Pupuk Bersubsidi Jangan Dijadikan Obyek Kampanye

Bupati dan Wakil Bupati saat menggelar Sambungrasa di Desa Domas, Kec Menganti Selasa (18/3) kemarin. [kerin ikanto/bhirawa]

Bupati dan Wakil Bupati saat menggelar Sambungrasa di Desa Domas, Kec Menganti Selasa (18/3) kemarin. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto mengingatkan, masalah pupuk bersubdidi jangan dijadikaan obyek kampanye. Peringatan itu tak hanya ditujukan kepada masyarakat, tapi juga para Calon Legislatif (Caleg) sehingga kelangkaan pupuk tak sampai terjadi.
Menurut bupati, kalau ada yang bilang  tidak memilih Caleg tertentu tak mendapat jatah pupuk bersubsisi, jangan percaya. ”Para petani jangan kuatir ancaman itu. Sebab pupuk bersubsidi itu sudah dijatah pemerintah,” tegas bupati dihadapan warga saat acara sambungrasa di Balai Desa Domas, Kec Menganti Selasa (18/3) kemarin.
Selain itu, bupati juga mengajak warga Menganti dan sekitarnya untuk datang menggunakan hak pilihnya pada Pileg 9 April 2014 mendatang. Kalau bisa jangan Golput. “Pililah wakil anda yang bisa mewakili anda. Pilih partai yang memperjuangkan untuk kesejahtraan masyarakat,” katanya.
Sambungrasa yang dilakukan Pemkab Gresik kali ini dimanfaatkan warga sebagai ajang wadul. Banyak hal yang diadukan warga, terkait kedatangan bupati dan wakil bupati beserta para kepala dinas. Seperti diungkapkan bupati saat member sambutan ada warga yang mengadu  terkait adanya jalan rusak di Legundi,  wilayah Driyorejo.
Namun, bupati menjanjikan akan secepatnya memperbaiki jalan yang rusak itu  dengan berkoordinasi dengan Pemprov Jatim. Meski belum ada tindakan dari Pemprop terkait perbaikan jalan itu bupati segera memerintahkan agar jalan itu di perbaiki. ”Jalan itu sudah ditambal sejak tiga hari lalu. Meski bukan kewenangan kami, karena untuk kepentingan dan kelancaran akses masyarakat, kami segera memerintahkan untuk melaksanakan penambalan pada jalan yang berlubang,” katanya.
Sementara itu, tak seperti kepala daerah lainnya, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto bersama Wakil Bupati Moh Qosim, pada musim kampanye Pemilu 2014 kali ini tak mengambil cuti kampanye.
Meski ada jatah cuti untuk kampanye, kedua pimpinan teras dijajaran Pemkab Gresik ini tetap memilih melayani masyarakat ketimbang ikut melakukan kampanye. ”Meskipun ada jatah cuti kampanye, tapi saya bersama Pak Qosim (Wabup), tetap memilih melayani masyarakat,” kata bupati,  Selasa (18/3).
Pilihan itu, menurut bupati asal Partai Golkar ini dinilai lebih tepat ketimbang melakukan ikut kampanye pada Pemilu kali ini. Kendati demikian, para kepala daerah, baik bupati maupun wali kota yang mengambil cuti kampanye, tak bisa disalahkan. Sebab selama tak menggunakan fasilitas negara dibolehkan, bupati maupun wali kota dibolehkan melakukan kampanye sepanjang ada surat izin cuti dari Gubernur. [eri]

Tags: