Sekda: Pesepeda Alun-alun Tulungagung di-Swab Covid-19

Sekda Kabupaten Tulungagung, Sukaji.

Tulungagung, Bhirawa
Euforia pesepeda yang ramai-ramai kumpul di Alun-Alun Kota Tulungagung pada malam Minggu kemarin membuat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tulungagung, Sukaji, prihatin. Ia pun membuka peluang jika hal itu terus terjadi para pesepeda tersebut bakal dilakukan rapit test dan bahkan swab Covid-19.

“Kalau tetap nekad kumpul-kumpul nanti di rapid test saja,” ujarnya saat ditemui di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Senin (15/6).

Bahkan mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tulungagung yang saat ini juga menjabat sebagai Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung menyatakan para pesepeda itu tidak hanya akan dirapid test tetapi juga bakal diambil sampel swabnya. “Jadi tidak hanya dirapid, bisa saja pesepeda yang kumpul-kumpul juga langsung diswab saja,” tandasnya.

Sukaji pantas kecewa dengan para pegowes yang tidak memperhatikan protokol kesehatan selama masa transisi menuju new normal life selama pandemi Covid-19 masih berlangsung. Mereka Sabtu (13/6) malam atau malam minggu kemarin banyak berkumpul di Alun-Alun Kota Tulungagung tanpa jaga jarak dan sebagian tidak menggunakan masker.

Pesepeda malam yang bergerombol ini sempat membuat masyarakat Tulungagung resah, sebelum kemudian dibubarkan oleh aparat Kepolisian Polres Tulungagung dan Satpol PP Kabupaten Tulungagung. Apalagi di Kabupaten Tulungagung saat ini penderita Covid-19 yang terkonformasi positif terus bertambah menjadi 97 orang.

Kasatlantas Polres Tulungagung, AKP Aristianto Budi Sutrisno, Senin (15/6), juga menyesalkan tindakan para pesepeda malam yang melakukan kegiatan berkumpul di Alun-Alun Kota Tulungagung. Menurut dia, tidak seharusnya kesenangan berlebihan dalam menyambut new normal dilakukan tanpa protokol kesehatan.

“Bersepeda tidak dilarang. Tapi kumpul-kumpulnya itu,” paparnya.

Aris menyebut saat ini kawasan Alun-Alun Kota Tulungagung kembali ditutup pada malam hari setelah sebelumnya sempat dibuka. “Sekarang Alun-Alun (Kalau malam) di tutup lagi. Kamis lalu dibuka, Jumat dan Sabtu malam jadi free,” terangnya.

Dengan ditutupnya kembali Alun-Alun Kota Tulungagung pada malam hari diharapkan tidak lagi menjadi tempat ajang kumpul-kumpul warga. Terlebih Alun-Alun selama ini merupakan salah satu magnet atau daya tarik bagi warga Tulungagung untuk melepas penat. (wed)

Tags: