Puncak Harjakasi Ke-202 Dinodai Diskriminasi bagi Wartawan di Situbondo

Sejumlah undangan mengikuti rangkaian acara puncak Harjakasi ke 202. Tampak jarak mereka sangat berdekatan. [sawawi/bhirawa]

Bupati-Sekda dan Kabag Humas Kompak Minta Maaf
Situbondo, Bhirawa
Rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) ke 202 tahun 2020 yang berlangsung di room intellegence lantai II Pemkab Situbondo sedikit ternoda Sabtu (15/8).

Ini karena Pemkab Situbondo melalui Sekda Syaifullah dan Asisten III Setdakab Situbondo Sugeng Yuwono melarang sejumlah wartawan untuk meliput karena acara dilakukan secara virtual.

Yang lucu, hanya karena alasan menjaga jarak (psychial distancing), hanya ada dua wartawan yang diperbolehkan masuk ke room intellegence Pemkab Situbondo.

Informasi Bhirawa menyebutkan, pelarangan wartawan masuk ke room intellegence tersebut pertama dilakukan oleh Asisten III Setdakab Sugeng Yuwono terhadap beberapa wartawan seperti Duta Masyarakat, Memo X dan SMN-TV.

Mantan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Situbondo itu hanya memperbolehkan satu media cetak lokal dan media elektronik untuk meliput kegiatan upacara Harjakasi ke 202 di room intellegence.

“Hanya dua wartawan yang boleh masuk,” kata Sugeng Yowono seraya mengaku ia melarang wartawan meliput karena diperintah oleh Sekda Syaifullah.

Sekda Syaifullah ketika dikonfirmasi usai acara mengatakan, pelarangan liputan itu bukan bentuk diskriminasi kepada wartawan yang akan melakukan liputan acara Harjakasi ke 202 tahun, melainkan murni karena tempat yang terbatas.

Selain itu, imbuh mantan Kepala Bappeda Kabupaten Situbondo itu, pengaturan wartawan itu untuk mematuhi protokol kesehatan dan physical distanching.

“Saya mohon maaf manakala ada ketidak nyamanan bagi wartawan,” ujar Syaifullah.

Padahal, suasana tempat duduk peserta kegiatan di luar room intellegence tanpa melakukan physical distancing. Terbukti, puluhan peserta duduk sangat berdekatan satu sama lain.

Ditanya temuan ini, Sekda Syaifullah menjelaskan di ruangan semua peserta kegiatan harjakasi sudah sesuai protokol kesehatan.

“Namun karena tempatnya sempit, akhirnya para peserta jarak duduknya tidak sesuai spasi. Padahal kondisi tempat duduk dari awal sudah diatur sedemikan rupa. Artinya sudah sesuai dengan protokol kesehatan,” terangnya.

Terpisah, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto SH ketika ditanya pelarangan liputan yang dialami sejumlah wartawan di IR Pemkab Situbondo mengaku tidak tahu menahu tentang hal tersebut.

“Saya tidak tahu masalah itu. Tetapi saya minta maaf atas ketidaknyamanan yang dilakukan para bawahan terhadap wartawan. Sekali lagi saya minta maaf,” pinta Bupati Dadang seraya melanjutkan acara ke DPRD Kabupaten Situbondo.

Setali tiga uang Kabag Humas dan Protokol Agung Wintoro langsung meminta maaf atas kejadian yang menimpa sejumlah wartawan pada acara puncak peringatan Harjakasi ke 202.

Mantan Camat Kapongan itu tidak mengetahui persis pelarangan terhadap wartawan saat hendak masuk ke lantai II IR Pemkab Situbondo karena dirinya mengaku sibuk mengatur acara di didalam ruangan. Kedepan Agung berjanji tidak akan melakukan hal tersebut dan mengaku siap untuk bekerjasama dengan wartawan saat akan melakukan peliputan. “Saya juga minta maaf ya atas kejadian tadi,” ucap Agung Wintoro. [awi]

Tags: