Pupuk Subsidi Langka, Kelompok Petani Mengadu ke DPRD Trenggalek

Trenggalek,Bhirawa
Sejumlah kelompok tani dari Kecamatan Munjungan datangi kantor DPRD guna menyampaikan aspirasinya kepada wakil rakyat, mengingat kondisi petani yang kesulitan memperoleh pupuk bersubsidi di masa tanam, sehingga mereka takut gagal panen dan menuntut agar pupuk bersubsidi segera direalisasikan sesuai sasaran.

Salah satu perwakilan kelompok tani dari Munjungan, Rusmani mengaku bahwa dengan adanya regulasi tentang pemegang Kartu Tani (Kartani), para petani merasa dibenturkan dengan pembagian pupuk bersubsidi yang tidak merata.

“Pada intinya kami sebagai petani sudah menanam padi yang umurnya sudah lebih dari 30 hari. Karena ada regulasi atau aturan pemerintah untuk memakai kartani, Sehingga kami merasa dibenturkan dengan hal ini, bahkan sekarang pupuk bersubsidi sangat langka di daerah Munjungan,” ucap Rusmani, di Gedung DPRD Kabupaten Trenggalek Selasa (22/9)

Ia mengeluhkan, Akibat pupuk bersubsidi yang tidak ada sama sekali di Kecamatan Munjungan. Sehingga petani merasa kebingungan karena terbentur dengan tanaman yang sudah ditanami dan membutuhkan pupuk.

“Kira-kira tanaman kita akan gagal panen, kalau ada beberapa tanaman yang kelihatan subur, itupun perlu perjuangan mati – matian karena kita membeli pupuk non subsidi. Jika dihitung mati atau hidup sudah tidak seimbang lagi antara penghasilan dan pengeluaran karena pupuk non subsidi kan harganya mahal,” imbuhnya.

Ia berharap agar Pemerintah Daerah mau mendengar apa yang menjadi aspirasinya agar kebutuhan pupuk bersubsidi terpenuhi di daerahnya.

“Harapannya, pupuk subsidi ini agar segera digelontorkan disana. Kasian petani, sudah menunggu sekian lama dan kita sudah sering melakukan koordinasi dengan dinas terkait tapi tidak pernah ada tindak lanjut. Makanya kami datang ke dewan ini sebagai jalan terakhir adanya solusi akan permasalahan ini,” kata Rusmani.

Ditempat terpisah usai mendengan keluhan dari petani Ketua Komisi II DPRD Trenggalek Pranoto mengungkapkan jika masyarakat yang menyebut dirinya dari perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kecamatan Munjungan menyampaikan aspirasinya ke kantor DPRD Trenggalek, guna menuntut penyaluran pupuk agar terealisasi secara keseluruhan.

“Aspirasi mereka terkait penyaluran pupuk bersubsidi yang memang sampai hari ini ada sebagian yang belum terealisasi,” ungkapnya usai mendengar aspirasi dari Gapoktan Munjungan.

Ia menyebut, ada beberapa faktor yang disampaikan dari perwakilan gapoktan ke Komisi II. Beberapa hal diantaranya terkait kuota pupuk yang harus ditingkatkan dan tepat waktu, karena tidak mungkin ketika waktu tanam dan tidak ada pupuk.

“Tadi sudah banyak solusi, karena waktunya darurat, maka pemerintah daerah sudah mengawali penyelesaiannya. Kami Komisi II sudah menindaklanjuti permasalahan ini. Pada hari Jum’at kemarin bersama Bupati, namun masih ada beberapa yang belum terealisasi,” katanya.

Politisi PDI Perjuangan tidak menampik kalau dalam realisasi ini tentu harus didasari dengan Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e RDKK). Kalaupun belum terealisasi mungkin masih terbentur oleh beberapa faktor.

“Jika e RDKK itu sudah diajukan tapi belum ada realisasi, tentu ini masih terbentur beberapa faktor. Akan tetapi tadi sudah mengerucut pada keputusan-keputusan yang akan segera terealisasi dalam waktu dekat yang penting persyaratan secara administrasi dilengkapi,” tegasnya.(wek).

Tags: