Rp25 M untuk Buka Jalur Terisolir Blooto-Pulorejo

Kota Mojokerto, Bhirawa
Pemkot Mojokerto mengalokasikan anggaran cukup fantastis untuk membuka akses kawasan yang selama ini terisolir. Pembangunan jembatan dan jalan tembus yang menghubungkan dua daerah yakni  Blooto-Pulorejo disiapkan anggaran Rp25 miliar dalam APBD 2014 ini.
Proyek jalan prestisius di wilayah  Kecamatan Prajurit Kulon ini merupakan satu dari dua proyek yang gagal direalisasi tahun 2013 lalu.
Proyek itu gagal direalisasi karena adanya kesalahan administrasi yang cukup fatal yakni penyebutan pembangunan jembatan tanpa jalan di dalam APBD hingga berimbas pada penangguhan pembangunan.
Proyek lain yang gagal digelar adalah rehab masjid Jami Alun-alun karena ketidaksamaan persepsi antara takmir masjid dengan Pemkot setempat. Pemkot yang sedianya hanya merehab masjid ditolak pengurus masjid yang menghendaki pembangunan total.
“Sudah disiapkan di APBD tahun ini. Pembuatan jalan dan jembatan Blooto-Pulorejo anggarannya  Rp25 miliar,” papar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Mojokerto, Mochamad Effendy.
Effendy menjelaskan bahwa pihaknya masih menggodok materi proyek ini. “Mudah-mudahan akhir bulan ini tuntas dan segera kita ajukan ke LPSE untuk dilelang,” paparnya.
Disinggung soal realisasi rehab Masjid Jami, Effendy tak berkomentar banyak. “Masjid Agung akan kita garap secara multiyears (tahun jamak, Red) hingga butuh Perda. Jadi kita harus menunggu Perdanya dulu,” kata mantan Kabag Pembangunan itu tampak pesimis proyek tersebut bisa diwujudkan tahun ini.
Selain Masjid Jami, pihak DPU juga tengah mempersiapkan rencana rehab Pasar Tanjung yang memasuki masa terakhir kontrak dengan pihak ke III.
Ia mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan lelang perencanaan pasar senilai Rp1,5 miliar.
“Kita tengah menyiapkan perencanaan pembangunan pasar Tanjung. Butuh Rp1,5 miliar untuk itu karena banyak tahapan yang lalui seperti pembuatan Amdal yang paling tidak senilai Rp100 juta dan itu belum termasuk kajiannya. Memang chosnya tinggi,” ujarnya.
Sementara itu, Kabag Hukum Pemkot Mojokerto Pudji Hardjono tidak menampik banyaknya persiapan yang harus dilakukan memasuki musim pembangunan tahun ini.
“Memang awal tahun ini banyak sekali materi persiapan yang harus dilakukan. Seperti pembuatan draft raperda Masjid Agung dan Rehab pasar, dua proyek tahun jamak. Kita menunggu draft inisiatif dari DPU dan kita siap mengawalnya saat pembahasan di Dewan,” katanya.
Ditemui terpisah, anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto mewanti-wanti agar mitranya tidak melakukan kesalahan yang imbasnya merugikan rakyat. “Sejatinya, semua proyek sudah tertera dalam RPJMD dan APBD. Jika harus ada kesalahan tentu itu sangat naif dan sudah barang tentu rakyat tidak diuntungkan karena keteledoran yang tidak selayaknya terjadi,” katanya.
Karenanya politisi PAN itu mendorong agar pembangunan jalan tembus  terealisasi tepat waktu.
“Jangan sampai molor lagi karena jalan itu memotong jalur memutar yang sangat jauh antara dua kelurahan itu. Sifatnya yang urgent menjadikannya krusial dan mutlak selesai tepat waktu,” pungkasnya. [kar]