Reses Dewan, Masyarakat Tanyakan Jalan Berlubang

HM Abdul Qodir Spd

HM Abdul Qodir Spd

(BJS dan Pembangunan Gapura Desa)
Gresik,Bhirawa
Dalam  reses dewan ke daerah pemilihan (Dapil) masing-masing sejak 10 s/d 15 kemarin, banyak masyarakat yang mengeluhkan soal banyak fasilitas jalan yang rusak, layanan kesehatan yang berbelit-belit, dan program pembangunan gapura tiap-tiap desa yang tidak transparan.
Menurut HM Abdul Qodir Spd, reses yang dilakukan oleh anggota dewan bertujuan menjaring aspirasi dari masyarakat. Aspirasi tersebut akan menjadi acuan bagi dewan dalam memperjuangkan hak-hak konstituen dalam menyusunan anggaran ABPD, dan tetap berjuang agar alokasi anggaran APBD Gresik. Akan tetap diupayakan pro rakyat, dengan mengutamakan prioritas-prioritas mendesak dibutuhkan rakyat.
Kegiatan reses dewan, bertemu dan berdialog langsung dengan rakyat, juga melihat langsung masalah dihadapi rakyat. Dari sini, maka akan terekam apa saja sesungguhnya yang dibutuhkan rakyat. Hasil reses tersebut, akan dipertanggungjawabkan dan dilaporkan dalam paripurna dewan. Sehingga menjadi masukan berharga, dalam merumuskan kebijakan pembangunan.
Hasil dialog reses dengan masyarakat, mengeluh dengan akses jalan yang sekarang kondisinya banyak yang rusak. Utamanya yang berada di jalan Sumengko hingga Kedunganyar, kondisi jalan berlubang-lubang karena dilewati truk besar yang bukan klasnya. Akibatnya banyak pengendara roda dua yang jatuh sendiri, karena menghindari jalan berlubang. Dalam satu minggu kejadian itu, bisa 7 hingga 9 orang korban mengalaminya.
Lanjut Qodir politisi asal PKB, masyarakat mengeluh dengan sistem kesehatan sekarang yang telah di alihkan pada badan penyelengaran jaminan sosial ( BPJS ). Masyarakat banyak yang belum tahu, sehingga saat berobat pada puskesmas desa dan kecamatan banyak yang binggung. Ketidak tahuan ini, adalah bukti. Bahwa dinas kesehatan ( Dinkes ) kurang sosialisasi, padahal dalam anggaran APBD telah disiapkan.
Program pembuatan gapura pada masing-masing desa, yang telah di canangkan oleh bupati. Di keluhkan oleh para anggota badan permusyawatan desa ( BPD ), proyek tersebut di tengarai siluman. Karena mulai rencana angaran biaya ( RAB ), gambar dan pembangunan tidak ada yang tahu. Hanya tahu di kerjakan saja, ketika di tanya juga saling lempar tangung jawab.
Terkait dengan jalan berlubang yang mengakibatkan jatuhnya korban,” kami bilang masyarakat agar dilakukan gugatan saja, ini dilakukan agar pemerintah tidak sembrono dan lempar tangung jawab. Soal BPJS, kami akan minta Dinkes untuk pro aktif dan gencar sosialisasi. Soal pembangunan gapura, dewan masih mencari informasi sumber dana yang telah di pakainya.
Ditambahkan Qodir, reses dewan bukan berarti masa istirahat melainkan masa bertugas untuk dekat dengan rakyat. Karenanya, reses merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan dan bagian dari tugas selaku wakil rakyat. Karena banyak masalah yang dihadapi rakyat dan reses menjadi momomen bagi dewan, untuk duduk bersama rakyat memahami apa yang sedang mereka hadapi. [kim*]

Tags: