Ratusan Napi Lapas Blitar Gagal Mencoblos

13260973812029883163_300x225Blitar, Bhirawa
Karena tidak mengantongi Form A-5 dan C-6, ratusan penghuni Lapas Kelas IIB Blitar gagal mencoblos pelaskanaan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Rabu (9/7) kemarin. Hal ini diungkapkan Kasi Kamtib Lapas 2B Blitar, Bambang.
Untuk Lapas Kelas II B Blitar diakuinya terdapat puluhan penghuni yang gagal mencoblos karena tidak mengantongi A5 dan C6, sehingga dari 372 penghuni Lapas II B Blitar  hanya ada 191 napi saja yang telah terdaftar dalam DPT sehingga memiliki hak pilih dan 73 lainnya masuk dalam daftar pemilih tambahan atau DPT B.
Sehingga ada sekitar 108 penghuni yang tidak bisa mencoblos, dimana sekitar 31 di antaranya merupakan tahanan titipan Polres yang baru dilimpahkan ke lapas satu hari sebelum pencoblosan. “Banyak diantara napi dan tahanan yang belum sempat melakukan pengurusan surat pindah mencoblos maupun mendapatkan C6 dari TPS asal, sehingga tidak bisa ikut nyoblos,” kata Bambang.
Sementara berbeda di Lapas Anak Blitar,  ratusan anak binaan Lapas Anak Blitar yang telah memiliki hak pilih ikut berpartisipasi dalam mencoblos di TPS 9 yang terletak di dalam lingkungan Lapas Anak Blitar. Sama halnya dengan Pileg lalu, saat Pilpres kali ini TPS 9 digunakan sebagai TPS regular. Sehingga ratusan warga sekitar Lapas juga ikut mencoblos di dalam Lapas.
Diungkapkan Ketua KPPS TPS 9, Andik Ariawan mengatakan dari total 179 penghuni lapas anak sebanyak 127 anak diantaranya sudah memiliki hak pilih. Dimana hanya ada 70 anak binaan Lapas yang tercatat dalam DPT dan 57 anak sisanya masuk dalam daftar pemilih khusus tambahan atau DPKTB. Sehingga mereka baru bisa mencoblos bila ada sisa surat suara dari total DPT sebanyak 324 pemilih ditambah cadangan 2 persen. “Sejak TPS dibuka, mekanismenya mereka  bergiliran keluar dari kamar sel dan menuju Aula tempat TPS diadakan untuk mencolos sehingga semuanya bisa berjalan dengan tertib,” ujar Andik Ariawan.
Secara terpisah Wali Kota Blitar, Muh. Samanhudi Anwar, SH optimis partisipasi pemilih Pilpres ini bisa tembus 80 persen, bahkan pihaknya memberikan seluruh fasilitasi yang dimiliki Pemerintah Kota Blitar secara maksimal dengan harapan pelaksanaan pencoblosan di Kota Blitar tidak terkendala.
Bahkan pada pelaksanaan Pilpres ini Pemkot Blitar juga menganggarkan sekitar Rp. 1 Milyar dari APBD untuk kebutuhan fasilitas Pemilu. “Kami optimis angka partisipasi warga kota Blitar sebagai pemilih bisa tembus angka 80 persen seperti halnya saat Pileg lalu,” ujar Muh. Samanhudi Anwar.
Sementara perlu diketahui Jumlah calon pemilih yang masuk DPT Pilpres tercatat 108.004 orang., dimana angka tersebut  lebih besar jika dibandingkan DPT Pemilu Legislatif 2014 lalu yang hanya 107.553 orang dengan jumlah TPS se-Kota Blitar sebanyak 311 yang berada di 21 Kelurahan dan 3 Kecamatan se-Kota Blitar. [htn]

Tags: