RPH Krian Sidoarjo Masih Kekurangan Pasokan 200 Ekor Sapi Setiap Hari

Ahmad Zaini. [alikus/bhirawa]

Warga dan ASN Sidoarjo Bisa Menjadikan Sebagai Peluang Bisnis
Sidoarjo, Bhirawa
Budidaya ternak sapi potong, bisa menjadi peluang bisnis yang bagus bagi warga di Kabupaten Sidoarjo. Karena, di Kabupaten ini baru saja dibangun rumah potong hewan (RPH) modern, yang sarana dan prasarannya serta proses penyembelihannya telah berstandart.

Dalam sehari RPH yang dikelola Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo itu, ditarget mampu untuk melayani penyembelihan sampai 300 ekor sapi. Namun, saat ini sehari masih mampu menyembelih 100 ekor saja. Dikarenakan, pasokan sapi yang akan disembelih masih terbatas jumlahnya.

“Kekurangan pasokan sapi potong ini bisa menjadi peluang bisnis bagi peternak sapi yang pemula maupun yang sudah pengalaman di Kab Sidoarjo, silakan untuk bisa ikut menyuplay nya,” komentar Sekda Kab Sidoarjo, Drs Ahmad Zaini MM, belum lama ini.

Menurut orang nomor satu di jajaran birokrasi Pemkab Sidoarjo itu, selama ini pasokan sapi potong di RPH yang ada di wilayah Kec Krian tersebut, mayoritas disuplay dari luar kota. Salah satunya dari Kab Probolinggo.

Selain ditawarkan kepada masyarakat umum Sidoarjo, menurut Zaini, peluang bisnis ternak sapi potong itu, juga bisa ditawarkan kepada para ASN Sidoarjo. Sebab, peluang bisnis tersebut, hitung-hitung juga akan bisa sebagai tambahan kesejahteraan mereka.

Menurut dirinya, bila 12 ribuan ASN Sidoarjo punya bibit sapi, 1 ekor perorang, maka akan ada stok sekitar 12 ribuan sapi potong dari dalam Sidoarjo sendiri, yang bisa disembelih di RPH tersebut secara bergiliran dan terjadwal.

” Habis dipotong sapinya, ASN bisa membeli bibit sapi kembali dan seterusnya,” katanya.

Karena ada potensi untuk menernak sapi potong, menurut Zaini, maka bisa dibentuk suatu UPT Peternakan. Unit ini bisa merekrut tenaga-tenaga ahli di bidang peternakan. UPT ini juga bisa kerja sama dengan fakultas peternakan di suatu universitas.

“Setahu saya masih belum ada Pemda yang mempunyai UPT Peternakan,” kata Zaini.

Konsep yang melibatkan peran dari kalangan ASN ini, kata Zaini, harus dilakukan feasibility study atau study kelayakan. Misal tentang peluang pasar daging sapi dan trend ramainya waktu penjualan sapi potong. Misal, pas hari raya kurban dan hari-hari besar keagamaan lainnya.

Dikatakan Zaini, selama ini hasil penyembelihan sapi potong di RPH yang berada di Desa Tropodo Kec Krian itu, tidak hanya untuk konsumsi daging sapi di Kab Sidoarjo saja. Tetapi juga melayani permintaan luar kota bahkan sampai luar provinsi. Seperti kebutuhan daging sapi di Kota Timika, Papua.

“Bisa saja nanti sampai ke luar negeri, misal ke Timor Leste, sebab disana ayam frozen saja juga dari Indonesia, ini menurut saya peluang bisnis yang bisa ditangkap oleh daerah,” kata Zaini. (kus)

Tags: