Seperti Badut

Soekarwo
Sejak erupsi Gunung Kelud terjadi, salah satu orang yang paling sibuk adalah Gubernur Jatim Dr H Soekarwo. Mantan sekdaprov Jatim ini harus rela bolak-balik Surabaya – Kediri, Surabaya – Malang atau Surabaya – Blitar untuk memastikan kondisi korban Kelud baik-baik saja.
Kesibukannya semakin bertambah setelah status bencana hanya menjadi bencana provinsi, bukan bencana nasional, meski dampaknya dirasakan sampai ke provinsi tetangga. Praktis semua urusan penanganan Kelud harus ditangani Pemprov Jatim, tanpa melibatkan Pemerintah Pusat.
Pagi hari setelah Gunung Kelud meletus pada, Kamis (13/2) malam, Pakde Karwo, sapaan lekat Soekarwo, langsung meninjau langsung daerah yang terkena dampak erupsi Kelud. “Masyarakat harus bisa nyaman meski sedang dilanda bencana. Kalau pemimpinnya bisa kumpul bareng dengan masyarakat, mereka akan bisa merasa nyaman karena diperhatikan,” ungkapnya belum lama ini.
Tak cukup dengan meninjau, gubernur asal Madiun ini pun menyempatkan untuk berdiskusi, bercengkerama dan makan bareng dengan korban Kelud. Di sela-sela bercengkerama itulah pengalaman menarik sempat dialami Pakde Karwo.
“Ada yang bilang, saya baru kali ini bisa tertawa Pakde. Sebelum-sebelumnya saya tidak bisa tertawa. Pakde Karwo lucu,” katanya, menirukan ucapan korban Kelud.
Mendengar ucapan korban erupsi Kelud tersebut, Pakde Karwo pun ikut tertawa sambil berkata, “Jadi saya seperti badut. Bisa membuat orang tertawa. Ternyata yang bisa membuat orang tertawa itu bukan saja badut, tapi gubernur pun juga bisa seperti badut karena bisa membuat orang tertawa,” tuturnya sambil tersenyum.
Meski dianggap seperti badut karena bisa membuat orang tertawa, Pakde Karwo tidak mempermasalahkannya. “Yang penting mereka bisa bahagia. Karena selain dibantu kebutuhannya, kebahagiaan secara psikologis itu juga penting. Salah satunya dengan membuat mereka bisa tertawa,” tandasnya. [iib]