SD Muhamamdiyah 4 Surabaya Gelar Mudifest 2019

Forum Debat dengan dipandu moderator Ustadz Tajuszaki dan Ustadzah Novita Utama yang diikuti 550 siswa kelas V dan kelas VI.

Forum Debat Tentang Hak Anak Menggunakan Gadget Berlangsung Seru
Surabaya, Bhirawa
Peringatan Milad Muhammadiyah ke 107, Maulid Nabi Muhammad SAW, dan Hari Pahlawan yang digelar SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang Surabaya dengan kemasan Muhammadiyah’s Day and Islamic Festival atau Mudifest 2019. Rangkaian kegiatan telah dilaksanakan sejak 18 November lalu dan puncaknya Rabu (20/11) kemarin, dengan menggelar Forum Debat terkait pemanfaat gadget bagi anak yang berlangsung seru.
Menurut Kepala SD Mudipat, Ustadz M Syaikhul Islam, Mudifest 2019 ini merupakan peringatan Milad Muhammadiyah ke 107, Peringatan Maulid Nabi dan Peringatan Hari Pahlawan, puncaknya hari ini sekaligus dalam rangka memperingati Hari Anak Internasional. Maka SD Mudipat menggelar Forum Debat tentang hak – hak anak dengan mengangkat isu tentang pemanfaatan gadget, dimana bagi sebagian anak penggunaan gadget menjadi hak mereka. Tapi dalam debat ini juga dibikin kontra atau yang tidak setuju dengan penggunaan gadget yang terlalu bebas.
“Debat ini dikemas Dalam Forum Internasional karena semua ruang kelas murid dinamakan kota – kota terkenal di dunia. Misalnya, Los Angeles, New York, Madinah, Kuala Lumpur, Mekah, Paris, London, dan sebagainya. Maka dalam rangka Hari Anak Internasional ini mereka menggelar Forum debat dengan membahas tentang pemanfaatan gadget. Sebab ada sebagian anak yang mengatakan kalau mereka berhak menggunakan gadget. Padahal pemakaian gadget itu untuk apa saja harus ada batasannya, maka perlu dibikin pihak kontra dalam debat untuk bijak dan proporsional dalam menggunakan gadget sesuai kebutuhan. Jadi tidak boleh memakai gadget sepanjang waktu atau semaunya anak – anak,” ujarnya, Ustadz Icool-sapaan akrab Kepala SD Mudipat, di sela – sela melihat forum debat, Rabu (20/11).
Dalam Forum Debat yang digelar di lantai 4 The Milenial Building (TMB) dan dipandu moderator Ustadz Tajuszaki dan Ustadzah Novita Utami berlangsung seru dan hidup layaknya debat orang dewasa, meski tetap saling menghargai pendapat antara siswa kelas V yang pro penggunaan gadget bagi anak – anak dan siswa kelas VI yang kontra penggunaan gadget. Pada debat ini dibagi dalam tiga sesi yakni pertama penyampaian pendapat, sesi kedua pro dan kontra penggunaan gadget, dan sesi ketiga saling mendebat antara yang pro dan kontra.
Menurut kelas V yang pro dengan penggunaan gadget, seorang anak boleh menggunakan HP asal bisa membagi waktu antara belajar dan bermain. Namun sebagai siswa harus mengutamakan tanggung jawab untuk belajar dari pada bermain HP. Sedangkan dampak positif HP, diantaranya bisa menambah wawasan tehnologi dan ilmu pengetahuan anak. Meski penggunaan HP tetap harus dibawah bimbingan dan pengawasan orang tua.
Sedangkan menurut siswa kelas VI yang kontra penggunaan HP bagi anak – anak sebagai penerus bangsa menjadi hancur karena banyak sekali dampak buruknya. Diantaranya, malas melakukan akvitas lainnya seperti belajar, menumbuhkan sikap egois, membuat kecanduan, membuat anak meniru perilaku yang tidak sesuai dengan usianya dan masuknya pergaulan bebas.
Dalam Lomba Forum Debat yang dinilai Tim Juri yang terdiri dari Ustadz Edy Susanto, Ustadzah Anggi Tri Prasetya Ningtyas dan Ustadzah Erfin Walidah Rahmania itu, yang diikuti 550 siswa kelas V dan kelas VI dengan kreteria penilaian Keaktifan dan Kontennya benar – benar difahami dan sesuai temanya. Maka diputuskan juara I kelas V dimenangkan kelas V A dengan nilai 715, juara II kelas V E dengan nilai 695 dan juara III kelas V F dengan nilai 645. Sedangkan kelas VI, juara I diraih VI B dengan nilai 885, juara II diraih VI D dengan nilai 827 dan juara III VI C dengan nilai 785.
Ustadz Icool berharap dengan digelarnya Forum Debat bagi siswa kelas V dan kelas VI ini dapat memberikan dan menambah rasa percara diri pada para siswa, agar semuanya mampu memunculkan ide dan gagasan, mamacu prespektif dan daya retorika. Itu semuanya melatih siswa yang kompeten dan handal. ”Karena tidak semua anak bisa dan berani tampil di depan forum, maka dalam Forum Debat ini menjadi ajang melatih keberanian para siswa untuk berani bicara di depan forum,” tandasnya.

Siswa SD Mudipat Bagikan 5 Ribu Nasbung Sarapan Pagi
Dalam Muhammadiyah’s Day and Islamic Festival atau Mudifest 2019 yang digelar SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Rabu (20/11) kemarin, para siswa, staf pengajar dan Ikatan Wali Murid (Ikwam) juga menggelar Bakti Sosial (Baksos) membagikan paket Nasi Bungkus (Nasbung) sarapan pagi dan air mineral sebanyak 5 ribu bungkus.
Menurut Humas SD Mudipat Surabaya, Ustadzah Novita Utami, pada puncak Mudifest 2019 Rabu (20/11) kemarin para siswa didampingi para staf pengajar dan Ikwam, selain membagikan paket Nasbung di jalanan depan sekolah, juga membagikan sarapan pagi untuk para keluarga pasien yang menjaga keluarganya di RS Dr Soetomo Surabaya, kepada para Office Boy (OB) di SMP Muhammadiyah 5 Surabaya dan OB di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya yang masih satu komplek di Pucang. Paket Nasbung juga didistribusikan kepada para penarik becak di sekitara Pasar Pucang, Surabaya dan Panti Asuhan Muhammadiyah di sekitara Ngagel, Surabaya.
“Hari ini (Rabu kemarin, red) setiap siswa diminta membawa dua Nasbung dari rumah. Tetapi para siswa tidak hanya membawa dua bungkus nasi, tetapi ada yang membawa 10 bungkus, bahkan ada yang membawa hingga satu tas kresek besar. Sehingga diperkirakan terkumpul hingga 5 ribu bungkus sarapan pagi dan telah di distribusikan kepada warga Kota Surabaya, diantaranya yang pas lewat di depan sekolahan, di sekitaran Pasar Pucang, keluarga Pasien di RS Dr Soetomo, para Yatim Piatu di Panti Asuhan di sekitar Kelurahan Ngagel, warga kurang mampu, juga di Dinas Sosial Kota Surabaya di sekitar Kampus Stikom. Juga kepada TK Aisyiah di sekitaran Juwingan, Ngagel, Bagong, Semolowaru dan Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 27 Surabaya,” papar Ustadzah Novi-sapaan akrabnya.
Ustadzah Novi menjelaskan, para siswa diajarkan untuk selalu berbagi kepada sesame, sebab dengan berbagi sarapan pagi yang memang kebutuhan penting bagi setiap orang. Sebab tidak semua orang sempat menyiapkan sarapan pagi, padahal sarapan pagi itu wajib karena untuk sumber energy ketika seseorang sudah mulai bekerja. Dan saat itu bisa membantu sesama dalam seharian agar bisa bekerja atau belajar.
Selain itu, dalam Mudifest 2019 yang diawali dengan upacara bendera pada Senin (18/11) lalu juga digelar lomba Vlog dan tahfidz yang penilaiannya dari banyaknya like dan dikirim di kanal Youtube dengan konten Milad Muhammadiyah ke 107, lomba Majalah Dinding, story telling, lomba mirip Pahlawan Nasional, lomba adzan, iqomah, Dai Cilik, Tahfid Online, tartil dan lomba mewarnai Logo Muhammadiyah. [fen]

Tags: