Ratusan Bidan Situbondo Ikuti Seminar

6-foto A AWI-seminar hamilSitubondo, Bhirawa
Guna meminimalisir angka penderita penyakit jantung bagi ibu hamil serta untuk menambah pengetahuan deteksi penyakit jantung bagi para bidan, sedikitnya 570 bidan yang tergabung dalam Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Situbondo mengikuti seminar, pagi kemarin (10/9).
Acara seminar bertema ‘Kenali Ibu Hamil Dengan Penyakit Jantung Sejak Dini’ itu dibuka secara resmi oleh Bupati Situbondo, H Dadang Wigiarto SH dengan didampingi Sekda Syaifullah serta Ketua TP PKK Kabupaten Situbondo, Hj Ummi Kulsum.
Dalam arahannya Bupati Dadang mengatakan, hingga saat ini prosentase kematian ibu hamil karena penyakit jantung berkisar 10-20 persen. Maka itulah,  kata Bupati, seminar ini menjadi penting agar supaya bidan bisa menambah wawasan dan pengetahuan lebih paripurna. Tetapi ada hal yang lebih penting lagi, ujar dia, jika peningkatan itu dibarengi dengan pertumbuhan kinerja pelayanan yang lebih membanggakan lagi.
“Tentunya harus dipahami semua bidan dengan benar, kemudian didorong dengan tanggung jawab yang lebih besar dan sungguh-sungguh serta sistem dibangun dengan pola kerja sama yang memadai. Untuk itu, kita harus mentaati sistem yang kita bangun sehingga angka kematian ibu hamil bisa diperbaiki,” papar Bupati Dadang.
Kata Bupati Dadang, merujuk pada kematian ibu hamil tahun 2014 ini ia merasa prihatin, karena angka kematian di Situbondo tergolong sangat tinggi. Bahkan, lanjut Bupati Dadang, persoalan itu juga menjadi perhatian Gubernur Jatim dan Ketua TP PKK Provinsi Jatim.
Untuk itulah, hal ini menjadi tantangan berat semua elemen termasuk juga menjadi tanggung jawab para bidan. “Namun saya minta para bidan tidak perlu berkecil hati, karena dengan seminar ini adalah sebagai upaya ikhtiar, agar memberikan hasil sempurna. Sebab tiga tahun berturut-turut ini angka kematian ibu hamil tergolong tinggi,” urai Bupati Dadang.
Bupati juga meminta pola identifikasi masalah angka kematian ibu hamil tersebut lebih diperjelas. Apakah detektifnya sudah berjalan dengan baik atau sudah dikombinasi dengan penanganan dokter sehingga bisa mengurangi resiko yang lebih besar lagi.
Caranya, urai Bupati Dadang, sistem sejak awal harus dikontrol yang kuat serta harus duduk bersama guna mengetahui solusi atas masalah itu. “Jika terpaksa angkanya tinggi, maka tahun depan kita harus menggelar selamatan (ruwatan) saja. Saya minta Dinkes untuk melaksanakan itu,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua IBU Situbondo, Mardiyah, mengatakan peserta seminar yang terdiri dari bidan dan undangan berkisar 600-700 orang. Ini perlu dilakukan, kata Mardiyah,  karena dua-tiga tahun ini, angka kematian ibu hamil karena penyakit jantung meningkat tajam.
“Saya berharap saat penanganan ibu hamil, semua bidan dituntut mendeteksi penyakit jantung dengan baik dengan dikolaborasi fasilitas ketingkat yang lebih tinggi. Apalagi hingga memasuki September ini sudah tercatat 16 kasus, meski satu orang berasal dari luar Situbondo. Untuk itulah, seminar ini diadakan guna menekan angka kematian ibu hamil sekecil mungkin.” pungkas Mardiyah seraya menambahkan dua pembicara seminar di antaranya, dr Danu Mario Teguh dan Dr Aria Nugroho. [awi]

Teks foto : Pembicara bersama Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto SH dan Sekda Syaifullah dalam seminar ‘Kenali Ibu Hamil Dengan Penyakit Jantung sejak dini’ di Pendopo, pagi kemarin. [sawawi/bhirawa].

Rate this article!
Tags: