SDN Banjarasri Kabupaten Sidoarjo Masih Dikepung Banjir

Sidoarjo, Bhirawa.
Solusi yang bisa ditawarkan komisi D untuk mengatasi banjir di SDN Banjarasri, Tanggulangin adalah dengan membangun tangkis di halaman belakang sekolahan. Kasipa, anggota komisi D DPRD Sidoarjo, Selasa (3/3) siang tadi, menemukan fakta sekolahan ini dikepung air dari berbagai penjuru. Sedangkan saluran pembuangan tidak ada tersumbat tangkis Lapindo. Air hujan dari sawah, pemukiman dan jalan menuju ke satu titik yakni SDN Banjarasri.
“Kami akan mengusulkan pemkab Sidoarjo untuk membangun tangkis di belakang sekolah untuk membendung air hujan dari sawah tidak mengalir ke sekolah,’ ujarnya. Kira-kira hanya membutuhkan 20 dumptruk sirtu.
Tangkis sekolah iti dibuat 1 hingga 1,20 meter sudah bisa menahan air. Sedangkan bagian depan sekolah tidak perlu diuruk karena ketinggiannya sudah cukup untuk membendung air.
Cara ini memang kurang efektif tetapi cukup ampuh untuk mengatasi darurat. Bila hujan lebat halaman tengah yang biasa dipakai upacara bisa mencapai 30 cm dan masuk ke dalam ruang kelas.
Kemarin pagi saat tiga anggota komisi D, Ali Sucipto, kasipa, Yahlul Yussar, terlihat siswa baru saja mengepel ruang kelas. Berarti ruang kelas masih tidak aman dari banjir.
Banjir yang melanda Desa Kedungbanteng dan Desa Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, mengundang perhatian dari berbagai pihak.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, mendesak Pemkab Sidoarjo dan instansi terkait untuk terus melakukan solusi agar banjir di dua desa tersebut 
Kapolresta Sidoarjo bersama PT Siantar Top menyerahkan sebanyak 1.200 paket sembako dan sepatu karet. Termasuk disalurkan ke dapur umum tanggap darurat bencana banjir di Desa Kedungbanteng dan Desa Banjarasri.
“Ini menjadi bagian tugas kita, melakukan bakti sosial membantu dan meringankan beban masyarakat yang mengalami musibah. Termasuk, di wilayah Desa Kedungbanteng dan Desa Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo,” kata Irianto.(hds)

Tags: