rendah terhadap penyakit TBC, termasuk pentingnya kepatuhan pengobatan sebagai kontrol penularan penyakit dan pencegahan terjadinya TBC RO. Menyadari hal tersebut, tahun ini Kementerian Kesehatan RI didukung penuh oleh PT Johnson & Johnson Indonesia menyelenggarakan kampanye sosialisasi TBC yang melibatkan peran serta masyarakat dan khalayak sasaran usia produktif dalam kegiatan TOSS TBC Virtual Run.

Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan sosialisasi publik Ayo TOSS TBC (Temukan Tuberkulosis Obati TBC Sampai Sembuh) yang mengajak masyarakat untuk mengambil bagian dan berperan aktif mendukung pencegahan dan penanggulangan penyakit TBC dan TBC RO di Indonesia, salah satunya dengan berolahraga.

“Ayo TOSS TBC (Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh) merupakan kampanye sosialisasi TBC yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai penyakit TBC, cara pencegahan, dan pengobatannya. Upaya ini memerlukan peran aktif masyarakat, serta pemberdayaan masyarakat secara lebih luas. Melalui kegiatan TOSS TBC Virtual Run, kami mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam mendukung pencegahan dan penanggulangan penyakit TBC dan TBC RO di Indonesia,”tambah Devy.

Dalam situasi pandemi saat ini, kegiatan olah raga dapat tetap dilakukan melalui kegiatan yang aman, sesuai dengan protokol kesehatan, dan tidak melibatkan pengumpulan massa. Kegiatan TOSS TBC Virtual Run dilakukan menggunakan aplikasi lari, serta bisa dilakukan di rumah, kapanpun, dengan siapapun sesuai protokol kesehatan.

Adapun jarak tempuh lari yaitu 13,8 km dipilih karena tahun ini merupakan tahun peringatan hari TBC sedunia yang ke-138. Lebih lanjut, seluruh biaya kepesertaan kegiatan ini akan disalurkan sebagai donasi kepada Perhimpunan Organisasi Pasien TBC (POP TB) untuk mendukung aksi nyata penanggulangan TBC di Indonesia.

Kegiatan TOSS TBC Virtual Run terbuka untuk umum dengan minimal usia 17 tahun. Masyarakat Indonesia bisa mendaftarkan diri untuk berpartisipasi melalui situs www.ayotosstbc.com hingga 16 Agustus 2020. Periode lari akan dimulai bertepatan dengan HUT RI pada tanggal 17 Agustus 2020 sampai dengan 31 Agustus 2020 (sekitar 2 minggu pelaksanaan).

“Sebagai sebuah organisasi kelompok masyarakat yang peduli terhadap penyakit TBC, Perhimpunan

Organisasi Pasien TB (POP TB) Indonesia dikerahkan untuk melakukan penyisiran kasus TBC dan mendampingi penderita sampai sembuh. Tantangan untuk memenuhi kebutuhan pasien TBC membutuhkan solusi yang sinergis melalui kerja sama lintas sektor, sehingga kami sangat mengapresiasi dukungan Kementerian Kesehatan dan PT Johnson & Johnson Indonesia melalui pemberian donasi dari kegiatan TOSS TBC Virtual Run.

Harapannya, POP TB dapat mengembangkan organisasinya dan terus berkomitmen mendukung aksi nyata penanggulangan TBC di masyarakat seperti memberikan pelatihan, meningkatkan kapasitas anggota untuk upaya penemuan orang terduga TBC & TBC RO, kegiatan pendampingan pasien, serta menyusun rencana aksi penanggulangan TBC di Indonesia.” ujar Budi Hermawan, Ketua Perhimpunan Organisasi Pasien TB (POP TB) Indonesia.

“Melalui gerakan TOSS TBC (Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh), pencegahan dan pengobatan TBC & TBC RO dilakukan untuk memutus mata rantai penularan. Tujuan akhir dari gerakan sosialisasi ini adalah agar seluruh masyarakat Indonesia bisa bebas dari penyakit TBC pada tahun 2030. Dengan berolah raga secara rutin, kita sudah berupaya untuk menurunkan risiko TBC dan mendukung Indonesia bebas TBC,” tutup dr. Wiendra.#TOSSTBCVirtualRun – Saatnya Lari untuk Bebas TBC & TBC RO!.(ma)

Tags: