Rektor Unej Paparkan Potensi Besuki Raya

(Untuk Percepatan Pembangunan Dearah Baperwil V)
Jember, Bhirawa
Meski keberadaan Badan Perwakilan Provinsi Jatim Wilayah V (Baperwil V) di Jember baru lima bulan diresmikan, namun lompat-lompatan program dalam membangun percepatan ekonomi diwilayah Jatim bagian timur tak diragukan lagi.
Bahkan lembaga yang berada di Jl Kalimantan, Jember ini menggandeng Akademisi Universitas Jember (Unej) untuk mengekspose program dan potensi-potensi diwilayah Besuki Raya (sebutan Rektor Unej untuk wilayah eks Besuki, Lamajang dan Probolinggo) untuk pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemprov Jatim.
Acara yang dikemas dalam Rakor Pembinaan dan Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan Publik wilayah Baperwil V Jember di aula UPT Pengujian Sertifikasi Mutu Barang dan Lembaga Tembakau (PSMB-LT) Dinas Perdagangan Prov Jatim di Jember, Rabu (24/5). Hadir dalam acara tersebut Rektor Unej Drs Moh Hasan MSc PhD, Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim Miftahul Ulum, Bappeprov Jatim, Kepala UPT PSMB-LT Ir Desak Nyaman Siksiawati, MMA dan seluruh Kepala Baperwil Se Jatim
Dalam paparannya, Hasan mengatakan, banyak potensi yang dimiliki oleh daerah-daerah wilayah Baperwil V yang perlu dioptimalkan dalam menunjang percepatan pembangunan. Karena potensi berlimpah belum tentu termanfaatkan secara optimal.
”Kuncinya ada SDM. Kalau berbicara SDM instrumennya pendidikan. Kita lihat angkatan kerja yang berbeground pendidikan SMK/SMA atau Diploma di Jatim. Pemerintah membuka kran seluas-luasnya pendidikan vokasi (SMK) yang diharapkan mencetak lulusan siap kerja. Tapi kenyataannya angka pengangguran di Jatim yang berbeground SMK masih tinggi. Kenapa? Ternyata tenaga yang dipersiapkan untuk lapangan kerja  SDM nya masih Unskilled Labaor (keterampilannya rendah),” papar Hasan.
Kedepan, perlu adanya link and mach antara program pendidikan yang dilaksanakan dengan dengan lapangan kerja yang dibutuhkan. Sehingga revitalisasi SMK menjadi prioritas.Di Baperwil V, terdapat 400 SMK. ”Jika rata-rata100 siswa setiap sekolah, sudah berapa lulusan SMK setiap tahunnya.Sehingga dibidang pendidikan ini perlu dibangu Integrated Learning Revolving, seperti pemanfaatan secara optimal BLK (Balai Latihan Kerja), jika perlu lulusan diberikan sertifikat sesuai dengan keahliannya,” katanya.
Diakui Rektor, untuk mencapai itu dibutuhkan biaya besar sehingga peran pemerintah sangat dibutuhkan. Generasi ini menurut Rektor merupakan aset bangsa. ”Pilihannya apakah aset ini menjadi aset yang bermanfaat atau aset yang membebani pemerintah. Oleh karena itu dalam mengatasi persoalan pendidikan perlu sinergitas antara pemerintah, lembaga pendidikan dan masyarakat,” tandasnya.
Disektor Ekonomi, di Baperwil V merupakan sentra pertanian dan perkebunan. Produktifitas unggulan ini yang menjadi penopang peningkatan perekonomian sektor non Migas di Jatim. Belum lagi kemasan wisata yang berbasis ecotourism yang belum tergarap secara optimal. ”Di Baperwil V ini sangat melimpah penopang pertumbuhan ekonomi di Jatim. Tinggal bagaimana kedepan pemerintah daerah untuk mengkokohkan jaringan ekononi baik intra maupun antar wilayah agar tidak menimbulkan ego wilayah. Ini yang perlu dikuatkan, sehingga sinergitas antar daerah bisa terkoneksi dengan baik,” pungkasnya.
Sementara, Wakil Komisi A DPRD Jatim Miftahul Ulum mengaku terkejut dengan data yang sampaikan oleh Rektor Unej bahwa jumlah pengangguran di Jawa Timur justru penyokong terbesarnya lulusan SMK. Padahal, Gubernur Jatim sangat concern terkait vokasi. Bahkan menurut politisi PKB ini, selama dua tahun terakhir pemprov menyediakan anggaran untuk mendirikan SMK Mini dilingkungan pondok pesantren.
”Ini perlu didalami lagi, apakah memang lapangan kerjanya yang sedikit atau memang SDM lulusannya. Kondisi ini perlu dibicarakan secara berasama untuk mencari benang merahnya, agar program vokasi ini di Jatim ini tidak sia-sia,” ujar Cak Ulum pangilan akrab Miftahul Ulum.
Disektor pariwisata, pria kelahiran Jember ini mengaku potenai wisata di Jawa Timur sangat luar biasa dengan berbagai budaya. Namun diakui oleh Cak Ulum, sektor pariwisata ini belum tergarap secara optimal. ”Ini tugas Bakorwil untuk mengkoordinasikan dengan daerah-daerah yang kemudian disondingkan dengan program yang ada di Jatim,” tandasnya.
Sementara, Kepala Bappeprov Jatim yang diwakili Andrio Himawan WA, Kasi Geospesnik saat ditemui usai paparan mengaku bahwa selama ini program Gubernur sangat concern dengan pendidikan vokasi 70 : 30. Namun banyak SMK yang tidak mengedepankan kebutuhan dunia kerja tapi lebih mengedepankan kepentingan. Ia mencontohkan SMK Kelautan Puger Jember, yang lulusannya dibutuhkan negara Jepang. ”Mereka belum lulus sudah di boking oleh negara Jepang. Kalau SMK di Jatim itu seperti SMK Puger, kami yakin akan lebih efektif dalam pemenuhan kebutuhan dunia kerja,” ujar Andrio.
Andrio masih belum yakin bahwa Jumlah pengangguran di Jatim banyak didominasi oleh lulusan SMK. Karena sekolah SMK ini memang khusus mendidik siswa yang terampil dan dan siap bekerja. ”Kami yakin sudah berkurang jumlah pengangguran di Jatim dengan adanya sekolah vokasi ini,” ujar pria berperawakan subur ini kemarin.
Secara terpisah, Kepala Baperwil V Jember Tjahjo Wibowo mengatakan, kegiatan ini dilakukan agar program IKU Pemprov Jatim dan program percepatan pembangunan di Jatim cepat terlaksana. ”Kita sinergikan program prioritas Jatim dengan Kabupaten/ Kota, sedang akademisi ini akan menjadi pendamping yang bisa memberikan informasi dalam percepatan ini,” ujarnya.
Konsep ini, menurut Tjahjo, mendapat support dari DPRD Jatim sehingga program ini semakin mempercepat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Tinur dengan memanfaatkan dunia kampus. ”Kami sengaja mengundang seluruh Bakorwil yang ada. Bakorwil I Madura, Bakorwil II Madiun, Bakorwil III Bojonegoro dan Bakorwil IV Malang. Masukan dari Akademi ini bisa dijadikan dalam penyusunan program kerja di tahun 2018 diwilayah masing-masing dalam percepatan pembangunan di Jatim,” singkatnya. [efi]

Caption foto: Rektor Unej Dra Moh Hasan MSi PhD saat paparan potensi wilayah Besuki Raya dalam percepetan pembangunan di wilayah Baperwil V Jember, Rabu (24/5) di aula UPT. PSMB-LT Dinas Perdagangan Pemprov Jatim di Jember, Rabu (24/5)

Tags: