Sajakku Dalam Dekapmu

????????????????????????????????????

Oleh :

Rosy Nursita Anggraini

Kutau asamu menggebu tatkala langkahmu terbelenggu
Mengapa kau ragu menembus tembok itu
Apakah keyakinanmu ikut terganggu hingga kau masih termangu
Beku dengan rentetan langkah yang masih kaku

Sadarlah kawanku
Kau dan kenangan adalah masa lalu
Dan masa depanmu menunggu jemputanmu

Tapi dia akan berubah pilu
Tatkala kau tetap memaku
Dengan berbagai lara yang masih membiru
Itu semua takkan sembuh bila kau tetap begitu

Bangkit dan percayalah pada dirimu
Bila kau mampu menjinakkan napsumu
Mengapa kau ragu menggapai citamu
Bangkitlah dari keterpurukanmu
Kau tak punya banyak waktu
Darena kau tak tahu kapan terhentinya degub jantungmu
Pada saat itu…
Telah usaikah misimu mencari ridho Tuahnmu?

Blitar, 18 Maret 2020

KUNANG KENANG

Setiap sesap yangku nikmati
Tersimpan butiran Kristal yang tak kuketahui
Dan dituang air dan di aduk dengan hati-hati
Pas untuk dinikmati

Aromanya membuat waras melayang
Berbaur dengan angan dan langkah yang hampir hilang
Tersadar oleh pukul yang mendentang
Teriaknya dengan berat dan lantang

Kini hari telah sempurna di perut bumi
Semua telah sempurna terlapisi
Jangan kau Tanya maksud semua ini
Otakmu masih bertengger dan hatimu belum mati

Aku tahu hidupmu penuh luka dan lubang
Keringat yang bercucuran dan darah yang menggenang
Jangan mau hanya peroleh yang dapat kau kenang
Bila napas dan detak jantungmu masih belum bisa terkenang
Tanyakan pada kunang-kunang
Apa dia sanggup mengenang
Terlebih antara kau dan yang wajib di kenang

Blitar, 21 Maret 2020

KAU (I)
Kau adalah alasan tunggalku
Yang mampu membius dari asaku
Yang membuat aku tetap terpaku
Termangu dengan sekitar

Aku lanyaknya yang lain
Yang sanggup menghirup derita
Dan terkadang mampu tersenyum diantara beku kala itu
Walau Kau tau…
Disetiap tawa tersimpan luka yang menganga

Seringku proters pada naluri
Yang terselubung suci…
Yang tersimpan dalam damai
Yang Kau bungkus erat dengan sunyi
Hinggaku tak kuasa memberontak semua ini
Karena Kau…
Selalu memelukku tanpaku ketahui

Kau mempu menyelinap
Masuk disetiap relung yang meronta

Entah itu Kau atau bukan
Tapi kalau bukan Kau…
Akankah aku disini…

Blitar-Malang, Desember 2016

KAU (II)
Kau adalah alasan tunggalku
Yang mampu membius dari asaku
Yang membuat aku tetap terpaku
Membisu dengan sekitar

Aku lanyaknya yang lain
Yang sanggup menghirup derita
Dan terkadang mampu tersenyum diantara beku dan nestapa
Walau Kau tau…
Disetiap tawa tersimpan luka yang menganga

Seringku proters pada naluri
Yang terselubung suci…
Yang tersimpan dalam damai
Yang Kau bungkus erat dengan sunyi
Hinggaku tak kuasa memberontak semua ini
Karena Kau…
Selalu memelukku tanpaku ketahui

Kau mempu menyelinap
Masuk disetiap relung yang meronta

Entah itu Kau atau bukan
Tapi kalau bukan Kau…
Akankah aku disini…

Blitar, April 2018

SENANDUNG KATAK MALAM ITU

Entah sampai kapan langit akan berhenti menangis
Dan kau berhenti mengejar bayangku
Aku tak mengerti apa itu cinta
Hingga kamu menjelaskan dengan berbagai point off view
Kamu ngomongin busa…???!!!
Aku tak paham
Yangku tau…
Tatkala jejakmu ku pandang yang ada hanyalah rasa tak karuan di relungku
Tubuhku panas walau tak kena demam
Sesakpun datang tanpa hadirnya asma
Dan air mata langit itu kini tinggal menyisakan senandungnya dikolam
Senandung katak yang menemani sendu rembulan
Yang tercermin dari sorot mataku di kaca
Yang terbias dalam senyum yang menyemburatkan merah di lesung pipi

Blitar, Desember 2016

DEBU

Masihkah kau simpan cerita tentang angin siang itu
Yang menepis lelah di sekujur tubuh yang hendak pilu
Diterkam dasyat oleh dentuman waktu
Dan disekap dalam lorong-lorong kelabu

Kulihat dari sudut hari, sorot surya menerangi diri
Menemani nafas yang mampir kesana kemari
Meniti hari pada tiap-tiap usia yang kian usai
Menjejekkan ruang dan waktu yang kelak mengabadi

Akankah diri hanya memandang bayangan yang sombong
Ataukah berlari di tengah gulita tanpa penerang

Berkata selamat tinggal hanyalah khayalan belaka
Menghembuskan nafas kehidupan tiap berjumpa
Dan mengumandangkan kesunyian di kala berpisah
Apa ini patutu disebut…???

Bak debu…
Yang menghantar baur cahaya ditiap pelosok kehidupan
Memberi sentuhan lembut pada yang bernyawa
Tetap ada di sela-sela yang sirna

Tanpa menghitung kurun…
Mereka berbondong-bondong mampu mengisyaratkan hidup dan mati
Mereka juga bisa jadi saksi di akhir nanti

Blitar, April 2018

BIOGRAFI PENULIS

Akrab di panggil Rosy. Bernama lengkap Rosy Nursita Anggraini. Lahir di Blitar 24 Januari 1995. Beralamat di Dusun Cimpling RT 01/01 Desa Siraman Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar. Sedang menempuh pendidikan Pascasarjana di Fakultas Ilmu Administrasi dengan Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik, Universitas Brawijaya Malang. Santri aktif Pondok Pesantren Al- Falah Siraman Kesamben Blitar. Penulis beberapa buku antologi seperti: Antologi Puisi “Indahnya Lukisan Langit” (2016), Antologi Puisi “Kaulah Pahlawanku” (2017), dan Antologi Puisi “Mengakrabi Sunyi”(2017).

Rate this article!
Sajakku Dalam Dekapmu,5 / 5 ( 1votes )
Tags: