Resepsi Putri Gubernur Gunakan Konsep Modern Muslim dan Jawa

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mendampingi putrinya Patimasang dalam pengajian dan khataman Alquran sebagai rangkaian acara pernikahan yang akan dilaksanakan pada Jumat 28 Juni mendatang. [trie diana]

Rencana Dihadiri Presiden dan Wapres
Surabaya, Bhirawa
Detik-detik pernikahan Patimasang, putri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa semakin dekat. Rangkaian acara telah diawali dengan khataman Quran dan pengajian yang digelar di kediaman Gubernur Khofifah Jalan Jemursari VIII Surabaya, Rabu (26/6).
Hari ini, rangkaian acara akan kembali digelar dengan seremonial siraman pada siang hari dan malam midodareni. Selanjutnya, Jumat (28/6) siang akan dilangsungkan akad nikah yang dilanjutkan dengan temu manten. Sementara puncak acara resepsi akan dilangsungkan pada Sabtu, 29 Juni dengan dua sesi pagi dan malam.
“Konsepnya pagi menggunakan modern muslim dan malamnya Jawa. Saya tidak terlalu paham detail sih bagaimana konsepnya. Saya tadi pagi juga masih di kantor, jadi tidak terlalu paham prosesinya. Sempat di briefing sedikit-sedikit supaya nyambung prosesi besok,” tutur Khofifah ditemui usai melangsungkan pengajian di kediamannya, kemarin.
Dalam resepsi tersebut, Khofifah belum dapat memastikan jumlah tamu yang akan hadir. Sebab, jumlah tamu yang hadir diprediksi akan lebih banyak dari undangan yang diedarkan. Karena itu, para tamu yang khususnya dari berbagai komunitas akan diterima saat resepsi pagi hari.
Sementara pada malam hari akan menerima tamu dari kalangan OPD, kabinet kepresidenan serta Presiden Joko Widodo yang dijadwalkan akan hadir. Sementara untuk Wapres Jusuf Kalla direncanakan hadir saat akad nikah.
“Saya tidak bisa menghitung total undangan. Karena ini (pengajian) yang diundang 300 tapi yang hadir mungkin sekitar 700. Muslimat per cabang hanya mengundang sepuluh. Tapi yang terkonfirmasi misal Tulungagung dua bus, Trenggalek satu bus,” tutur Khofifah.
Terkait hadiah, Khofifah mengaku telah menyantumkan didalam undangan agar para tamu tidak membawa dalam bentuk apapun. Hal itu berlaku baik untuk undangan pagi maupun malam.
Di luar rangkaian acara resepsi tersebut, Khofifah menjelaskan bahwa momentum ini merupakan bagian dari perintah agama yang harus disegerakan untuk dilaksanakan. Seperti kalau punya utang segera dibayar, kalau ada tamu cepat disuguhi, kalau ada jenazah cepat dimakamkan dan jika memiliki anak gadis cepat disegerakan menikah jika sudah waktunya.
“Anak sama anak, orang tua sama orangtua insyallah sudah cocok, kita mohon mudah-mudahan menjadi keluarga maslahah mawadah sakinah wa rahmah,” ungkap Khofifah.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa membetulkan jilbab Patimasang yang akan melangsungkan pernikahan dengan Fadil Wirawan

Berawal dari Pertemuan di Lobi Perusahaan
Putri pertama Gubernur Jatim Patimasang yang kini sedang menantikan momen bahagia untuk menikah membuka cerita tentang awal pertemuannya dengan calon suami Fadil Wirawan. Perkenalan Patimasang dengan Fadil terjadi sejak keduanya sama-sama kuliah di Monash University Australia.
Ima, sapaan akrab Patimasang, mengabil studi Bisnis, sedangkan Fadil jurusan teknik. Kendati berbeda jurusan, tetapi Ima dan Fadil sering berjumpa dalam satu forum di perhimpunan pelajar Indonesia-Australia ketika kuliah. Tapi itu perjumpaan biasa dan belum ada benih cinta yang muncul. “Ya kenal saja sesama perhimpunan pelajar Indonesia-Australia. Ketemu beberapa kali ketika itu hanya say hello biasa saja,” ujar Ima.
Benih cinta Ima dan Fadil baru muncul setelah keduanya bekerja di Ernst & Young di Jakarta. Pertemuan tidak sengaja di lobi perusahaan yang berbasis di London, Inggris itu cerita keduanya dimulai. “Ketika itu Maret 2018, kami bertemu di lobi kantor mau keluar, ada orang mau masuk. Kan saat itu pintunya buka harus pakai tap (ID card), kita ngedahuluin yang mau masuk. Eh ternyata dia,” ungkap Ima sembari tersenyum.
Momen ini menjadi awal perkenalan lebih dalam antara putri sulung Khofifah dengan Fadil. Keduanya saling tukar menukar nomor telepon genggam saat itu. Komunikasi intens terus dilakukan, meski saat itu Ima harus berdinas ke Medan selama tiga bulan. “Ketemu lagi itu pas puasa. Saya ngajakin tuh buka bersama bareng teman-teman perhimpunan pelajar Indonesia-Australia,” bebernya.
Tanpa diduga, Fadil datang ke rumah Khofifah Jalan Jemursari VIII Surabaya saat lebaran Idul Fitri 2018. Kehadiran putra pasangan Priyanto Hadi Sasono dan Fauziyah Mansur saat halal bihalal ini menjawab tantangan Ima yang ingin mencari calon suami.
Kedatangan Fadil ini diterima dengan terbuka oleh Khofifah. Tanpa mengenalkan sebagai teman dekatnya, Fadil yang lahir di Jakarta itu langsung mendapat pekerjaan rumah (PR) dari ketua PP Muslimat NU. “Dikasih PR waktu ketemu ibu pertama kali. Cuman suruh belajar baca Surat Al-Fatihah,” kata Ima.
Agustus, Fadil kembali ke kediaman Gubernur Jawa Timur. Ia pun menuntaskan bacaan Surat Al-Fatihah sebagai syarat yang diberikan sebelumnya. “Terus diberi PR lagi suruh baca Surat Yasin dan tahlil,” tuturnya.
Setelah pertemuan Agustus dengan calon mertua, Fadil kembali Februari 2019 untuk menyampaikan keseriusannya melamar Ima. Saat itulah keluarga keduanya bertemu dan merumuskan hari pernikahan. “Yang surat Yasin dan tahlil belum sempat di setor sih. Kan gini, kita belajar di ustad, jadi langsung di monitor dengan ibu,” cerita Ima sembari tersipu malu.
Saat ini, dengan semakin dekatnya upacara pernikahan itu dilangsungkan, perasaannya dipenuhi dengan gerogi. “Karena semua dijalani dengan senang sehingga tidak terasa capeknya. Tinggal deg-degannya saja,” tutur dia. Setelah menikah, Ima berencana akan melanjutkan hidup dengan tinggal di Jakarta. “Karena saya dan calon suami kan kerja di Jakarta. Jadi rencananya akan tinggal di Jakarta,” pungkas dia. [tam]

Tags: