Siswa SMP Sepuluh Nopember Dimotivasi Menuju Sukses

Akh Muwafik Saleh sedang memotivasi para siswa SMP Sepuluh Nopember Sidoarjo.

Sidoarjo, Bhirawa
Jika ingin meraih cita-cita jangan setengah-setengah, langsung saja sampai setinggi langit. Walaupun hanya mimpi, seorang siswa/generasi muda harus tetap mempunyai cita-cita. Demikian kalimat motivasi yang disampaikan Akh. Muwafik Saleh, SSos MSi di hadapan para siswa SMP Sepuluh Nopember Sidoarjo yang akan mengikuti ujian nasional.
“Jadi yang lebih penting itu bukan hanya sekedar ujian nasional, tetapi masa depan kalian itu yang lebih penting. Ujian nasional ini hanya bagian terkecil saja, masa depan kalian itu yang lebih besar. Makanya jangan takut dengan ujian nasional,” ujar Muwafik yang juga Dosen Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Brawijaya Malang, Senin (1/4) kemarin.
Ketika mempersilahkan kepada para siswa untuk menulis cita-citanya, ternyata ada salah satu siswi kelas 9 H, Aldea Evelina Talita Dewi yang bercita-cita ingin menjadi jurnalis. Ada juga yang ingin menjadi dokter, juga ada yang ingin menjadi Sat Pol PP.
“Jangan menjadi Jurnalis, jadilah pemilik media. Jangan jadi dokter, jadilah pemilik rumah sakit, jangan jadi Sat Pol PP jadilah Bupati. Cita-cita jangan tanggung, yang tinggi sekalian,” jelas pendiri rumah motivasi ‘Pencerahan’ Malang.
Sementara itu, Kepala SMP Sepuluh Nopember Sidoarjo Luluk Nuryanti, M.Pd menuturkan kalau kegiatan ini adalah memberikan motivasi terharap anak-anak yang akan menghadapi ujian nasional. Selain itu juga memberikan semangat dalam belajar untuk meraih cita-cita yang diinginkan. “Untuk menjadi kemajuan bangsa Indonesia melalui genari-generasi penerus bangsa ini,” tuturnya.
Pada kesempatan ini, pihaknya juga ingin mengajarkan kepada anak-anak untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa. Semoga bisa lulus ujian dengan nilai yang memuaskan, kegiatannya adalah doa bersama, salat tasbeh, salat tahajud, salat hajad dan witir, istighotsah.
“Jadi kita kuatkan amalan-amalan yang bisa mempermudah cita-cita mereka. Kebetulan hari ini bertepatan dengan bulan Rojab, dalam bulan ini dimulaikan ajaran sholat lima waktu. Oleh karena itu, para siswa kami yang sebanyak 336 itu, pemberian pelajaran yang ada di kelas bisa diaplikasikan dalam kehidupan, praktek sehari-hari,” katanya.
Sementara itu, sekolah juga menghadirkan para orangtua, agar keinginan dan kemajuan siswa itu harus mendapatkan persetujuan atau dukungan dari orantuanya. Kalau siswa mempunyai cita-cita, ingin belajar yang lebih keras. Itu juga harus mendapatkan support dari orangtuanya.
“Harapan kami, siswa dan orangtua itu harus bersinergi. Jika ada anaknya yang ingin meraih cita-cita orangtua harus mengarahkan dan mendukungnya. Termasuk ada kegiatan apa saja di sekolah, demi kemajuan anak-anaknya orangtua juga harus tahu,” pungkas Luluk Nuryanti. [ach]

Tags: