Pulihkan Ekonomi, Gubernur Pantau Sektor Industri

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi PT Indofood Sukses Makmur, di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Rabu (5/8) sore. [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Sektor-sektor industri di Jatim akan terus diperkuat. Hal itu supaya bisa memberikan daya dukung terhadap pergerakan ekonomi di Jatim. Ungkapan itu disampaikan oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa usai mengunjungi PT Indofood Sukses Makmur, di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Rabu (5/8) sore.
Menurutnya, proses pemulihan ekonomi harus diikuti oleh pergerakan, mulai usaha mikro, mikro kecil menengah sampai usaha besar.
“Kunjungan ini salah satu cara untuk memantau proses pemulihan ekonomi di masa pandemi covid-19 dan bulan Agustus ini kita akan terus memperkuat sektor-sektor industri mulai dimulai dari usaha mikro kecil menengah sampai dengan usaha besar. Kalau kemarin saya ngajak ke industri sepeda dan juga ke industri mamin (makanan dan minuman). Dan sekarang juga ke industri mamin,” ujar Khofifah Indar Parawansa.
Pantauan di lokasi, Khofifah Indar Parawansa bersama rombongan melihat langsung proses pengolahan hingga Sumber Daya Manusia (SDM)-nya, sesuai protokol kesehatan. “Saya rasa, apa yang dilakukan oleh PT Indofood disini dengan mengatur kontrol yang sangat ketat terhadap karyawannya. Sistem yang terbangun mudah-mudahan, antara karyawan satu dengan yang lainnya bisa saling melindungi diri hingga lingkungannya. Disini juga ada layanan aman sehat, yakni layanan kesehatan open space, juga bagian penting bisa dijadikan real model,” kata Khofifah Indar Parawansa.
Ia menjelaskan, berdasarkan data resmi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, pada periode Januari-Juni 2020, total investasi (PMA dan PMDN) di Jatim senilai Rp 51 triliun, terdiri dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 12,5 triliun dan PMDN sebesar Rp 38,4 triliun.
Secara nasional, capaian ini menduduki peringkat kedua setelah Jawa Barat yang mencatatkan angka realisasi Rp 57,9 triliun. Di urutan ketiga DKI Jakarta dengan angka Rp 50,2 triliun.
Sedangkan PMA di Kabupaten Pasuruan tertinggi nomor empat di Jatim. Hal ini menunjukkan bahwa kultur industri di Jatim mendapatkan atensi yang cukup bagus untuk berinvestasi. Hal ini menunjukkan bahwa kultur industri di Jatim mendapatkan atensi yang cukup bagus untuk berinvestasi.
Karena itu, pejabat nomer satu di Jatim ini mengajak masyarakat dan semua stake holder berseiring serta menjaga kondusifitas yang harus terbangun dengan baik.
“Dan alhamdulillah, ada peningkatan justru year on year investasi di Jatim dibanding tahun lalu. Apabila dibanding dengan pertumbuhan investasi nasional, sangat jauh di atas rata-rata pertumbuhan investasi nasional,” jelas Khofifah Indar Parawansa. [hil]

Tags: