Semua Survei Unggulkan PDIP

Megawati Klaim Menang di 15 Provinsi
Jakarta, Bhirawa
Hasil hitung cepat (quick count) beberapa lembaga survei menunjukkan   PDIP memimpin perolehan suara dalam Pileg 2014. Namun dalam survei itu, partai ini tak berhasil menembus angka 20 persen meski berada  di posisi pertama.  Sementara di posisi kedua dan ketiga diraih Partai Golkar dan Partai Gerindra. Sementara posisi keempat dan ketiga diraih Partai Demokrat dan PKB. Partai Demokrat yang sebelumnya meraih suara 20,85% dan sukses mengantarkan sang deklaratornya Susilo Bambang Yudhoyono ke kursi presiden, pada Pileg 2009 tahun ini perolehan suaranya jeblok.
“PDIP memang memenangkan Pemilu Legislatif 2014, tapi perolehan suaranya jauh dari perkiraan sejumlah poling yang dilakukan sebelumnya,” kata peneliti senior Phillips J Vermonte dalam konferensi pers CSIS dan Cyrus Network di Jakarta Pusat, Rabu (9/4).
Menurutnya elektabilitas Jokowi yang tinggi tidak mampu mengatrol perolehan suara calon legislatif dari PDIP. Phillips mengatakan caleg PDIP terlalu mengandalkan nama Jokowi sehingga kurang berusaha keras mendekati konstituennya. “Dilihat dari hasil penghitungan suara yang diadakan CSIS dan Cyrus Network ini, PDIP harus berusaha merangkul partai lain untuk berkoalisi dalam Pemilu Presiden 9 Juli nanti karena suara dari partai lain ternyata juga cukup tinggi dan menentukan,” kata Phillips.
Menjelang Pileg 2014 muncul fenomena ‘Jokowi Yes, PDIP No’. Fenomena yang menggambarkan pendukung Jokowi belum tentu memilih PDIP ini sempat dibantah elit PDIP, bahkan oleh Jokowi sendiri. Namun faktanya, suara PDIP tak terlalu terdongkrak.
Jika dibandingkan elektabilitas Jokowi di survei yang mencapai 40%, perolehan suara PDIP di tren quick count  yang berkisar di antara 19% saja sangatlah terpaut jauh. Ini cukup menggambarkan bahwa fenomena yang jadi momok bagi PDIP itu benar adanya. Sebenarnya munculnya fenomena ini terpantau di kalangan masyarakat yang berhasil ditangkap peneliti.
“Betul, ada fenomena ‘Jokowi Yes PDIP No’. Jokowi kan bukan hanya dilihat sebagai kader PDIP semata, karena elektabilitasnya yang tinggi dia menggarap semua kalangan termasuk swing voters dan pemilih partai lain. Itu yang membuat elektabilitas Jokowi bisa di atas 30% sementara PDIP sekitar 20%,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyebut partainya berada di urutan teratas berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan internal PDIP. Megawati mengklaim bahwa partainya menang di 15 provinsi. “Kami menang di 15 provinsi,” kata Megawati dalam jumpa pers di kediaman Megawati di Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (9/4).
Megawati didampingi Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PDIP Puan Maharani. Provinsi yang diklaim menang itu, yakni Bali, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, DKI Jakarta, Jogjakarta, Maluku, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Jawa Tengah, Lampung, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Jawa Barat, Bengkulu, dan Banten.
Tanpa menyebut parpol, Megawati mengatakan selisih perolehan suara partainya dengan parpol di urutan kedua mencapai 4 juta suara. Jumlah partisipasi pemilih mencapai 70,5 persen. Hal itu masih berdasarkan hasil hitung cepat sementara internal PDIP.
Megawati mengatakan, pihaknya akan terus memantau penghitungan resmi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum hingga hasil akhir nanti. Ia juga meminta masyarakat ikut mengawasi. Namun Megawati berharap partainya memperoleh suara di atas 20 persen.
Sekadar diketahui, Rabu (9/4) kemarin, rakyat Indonesia bakal memilih 560 kursi di DPR Pusat, 132 kursi di DPD serta 33-100 kursi di DPR Provinsi dan 20-50 kursi DPR di masing-masing kabupaten/kota. Sedikitnya ada empat juta petugas di 550 ribu TPS yang tersebar pada berbagai penjuru akan mengelola 700 juta surat suara.  Berdasarkan pendataan litbang di KPU tercatat, jumlah pemilih laki-laki berjumlah 93.600.458 juta. Sedangkan pemilih perempuan berjumlah 92.767.493 juta. Dengan total pemilih sebesar 185.827.987 orang.
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menyampaikan apresiasinya dan memberi ucapan selamat kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Berdasarkan hasil sementara berbagai penghitungan cepat (quick count) yang menempatkan partai banteng moncong putih sebagai yang tertinggi. “Meski baru sekitar 70 persen (proses hitung cepat), dapat terlihat PDI Perjuangan nomor satu, Golkar nomor dua. Saya ingin memberi ucapan selamat kepada PDI Perjuangan terkait hasil dari lembaga-lembaga survei,” ujar Ical, sapaan akrab Aburizal di Kantor Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu Partai Golkar di Jakarta.
Ical, didampingi Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Luhut Binsar Panjaitan, menyatakan hal tersebut setelah memantau empat proses perhitungan cepat. Dia mengingatkan, PDI Perjuangan untuk tidak terlalu jumawa (berbangga diri) karena penghitungan cepat belum mencapai 100 persen dan bukan penghitungan resmi oleh penyelenggara pemilu.
Sejauh ini Aburizal optimistis bisa meraih dukungan di atas 20 persen suara. Menurut dia, Golkar tak perlu berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden. Dia mencontohkan, Partai Demokrat saat mengusung Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.
Dijelaskannya, perolehan suara dari sejumlah lembaga survei yang menempatkan PDIP dan Golkar teratas adalah hasil kerja keras kedua partai dalam merebut hati rakyat. “Saya kira itu sesuai dengan pencerminan rakyat Indonesia. Meskipun Golkar tidak mencapai target (suara nasiona), yakni 23 persen.  Tapi saya kira Golkar akan tetap menerima hasil resmi dari keputusan KPU nanti,” ujar dia. [ira.cty]

Rate this article!
Tags: