Sejak Beroperasi HCML Belum Berikan Kontribusi Pemkab Sampang

koordinator GSM bersama nelayan camplong, saat aksi di areal HCML beberapa waktu lalu.

Sampang.Bhirawa-
Keberadaan perusahaan migas Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) sejak tahun 2017, di lepas pantai selatan Kabupaten Sampang, terus menjadi sorotan sejumlah aktivis. Gerakan Sampang Menggugat (GSM), menyebut hingga saat ini HCML belum ada kepastian terkait tuntutan nelayan dan para aktivis pada saat demonstrasi ke tengah laut pada beberapa bulan lalu.

Aksi demo aktifis GSM bersama nelayan Camplong beberapa waktu lalu, menuntut kompensasi untuk warga terdampak dan kontribusi untuk pemerintah daerah, namun hingga saat ini tuntutan yang pertama yaitu kontribusi untuk pemkab Sampang belum ada kejelasan.

Menurut koordinator GSM Syamsuddin, pada rapat virtual yang dilakukan antara pemkab, HCML, SKK Miga dan para pengunjuk rasa beberapa bulan lalu, pihak HCML menjelaskan kalau terkait dengan participating interest (PI) secara aturan tidak masuk karena kontrak yang dimiliki di atas Undang-undang yang mengatur tentang PI tersebut, akan tetapi pihaknya juga tidak akan menutup mata untuk tetap memperhatikan pemkab Sampang kedepan.Rabu (23/9/20).

Lanjut Syamsuddin pada waktu saya ikut rapat virtual di kominfo Kabupaten Sampang pihaknya tidak bersikukuh kontribusi tersebut harus berupa PI atau bukan, “Kami hanya meminta iktikad baik HCML untuk memberikan kontribusi kepada Pemkab Sampang, nah persoalan mekanisme silahkan di buat apa saja meskipun bukan PI, yang penting ada kontribusi nyata pada pemkab Sampang.

Syamsuddin lalu mencontohkan PT.SANTOS yang sekarang sudah beralih ke MEDCO ENERGI. Kontrak yang dimiliki oleh santos dulu juga diatas tahun 2000-an sehingga pemkab Sampang juga tidak mendapatkan PI, akan tetapi karena mereka punya iktikad baik untuk turut membangun Sampang akhirnya mereka mensiasati dengan trading gas sebesar 17 MMcfd untuk di perdagangkan oleh Pemkab Sampang yang meskipun hanya berjalan 1 tahun karena persoalan teknis dan persoalan hukum.

“Dengan status kontrak yang sama kalau Santos saja bisa melakukan hal tersebut, lalu kenapa HCML tidak bisa, kalau HCML mempunyai iktikad baik untuk turut membangun Sampang pasti bisa dicarikan formulasinya seperti perusahaan lain, semoga saja kedepan HCML bisa memenuhi tuntutan kami. Tambahnya.(lis)

Tags: