Puncak Kemarau, Belum Ada Laporan Kekeringan di Kabupaten Jombang

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jombang, Kamis (27/08). [arif yulianto/bhirawa].

Jombang, Bhirawa
Dari catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, hingga saat ini, belum ada laporan kekeringan maupun kekurangan air dari desa-desa di Kabupaten Jombang, meskipun saat ini merupakan masa puncak musim kemarau tahun ini.
Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, Gunadi mengatakan, bulan Agustus 2020 ini merupakan puncak musim kemarau.

“Akan tetapi kemarau (tahun ini), beda dengan kemarau-kemarau yang lain, ini kemarau masih basah. Jadi puncak kemarau basah, artinya masih ada hujan,” ujar Gunadi ditemui di kantornya, Kamis (27/08).

Sehingga lanjut Gunadi, berdasarkan pemantauan yang dilakukan pihaknya, dari 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang, yang di mana ada 6 kecamatan yang biasanya berpotensi terjadi kekeringan dan memerlukan bantuan air bersih yang biasanya tiap tahun dikirim air bersih dari BPBD Jombang, seperti Kecamatan Kabuh, Ngusikan, Plandaan, Wonosalam, dan Kecamatan Bareng, hingga saat ini belum ada laporan kekeringan di 6 kecamatan tersebut.

“Saat ini belum ada laporan. Toh nanti kalau memang ada laporan, surat datang, kami langsung bertindak. Namun, sampai saat ini belum ada laporan kekeringan terkait dengan musim kemarau,” jelas Gunadi.

Dikatakannya, berdasarkan pengalaman yang pernah ada, pada bulan Mei sudah ada pengiriman air bersih yang dilakukan BPBD Jombang, namun untuk tahun ini, ulang dia, belum sampai ada pengiriman air bersih.

“Kemudian di 6 titik (kecamatan) ini, alhamdulillah kami bekerjasama dengan PUPR dan Perkim, dalam hal ini untuk penyediaan sumur bor, ini sudah dikerjakan,” sambung Gunadi.

Meski begitu kata dia, BPBD jombang tetap menyiapkan sejumlah armada mobil pengangkut air bersih jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Bahkan kata dia lagi, Gubernur Jawa Timur (Jatim) sudah mewanti-wanti jika ada daerah yang kekeringan segera langsung dikirim air bersih.

“Untuk antisipasinya ada 3 armada yang kami punya, 1 armada memiliki kapasitas 5000 liter, sedangkan dari PDAM ada 2 (armada). Dan ini kami juga dibantu teman-teman RAPI yang punya mobil tangki yang ditawarkan kepada kami. Sampai saat ini kami juga menunggu dari desa apakah ada kekeringan yang membutuhkan (droping) air bersih,” papar Gunadi. [rif]

Tags: