Realisasikan Tembakau Rendah Nikotin

Pemprov, Bhirawa
Desakan kebutuhan tembakau kadar nikotin rendah masih kini terus berlangsung. Menilik hal itu, maka Pemprov Jatim tengah merealisasi penanaman jenis tembakau dengan kadar nikotin rendah. Kondisi ini untuk memasok kebutuhan bahan baku tembakau dengan kadar nikotin yang rendah kepada perusahaan rokok nasional.
Kepala Dinas Perkebunan Jatim, Ir Samsul Arifin MMA menegaskan saat ini tembakau yang memiliki kadar nikotin rendah, seperti tembakau virginia dan tembakau ram Madura sudah banyak dibudidayakan oleh petani Jatim, diantaranya di Bojonegoro, Lamongan, Jombang dan Madura.
“Jatim telah siap menghadapi pergeseran pasar rokok dari pasar rokok kretek ke pasar rokok putihan dengan kadar nikotin rendah. Karena disini, petani tembakau tidak hanya menanam jenis tembakau dengan kadar nikotin tinggi. Mereka sudah banyak yang menanam tembakau kadar nikotin rendah, seperti virginia dan ram Madura,” katanya, Rabu (19/3)..
Beberapa jenis tembakau yang memiliki kadar nikotin rendah diantaranya adalah virginia dengan kadar nikotin 2%, ram Madura dengan kadar nikotin dibawah 2%. Tembakau jenis ram Madura sudah dibudidayakan di lahan yang mencapai sektar 130.000 hektar dengan produksi sekitar 110.000 ton per tahun. Sementara virginia mencapai 150.000 hektar dan Barley mencapai 2.500 hektar.
Samsul juga yakin jika pasar rokok domestik masih akan tetap bertumbuh walaupun sudah dikerdilkan melalui berbagai kebijakan. Hanya saja, karena kebijakannya lebih berpihak kepada rokok putihan, maka akan ada pergeseran pasar. Sebab penikmat rokok akan dipaksa beralih dari kretek ke putihan.
Tahun 2012 produksi rokok putihan masih dikisaran 280 miliar batang. Tahun 2013, produksi rokok putihan sudah naik menjadi 330 miliar batang per tahun dengan asumsi kebutuhan bahan baku mencapai 330.000 ton tembakau per tahun. Sementara secara nasional produksi tembakau kadar nikotin rendah masih dikisaran 200.000 hektar.
“Kurang 130.000 ton, itu yang harusnya menjadi acuan volume impor tembakau kadar nikotin rendah yang diperbolehkan. Tetapi seringkali pabrik tidak mau mengambil dari petani dan lebih senang mengimpor dengan alasan rasa tembakau impor lebih baik. Padahal menurut saya sama saja. Itu yang lagi kami tekankan bagaimana perusahaan rokok akan lebih memperioritaskan produksi tembakau lokal,” tandasnya. [rac]

Rate this article!
Tags: