RSUD dr Soetomo Kurang Surat Suara , Medaeng tiadakan Kunjungan

2-tps rumah sakit (3)Surabaya, Bhirawa
Meski sudah disediakan lima Tempat Pemungutan Suara (TPS) dadakan dari Panitia Pemilu Kecamatan (PPK) Gubeng tidak membuat partisipasi pemilih Pilpres di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya bertambah. Banyak dari pasien dan keluarga pasien tidak dapat mencoblos lantaran tidak mendapatkan surat suara dari TPS.
”Kita hanya menyediakan 390 surat suara dan surat suara ini sisa dari TPS Gubeng,” ujar PPK Gubeng, Danang Dwi Prasetyawan.
Dikatakannya, sebagai penitia dirinya tidak dapat berbuat banyak untuk menambah surat suara. ”Kita hanya disediakan surat suara tidak lebih dari 390 jadi banyak pasien dan keluarga pasien tidak dapat memilih,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur RSU Dr Soetomo, dr Dodo Anondo MPH, menuturkan pihaknya telah mengirimkan surat ke KPU Surabaya untuk mengirimkan TPS agar para pasien bisa berpartisipasi memilih Capres.
”Kami hanya memfasilitasi tempat saja. Untuk urusan tata cara pemilihan, bukan kewenangan kami. Meski tidak semua pasien ter-cover, jumlah ini lebih banyak ketimbang Pileg lalu yang hanya satu orang saja,” imbuh Dodo.
Dodo mengungkapkan, sebenarnya untuk pemilihan Capres banyak dari pasien dan keluarga pasien yang mau turut serta dalam mengikuti coblosan. Jika dilihat ada sekitar 2000 orang yang ingin mencoblos (Pasien, kuluarga pasien dan pegawai RS, red) akantetapi mereka tidak memliki kesempatan lantaran tidak mendapatkan surat suara. ”Saya ingin kedepan KPU Surabaya lebih memperhatikan jumlah surat suara karena banyak pasien yang tidak bisa mencoblos,” ujarnya.
Sementara pelaksanaan Pemilu Presiden dan Calon Wakil Presiden 2014 di Rutan Klas 1 Surabaya di Medaeng, Rabu (9/7) direspon baik oleh 1.585 penghuni rutan yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT). Namun, dengan adanya perhelatan pesta demokrasi ini, kunjungan bagi para tahanan terpaksa ditiadakan selama satu hari.
“Jam kunjungan bagi para penghuni rutan, terpaksa diliburkan(ditiadakan,red) sehari. Sebab, aula yang biasanya digunakan bagi pengunjung, kini dipakai untuk TPS,” terang Kepala Rutan Klas 1 Surabaya di Medaeng, Kadiono, Rabu (9/7).
Menurut Kadiono, walaupun jam kunjungan bagi para narapidana diliburkan, tapi petugas rutan tetap masuk seperti biasa. Ini sebagai bentuk kepedulian petugas rutan terhadap proses pelaksanaan Pemilu Presiden dan Calon Wakil Presiden yang diadakan bagi penghuni Rutan Klas 1 Surabaya di Medaeng. Selain itu, lanjut Kadiono, peran serta dan suara para penghuni rutan dalam Pemilu Presiden sangat berarti bagi nasib bangsa Indonesia ke depan.
Masih kata Kadiono, walaupun pihak KPU tidak melakukan sosialisasi Pemilihan Presiden dan Calon Wakil Presiden, pihaknya tetap memberikan soasialisasi sendiri terhadap para penghuni rutan. Menurutnya, sosialisasi yang dilakukan pihak rutan sendiri, untuk memberi kesadaran bagi napi bahwa golput itu bukan solusi dan pilhan yang tepat.
“Walaupun dari KPU tak memberikan sosialisasi tentang Presiden dan Calon Presiden yang dipilih, kami tetap memberikan sosialisasi seadannya kepada para penghuni rutan,” ungkap Kadiono.
Pemberian sosialisasi yang berasal dari pihak rutan, merupakan kepedulian terhadap para penghuni yang mempunyai hak suaranya dalam pemilihan Presiden. Sebab, satu suara pemilih dapat menentukan nasib negara Indonesia ke depan. “Kami tidak ingin melihat para napi golput. Walaupun KPU tak memberikan sosialisasi, kami sendiri yang berinisiatif mengadakan sosialisasi Pilpres,” katanya.
Seperti diketahui, pencoblosan di Rutan Klas 1 Surabaya di Medaeng dimulai pada pukul 07.00 WIB. Sedangkan jumlah TPS di rutan ada empat TPS yakni TPS 18 dan 19 berada di aula bawah rutan. Selanjutnya, TPS 20 dan 21 berada di aula atas rutan.
Dari jumlah 1.644 napi penghuni Rutan Medaeng, sebanyak 1.585 statusnya sebagai Daftar Pemilih Tetap. Dari pantauan Bhirawa, tampak terpidana kasus kredit fiktif Bank Jatim yakni, Carolina Gunadi, dan tersangka kasus pembebasan lahan MERR II C Gununganyar, Euis Darliana, telah memenuhi hak dengan mencoblos.
Mengenai hal itu, Kalapas Rutan Mendaeng Kadiono mengaku, memang ke duanya sudah mencoblos pada pagi tadi. “Ke duanya saya lihat mencoblos pada pagi tadi. Dan rata-rata tahanan wanita menggunakan hak suranya pada pagi tadi,” tegasnya.
Disinggung terkait jumlah tahanan laki-laki dan perempuan yang menjadi DPT, Kadiono mengaku pihaknya tidak paham berapa jumlah pasti tahanan laki-laki dan perempuan yang statusnya DPT. Menurutnya, jumlah keseluruhan tahanan yang DPT yakni 1.585.
“Untuk detail jumlah tahanan laki-laki dan perempuan yang DPT, saya tak tahu pasti. Tapi, jumlah keseluruhan yang pasti yakni 1.585,” tandasnya. [dna.bed]

Tags: