Sambut Semarak Hari Santri MWC NU Besuki Situbondo

Manager MURI Ridho Al Amin saat menyerahkan piagam kepada pengurus MWC NU Besuki yang sukses menyelengarakan makan 5555 bungkus nasi karak. [sawawi]

Pecahkan Rekor MURI, Ribuan Warga Makan 5555 Bungkus Nasi Karak
Kab Situbondo, Bhirawa
Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2019 berlangsung meriah Kabupaten Situbondo. Seperti yang dilakukan MWC NU Kecamatan Besuki, yang mengadakan acara makan nasi karak yang jumlahnya mencapai 5555 bungkus di Alun-alun Kecamatan Besuki, Minggu (20/10). Acara ini selain dihadiri Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, juga mampu memecahkan rekor MURi.
Siang itu, ribuan santri dan kalangan Nahdliyin yang ada di Kecamatan Besuki dan kecamatan terdekat, berduyun-duyun datang ke Alun-alun Kecamatan Besuki. Sebagian warga ikut tertarik karena MWC NU Besuki menghelat makan nasi karak sebanyak 5555 bungkus secara serentak. Sejak pagi kawasan Kecamatan Kota Besuki sudah dipenuhi masyarakat, seraya menunggu kedatangan orang nomor dua di jajaran pemprov Jatim, Emil Elestianto Dardak.
“Momen seperti ini baru pertama kali diadakan di Kecamatan Besuki. Beberapa waktu juga ada momen yang hampir sama di Kota Situbondo tetapi kala itu makan bersama tajin palappa (bubur berbumbu),” ujar Lukman warga Desa Widoro Payung Kecamatan Besuki.
Kata Lukman, khusus momen makan massal jenis nasi karak (makanan khas Situbondo dengan jenis nasi putih dan campuran parutan kelapa dan telur atau ikan tongkol berbumbu merah) itu memiliki nuansa yang berbeda karena yang ikut terlibat mayoritas warga yang tersebar di wilayah Kabupaten Situbondo bagian barat. “Ini momennya sangat unik karena banyak pihak yang ikut mendukung suksesnya acara makan bersama 5555 bungkus nasi karak,” tegas Lukman.
Sementara itu Manager MURI Ridho Al Amin ikut makan bersama dan berbaur dalam peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2019 bersama ribuan santri di Kecamatan Besuki, Situbondo. Kata Ridho peristiwa tersebut layak dicatat dalam rekor baru Musium Rekor Indonesia (MURI), karena pesertanya tembus ribuan warga dengan makan 5.555 bungkus nasi karak. “Ya acara yang dihelat di alun-alun Besuki ini layak dicatat dalam MURI,” aku Ridho Al Amin.
Masih kata Ridho, makan nasi karak secara massal itu tercatat sebagai rekor baru MURI dengan Nomor registrasi 9240. Sebelumnya, aku Ridho, belum pernah ada dalam catatan MURI maupun rekor dunia yang memecahkan angka ribuan orang makan nasi karak bersama. “Yang kami juga ikut merasa bahagia karena proses pencatatan rekor MURI ini mendapat disambutan yang meriah dari kalangan kaum santri di alun-alun Besuki Situbondo,” ujar Ridho.
Ridho bahkan meminta ijin untuk mewakil Ketua Umum MURI Jaya Suprana untuk bisa menyerahkan Piagam MURI “sajian nasi karak terbanyak” kepada MWC NU Besuki sebagai penyelenggara acara. Ridho Al Amin kembali menerangkan, setelah tim MURI melakukan verifikasi, jumlah sajian nasi karak yang berjumlah 5. 555 bungkus bukan hanya memecahkan rekor di Indonesia melainkan juga menjadi catatan rekor baru di dunia. “Ini merupakan rekor terbaru,” terang Ridho.
Sementara itu Pengurus MWC NU Besuki Sutomo, menandaskan, nasi karak ini merupakan sumbangan dari kalangan masyarakat untuk ikut serta memeriahkan peringatan Hari Santri Nasional tahun 2019. Untuk itu, aku Sutomo, dirinya ikut bersyukur, pagelaran yang diusungnya bisa masuk dalam catatan rekor MURI. Kata Sutomo, yang paling ia banggakan, saat pagelaran makan nasi karak secara massal ikut dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak.
“Momen ini merupakan bagian dari kegiatan “Gebyar Hari Santri Nasional”. Kegiatan ini terselenggara berkat adanya kerjasama MWC NU Besuki dengan jajaran Pengurus Ikatan Santri dan Alumni Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo (IKSASS) Situbondo,” papar Sutomo seraya mengakui acara gebyar hari santri nasional ditutup dengan kegiatan pengajian bersama KHR Ahmad Azaim Ibrahimy dan jama’ah sholawat bhening.
Disisi lain, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak sangat mengpresiasi pagelaran Gebyar Hari Santri Nasional di Besuki Situbondo. Mantan Bupati Trenggalek itu mengatakan sangat mendukung kegiatan para santri yang dilandasi dengan jiwa semangat gotong royong sehingga berhasil mencatatkan rekor baru MURI dengan makan nasi karak terbanyak.
“Saya baru pulang dari Kota Situbondo karena mengikuti kegiatan pagelaran budaya Jatim Specta Night Carnival (JSNC). Saya sebenarnya ingin kembali lagi ke Besuki, karena ingin memuliakan hari santri nasional,” urai Emil.
Emil menambahkan, peringatan hari santri nasional yang selalu diperingati 22 Oktober merupakan salah satu tonggak sejarah perjuangan kaum santri di Tanh Air. Para Kaum santri tersebut, tegas Emil, telah berhasil memegang peranan penting dalam keikutsertaannya menjaga kedaulatan NKRI.
“Tidak akan ada hari pahlawan nasional tanpa perjuangan kaum santri. Dengan adanya resolusi jihad yang digelorakan KH Hasyim As’ari dan para kaum santri, itu merupakan salah satu bukti sejarah perjuangan kaum santri di jagad nusantara Indonesia,” ungkap Emil seraya mengakui kedepan para santri harus selalu intens membangun bangsa dengan karya nyata. [sawawi]

Tags: