Ratusan ASN Kabupaten Probolinggo Secara Bertahap Jalani Rapid Test Massal

Sejumlah ASN Pemkab Probolinggo di-rapid test.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo kembali menggelar rapid test massal. Ada sekitar 618 pegawai di lingkungan Pemkab Probolinggo harus dites cepat. Setelah rapid test masal kepada para pemudik dan pedagang pasar daerah, kali ini dilakukan di lingkungan Pemkab. Hal ini diungkapkan Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Anang Budi Yoelijanto, Kamis (4/6).

Menurut Anang, tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona atau Covid 19. Dan berupaya memotong penyebaran Virus Corona. Setelah pemudik dan pedagang, kali ini pegawai yang kami rapid test. Semuanya akan dites, baik Aparatus Sipil Negara (ASN) maupun pegawai kontrak. Semuanya pasti di rapid test dan tidak pilih – pilih.

Anang mengungkapkan, hasil sementara ada yang reaktif. Tetapi, ia mengaku belum tahu jumlahnya. Menurutnya, jumlahnya baru akan diumumkan setelah semua pegawai dites. ‘’Sementara ini belum ada laporan terkait jumlah. Tetapi yang pasti ada yang reaktif,’’ katanya.

Bagi mereka yang reaktif, kata Anang, perlakuannya tetap sama. Harus mengikuti karantina di rumah pengawasan. Sembari dikarantina, mereka akan di-swab untuk menetukan positif – negatifnya. Untuk mengawali hal ini mulai Rabu (3/6) sebanyak 618 orang ASN pada 14 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan kerja Kantor Bupati Probolinggo, secara bertahap akan diperiksa sample darahnya di ruang pertemuan Tengger Kantor Bupati Probolinggo. Rapid test massal bagi ASN ini rencananya akan dilaksanakan hingga Senin (8/5/) mendatang.

‘’Teknis pelaksanaan rapid test massal ini melibatkan dua tim dari petugas UPT Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Probolinggo dan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo,’’ kata Anang.

Anang juga menerangkan, dari kedua tim ini, setiap harinya diharapkan mampu untuk memeriksa 150 sample darah melalui metode kapiler. Maka dibutuhkan waktu empat hari untuk menyelesaikan rapid test massal kali ini.

‘’Hasilnya akan direkap secara keseluruhan setelah semua ASN kita lakukan rapid test massal, kalaupun nanti ada yang reaktif, sesuai dengan protokol kesehatan maka akan dilanjutkan pemeriksaan swab. Apabila hasilnya ada yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 maka selanjutnya akan diisolasi mandiri di rumah sehat Kabupaten Probolinggo untuk mendapatkan perawatan dan penanganan yang tepat,’’ imbuhnya.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Probolinggo, Yulius Christian menambahkan, rapid test secara massif merupakan langkah antisipatif seperti yang telah dilakukan sebelumnya pada wilayah – wilayah beresiko tinggi seperti pasar, swalayan dan kontak erat dari kasus konfirmasi positif.

‘’Upaya ini merupakan arahan dari Ibu Bupati kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk melakukan screening secara luas untuk mencegah fenomena gunung es. Artinya orang yang terpapar Virus Corona belum terdata secara menyeluruh. Harapannya bisa ditemukan sedini mungkin untuk dilakukan langkah antisipasi agar tak menular lebih luas ke tengah masyarakat,’’ jelasnya.

Pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Kabupaten Probolinggo bertambah. Hingga Rabu 3/6 malam, tujuh orang dinyatakan sembuh dan langsung dipulangkan. Ketujuh orang itu berasal dari dua cluster.

Yakni, cluster pemudik sebanyak tiga orang. Mereka yaitu laki- laki berusia 21 tahun dari Desa Prasi, Kecamatan Gading, pemudik dari Bali; perempuan berusia 24 tahun dari Desa Pakuniran, Kecamatan Pakuniran, pemudik dari Pontianak dan anak berusia 10 tahun dari Desa Pakuniran, Kecamatan Pakuniran, pemudik dari Pontianak.

Cluster tenaga kesehatan sebanyak empat orang. Mereka terdiri atas perempuan 32 tahun yang domisilinya di Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo; perempuan 32 tahun dari Desa Jangur, Kecamatan Sumberasih; dan laki-laki 33 tahun dari Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton. Ketiganya merupakan tenaga kesehatan di RSUD Tongas. Satu lagi yaitu laki-laki berusia 58 tahun domisili Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Ia merupakan tenaga kesehatan di RSUD Waluyo Jati Kraksaan.

Kondisi ketujuh orang itu dalam keadaan sehat. Mereka dinyatakan sembuh setelah hasil swab-nya dua kali negatif. Selanjutnya, mereka tetap harus melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing – masing selama 14 hari dengan terus menerapkan protokol kesehatan dengan sebaik – baiknya. ‘’Meskipun sembuh, mereka tetap isolasi mandiri. Tujuannya, agar benar – benar sembuh total dan tidak lagi terjangkit Virus Corona.

Anang mengimbau kepada tujuh orang itu agar jangan pernah lupa kepada protokol kesehatan. Baik pada waktu melaksanakan tugas, maupun saat bersosialisasi dalam kehidupan sehari – hari di tengah-tengah masyarakat.

‘’Sumber penularannya untuk cluster tenaga kesehatan terjadi di antara tenaga kesehatan yang ada. Kalau cluster pemudik merupakan bawaan dari asal kedatangannya yaitu Bali dan Pontianak,’’ tambahnya. [wap]

Tags: