Kota Malang, Bhirawa
Delapan orang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dinyatakan reaktif, hasil rapid test tahap pertama terhadap pimpinan PD (Perangkat Daerah) dan lurah di Kota Malang, akhir pekan kemarin, dilakukan rapid test ulang. Hasilnya, dua orang ASN yang didapati tetap reaktif. Keduanya diminta untuk melakukan isolasi mandiri, untuk kemudian mengikuti rapid test ulang.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang meminta keduanya untuk sementara menjalani isolasi mandiri di rumah dan WFH (Work Form Home) sebelum kembali dijadwalkan menjalani rapid test ketiga. Juru bicara Gugus Tugas Covid 19 Kota Malang mengutarakan, dari hasil rapid test itu menunjukan jika masih ada yang reaktif.
”Hasilnya masih ada yang reaktif. Mereka kami minta untuk isolasi mandiri paling tidak selama tujuh hari dan WFH sementara waktu, sembari tetap menjalankan protokol kesehatan,” ujar pria yang juga Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif.
Kedua ASN ini tak langsung diminta untuk menjalani PCR atau swab test, melainkan dijadwalkan kembali untuk menjalani rapid test ketiga setelah melakukan isolasi mandiri untuk memastikan kondisi tubuhnya.
Setelah sekitar tujuh hari isolasi mandiri lanjutnya, akan minta lagi untuk rapid test lagi yang ketiga. Namun, jika nantinya saat rapid test ulang yang ketiga hasilnya masih tetap reaktif, maka keduanya diharuskan untuk menjalani PCR atau swab test.
Hal ini sebagai langkah memastikan, apakah terdapat virus Corona atau tidak pada tubuh mereka. Jadi sambungnya akan lihat dulu hasilnya. ”Tidak menutup kemungkinan nanti jika masih reaktif mereka akan menjalani swab,” tandasnya.
Sebelumnya ada 92 ASN yakni 35 pimpinan PD dan 57 lurah di Kota Malang telah menjalani rapid test pada awal pekan kemarin. Test itu dilakukan sebagai langkah awal untuk mengetahui, apakah ada infeksi persebaran Covid 19.
Sementara itu, data Covid 19 Kota Malang Per 13 Juni, ODR 2.403, OTG 498, ODP 939 (+1), 49 dipantau (-3) – 888 selesai dipantau (+3) -1 meninggal. Positif Covid-19 sebanyak 91 orang (+5) meninggal 6 (+1), sedangkan pasien sembuh 38 (+2), dan pasien yang masih dirawat 47 orang. PDP total 284 (+5), PDP meninggal 23 PDP sehat atau selesai pengawasan 153 PDP perawatan 108 (+5). [mut]
