Puncak Kenaikan Harga Sembako Diprediksi H-7 hingga H-3 Ramadan

4-pedagang-telorPemprov, Bhirawa
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jatim memprediski, bakal terjadi puncak lonjakan kenaikan kebutuhan bahan pokok (sembako) pada H-7 hingga H-3 Ramadan. Untuk mengantisipasinya, Disperindag telah menyiapkan operasi pasar (OP) serentak di 38 kabupaten/kota di Jatim.
“Secara umum hingga H-25 Ramadan semua harga stabil. Memang ada beberapa barang yang mengalami kenaikan antara 7 – 8 persen dan itu masih berada pada batas kewajaran,” kata Kepala Disperindag Provinsi Jatim, Dr Budi Setiawan MMT, dikonfirmasi, Selasa (3/6).
Berdasarkan pantauan Disperindag Jatim di 130 pasar di Jatim, kata Budi Setiawan, ada beberapa komoditas yang naik seperti telur dari Rp15.916 menjadi Rp17.263. Kemudian daging ayam bloiler dari Rp25.140 menjadi Rp26.333, daging sapi dari Rp93.300 menjadi Rp94.200.
Sementara untuk bahan pokok yang mengalami penurunan harga diantaranya, cabe keriting dari Rp10.540 menjadi Rp8.365, cabe merah dari Rp10.300 menjadi Rp8.830 dan cabe rawit Rp13.210 menjadi Rp9.000. Kemudian kubis dari Rp4.885 menjadi Rp4.140, kentang Rp8.771 menjadi Rp8.700.
“Untuk harga kedelai stabil. Jika sampai harga kedelai ini naik bahaya dan bisa buat ramai. Karena imbasnya harga tempe dan tahun tahu pasti naik. Harga bawang merah dan bawang putih juga stabil,” kata Budi Setiawan.
Meski ada puncak kenaikan harga, mantan Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setdaprov Jatim ini mengimbau, agar masyarakat tak perlu panik dan khawatir. Membeli barang sesuai kebutuhan jangan sesuai keinginan.
“Konsumen tak perlu panik sebab stok selama Ramadan aman. Tak perlu khawatir dan panik dengan cara memborong barang kebutuhan pokok. Contohnya, kebutuhannya hanya lima kilogram tapi membeli hingga 15 kilogram,” ungkapnya.
Budi Setiawan juga berharap, masyarakat yang membeli barang selama Ramadan untuk lebih teliti, sebab biasanya dengan meningkatkan permintaan dimanfaatkan oknum-oknum tertuntu untuk menjual barang yang sudah kedaluwarsa.
Untuk operasi pasar, Disperindag akan menggerojok empat kebutuhan pokok yakni, beras, gula pasir, minyak goring dan tepung terigu. “Pelaksanaan operasi pasar lebih dari sebulan, mulai H-7 sebelum Puasa sampai Lebaran,” ujarnya.
Dijelaskan, melalui OP tersebut, masyarakat dapat membeli kebutuhan bahan pokok dengan harga pabrik, jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran. Untuk mendukung pelaksanaan OP, Pemprov Jatim menyiapkan anggaran Rp5 miliar.
Disperindag menggandeng penyuplai empat bahan pokok tersebut, untuk beras bekerja sama dengan Perum Bulog Divre Jatim, gula pasir disiapkan oleh PTPN XI dan tepung terigu dipasok dari PT Bogasari. Sementara untuk minyak goreng dipercayakan langsung kepada distributor minyak goreng.
Khusus untuk wilayah Surabaya, OP akan dilakukan di Pasar Wonokromo, Pasar Pucang, Pasar Tambak Rejo, Pasar Kembang dan beberapa pasar lainnya yang sangat membutuhkan bahan pokok. Sedangkan di kabupaten/kota lainnya akan dilaksanakan satu sampai dua titik di pasar-pasar tradisional terbesar. Di setiap titik akan disiapkan beras, gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu masing-masing satu ton setiap hari.  [iib]

Hasil Pantauan Sembako Disperindag di 130 Pasar di Jatim
Puncak Kenaikan Diprediksi H-7 Hingga H-3 Puasa
Kenaikan Berkisar Antara 7 – 8 Persen
Bawang Merah, Bawang Putih dan Kedelai Stabil

Komoditas yang Mengalami Kenaikan Diantaranya:
Telur dari Rp15.916 menjadi Rp17.263
Daging ayam bloiler dari Rp25.140 menjadi Rp26.333
Daging sapi dari Rp93.300 menjadi Rp94.200.

Komoditas yang Turun Harga Diantaranya:
Cabe keriting dari Rp10.540 menjadi Rp8.365
Cabe merah dari Rp10.300 menjadi Rp8.830
Cabe rawit Rp13.210 menjadi Rp9.000
Kubis dari Rp4.885 menjadi Rp4.140
Kentang Rp8.771 menjadi Rp8.700.

Tags: