RS Pemprov Jatim Overload, 82 Persen Warga Surabaya

RSUD dr Soetomo

Sekdaprov: Pemprov Akan Manfaatkan RS Lapangan
Pemprov, Bhirawa
Pemprov Jatim terus berupaya melakukan koordinasi untuk menyiapkan fasilitas layanan kesehatan bagi pasien Covid-19. Sayang, sejumlah Rumah Sakit (RS) di bawah naungan Pemprov Jatim telah melewati kapasitas. Khususnya RS milik Pemprov di wilayah Surabaya. Mulai RSUD Dr Soetomo, RS Jiwa Menur dan RSU Haji Surabaya.
Ketua Gugus Kuratif Covid-19 dr Joni Wahyuhadi menegaskan, RS di bawah naungan Pemprov telah mengalami over kapasitas. Khususnya di RSUD dr Soetomo yang telah menampung sekitar 82 persen warga Surabaya. Karena itu, pihaknya menyambut tawaran baik Wali Kota Surabaya terkait 200 bed kosong di RS Husada Utama Surabaya.
“Waktu itu ada rapat evaluasi pasca PSBB di Polda Jatim untuk Surabaya Raya. Kemudian Wali Kota menyampaikan sudah beli bed di RS Husada Utama. Katanya 200 belum terpakai. Kalau 200 belum terpakai kan sayang. Karena RSUD dr Soetomo 240 bed penuh, RS Haji juga over load, RS Menur juga.
Kalau ada RS over load kemudian ada yang kosong kan sayang,” tegas dr Joni, Senin (22/6).
dr Joni yang juga Direktur RSUD dr Soetomo itu kemudian melakukan kroscek ke RS Husada Utama. Sayang, setelah dicek ke direktur RS Husada Utama, bed kosong yang dijanjikan Wali Kota Surabaya ternyata tidak ada. Bahkan RS tersebut berencana mengembangkan 20 – 30 bed ruang isolasi Covid-19. “Tapi masih kesulitan dengan tenaga kesehatannya. Bahkan pihak rumah sakit berencana meminta bantuan tenaga medis jika ada,” tutur dr Joni.
Lantaran penuh, RSUD dr Soetomo yang semula akan merujuk pasien Covid-19 akhirnya batal. Joni mengaku tidak tahu berapa jumlah bed di RS tersebut. Hanya saja saat dikonfirmasikan apakah ada yang kosong dijawab penuh.
Joni menegaskan, Pemprov tidak berencana meminta bantuan Pemkot Surabaya. “Yang dirawat juga orang Surabaya. Kalau bisa dibagi, ya akan didistribusikan dari RSUD dr Soetomo. Apalagi di RSUD Soetomo 82 persen warga Surabaya, jadi kita tidak minta bantuan,” ungkap Joni.
Sementara itu, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono membantah pernyataan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang menyebutkan pihaknya mengeluh soal kapasitas ruang isolasi RSU dr Soetomo Surabaya yang penuh.
“Tidak betul itu. Pemprov Jatim masih memiliki RS Lapangan di Jalan Indrapura Surabaya. Dan, kondisinya masih ada bed isolasi yang tersedia. RSU dr Soetomo Surabaya meskipun overload, masih melayani perawatan pasien Covid-19 dan belum penuh,” tegas Heru Tjahjono.
Terpisah, Dirut RS Husada Utama Surabaya, dr Didi D Dewanto mengaku sudah dikontak oleh Dinkes Kota Surabaya. “Tapi 200 bed itu untuk isolasi pasien orang tanpa gejala (OTG), karena tidak perlu perawatan khusus seperti ventilator. Tapi untuk menampung pasien yang bergejala, kami ampun, tidak kuat tenaga kesehatannya. RS Husada Utama memang penuh untuk pasien yang bergejala. Hanya untuk OTG masih bisa,” ujarnya membenarkan pernyataan dr Joni Wahyuadi.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di sela mengikuti Rapat Evaluasi Pelaksanaan Masa Transisi menuju New Normal Wilayah Surabaya Raya, di Mapolda Jatim, Minggu (21/6) mempersilakan Gugus Tugas Provinsi Jawa Timur memanfaatkan ruang isolasi khusus pasien Covid-19 di Rumah Sakit Husada Utama Surabaya.
“Di RS Husada Utama ada 200 (bed) itu belum pernah dipakai. Kami sudah belikan bed 280. Silahkan dengan senang hati jika ditempati,” kata Risma saat itu.
Wali Kota Risma menyatakan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sebelumnya telah menambah kapasitas bed ruang isolasi khusus pasien Covid-19 di dua rumah sakit rujukan Surabaya. Kedua rumah sakit itu adalah RS Husada Utama dan RS Siloam Hospital. “Di RS Husada Utama itu kita berikan 8 ventilator dan 6 ruang ICU itu (saat ini) kosong,” terangnya. Karena itu, Wali Kota Risma mempersilahkan kepada Gugus Tugas Jatim menggunakan ruang isolasi di RS Husada Utama itu jika kapasitas di RS dr Soetomo saat ini sudah penuh. “Silahkan ditempati, karena belum pernah kita tempati itu, kami justru senang. Ada 200 (bed) itu belum pernah kami tempati,” ujarnya. [tam.iib]

Tags: