Rachmat Gobel Ajak PENS Tingkatkan Produktivitas

Surabaya, Bhirawa
Peringati Dies Natalis ke 31, Politeknik Negeri Surabaya (PENS), gelar stadium general 2019 dengan menghadirkan Dr (H.C) Rachmat Gobel. Dalam acara yang mengusung tema “Produktivitas Riset dan Pengembangan Iptek Terapan Untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa” ini juga dihadiri Rektor ITS, Direktur PPNS, Direktur Poltera, dan Direktur Poltekbang.
Dalam orasi ilmiahnya, Duta Investasi Presiden RI untuk Jepang, Rachmat Gobel menjabarkan beberapa poin untuk memotivasi mahasiswa dan dosen dilingkungan PENS agar lebih produktif.
Menurutnya, untuk menghasilkan produktivitas yang berkualitas, masyarakat khususnya mahasiswa juga harus meningkatkan skill, berkomitmen dan disiplin. Misalnya dalam membuat sebuah teknologi. “Kita harus menguasai prosesnya dari awal sampai akhir. Mulai pemilihan baku, proses sampai barang jadi. Jadi bikin teknologi juga harus bisa menguasai proses pembuatan barang agar lebih cepat dan efisiensi,”ungkap Komisaris Utama PT. National Panasonic Gobel ini.
Apalagi, Indonesia basisnya pertanian. Dan petani, menurutnya mempunyai daya juang tinggi. Tinggal bagaimana, generasi muda menangkap daya juang ini menjadi peluang. Menyesuaikan tantangan era digitalisasi atau industry 4.0 dengan kearifan lokal dan potensi lokalnya.
Sementara itu, Direktur PENS, Zainal Arief menuturkan, kedatangan Rachmat Gobel pada dies natalis PENS ke 31 tidak lain karena memiliki ikatan yang sangat kuat dengan Jepang. Apalagi kerjasama PENS dan Jepang juga sudah dimulai sejak tahun 1988.
“Kami punya sinergi prioritas dalam bidang kerjasama dengan industry. Sesuai dengan visi misi PENS untuk menjadi pusat emerging technology yang terus berupaya dalam memenuhi standart mutu pendidikan tinggi dan menghasilkan produk inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat,”jabar dia.
Setiap tahun, dikatakan Zainal, pihaknya mengirimkan enam hingga delapan mahasiswa yang tersebar di Jepang, Malaysia dan Taiwan dalam program student exchange. Tahun ini, pihaknya juga mengirimkan 12 mahasiswa. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan tuntutan daya saing.
“Secara umum, dengan semua negara ada kerjasama. Tapi kita tekankan kerjasama dengan Jepang. Dan juga menjalin kerjasama dengan yg lain. seperti UK (United Kingdom), Belanda, Ruwanda, Taiwan dan Korea dengan program SES untuk mendatangkan profesional dari industry,”ungkap dia. [ina]

Tags: