SMAN 1 Panarukan Kualitas Menuju Jatim Cerdas

Kepala SMAN 1 Panarukan Nunung Pujiastutik SPd MPd saat menerima penghargaan sekolah inovatif dari Kacabdindik Wilayah Bondowoso Drs H Sugiono Eksantoso MM. [sawawi]

Ciptakan Empat Program Unggulan, Raih Penghargaan Sekolah Inovatif
Situbondo, Bhirawa
Sabtu (30/5) 2020, dicatat oleh keluarga besar SMAN 1 Panarukan Kabupaten Situbondo sebagai momen yang sangat bersejarah bagi peningkatan kualitas pendidikan di Kota Santri.
Betapa tidak, sekolah yang kini dipimpin Nunung Pujiastutik SPd MMPd itu mampu mengukir prestasi sebagai sekolah inovatif dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jatim.
Penghargaan bergengsi itu diserahkan langsung oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdindik) Wilayah Bondowoso, Drs H Sugiono Eksantoso MM.
Menurut Nunung Pujiastutik, penyerahan penghargaan ia terima di sela sela menghadiri rapat koordinasi Kepala SMA/SMK/PK-PLK di auditorium SMKN 1 Situbondo. Penyerahan penghargaan dan ucapan terima kasih juga diterima Nunung dari Dinas pendidikan Provinsi Jawa Timur dalam rangka Hari Pendidikan Nasional tahun 2020.
Dalam penghargaan ini, aku Nunung, SMAN 1 Panarukan mendapatkan penghargaan karena sukses melaksanakan inovasi lebih dari satu karya selama tahun 2019.
“Dengan capaian penghargaan ini diharapkan kami bisa terus berinovasi demi peningkatan kualitas Pendidikan menuju Jatim Cerdas,” ujar wanita lulusan S2 Jurusan Manajemen Pendidikan di Universitas Teknologi Surabaya itu.
Masiha kata Nunung, dengan capaian membanggakan itu, ia patut mengapresiasi adanya motivasi dari Kacabdindik Wilayah Bondowoso (Drs H Sugiono Eksantoso MM) sehingga mutu pendidikan SMAN 1 Panarukan kini semakin meningkat.
Ada empat inovasi yang dilakukan SMAN 1 Panarukan di tahun 2019, aku Nunung, sehingga membuahkan penghargaan dari Disdik Provinsi Jatim. Diantaranya, sebutnya, pertama mengembangkan sistem absensi smart dengan menggunakan QR Code Reader yang berbasis android.
“Kedua kami menerapkan finger print dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai,” beber wanita yang beralamat di Griya Panji Mulya Blok K-28 itu.
Program ketiga, lanjut Nunung, SMAN 1 Panarukan atau akrab dipanggil SMAPANK itu mengimplementasikan penilaian akhir semester berbasis komputer dan smartphone (PAS-BKS) pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020.
Terakhir, sebut Nunung, pihaknya mendorong guru untuk menulis hasil karya berupa penerbitan buku. Ada lima guru yang sukses dalam program ini yakni Sugiono, MPd menulis buku Model Pembelajaran Orisinal (Orientasi – Instruksional); Joko Slamet, MPd menulis buku Model Pembelajaran Real Questing; Ririn Anggraeni SPd menulis buku kumpulan puisi dengan judul Jeritan Hati Sang Perindu.
“Terakhir Hamidah MPd menulis buku berisi kumpulan cerpen dengan judul Pinggiran Terminal serta Muhammad Firdaus Rahmatullah SPd menulis buku berjudul Cerita-Cerita Yang Patut Kau Percaya,” kupas wanita yang hobby membaca itu.
Sementara itu Kacabdindik Wilayah Bondowoso Sugiono Eksantoso sangat mengapresiasi empat program yang digagas SMAN 1 Panarukan sehingga berhasil menerima penghargaan sebagai sekolah inovatif dari Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Dalam pandangan mantan Kacabdindik Wilayah Sumenep itu, dirinya terus mendukung setiap sekolah agar bisa melakukan inovasi seperti yang digagas SMAN 1 Panarukan.
“Saya terus berkeliling memberikan pembinaan ke SMA/SMK/PK-PLK di Kabupaten Bondowoso dan Situbondo agar setiap sekolah semakin maju,” pungkas pria asli Situbondo itu.

SMAPANK Kembangkan Delapan Standar Nasional Pendidikan
Selain berhasil meraih sekolah iovatif dari Disdik Provinsi Jatim, kini SMAN 1 Panarukan juga mengembangkan delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Pengembangan ini mendapat dukungan penuh dari seluruh warga sekolah dan stakeholder dengan harapan SMAPANK menjadi tempat belajar siswa menuju Jawa Timur Cerdas. Menurut Kepala SMAN 1 Panarukan Nunung Pujiastutik, ada sejumlah langkah yang dilakukan untuk mewujudkan program pengembangan tersebut diantaranya menjadikan sekolah sebagai salah satu layanan pendidikan bermutu dan berkualitas sehingga dapat meningkatkan IPM Jatim dan pendidikan Situbondo.
Kata Nunung, sebelum mendapatkan penghargaan sekolah inovatif SMAN 1 Panarukan juga menjadi sekolah induk klaster 2014; Sekolah Rujukan tahun 2015-2017; sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten Situbondo 2014; Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa Timur 2016 dan menjadi sekolah pelaksanaan E-raport sejak tahun 2014 sampai saat ini. Dengan modal tersebut, ungkap Nunung, ia bersama semua warga sekolah terus memacu diri untuk maju mewujudkan tujuan pendidikan. “Tentunya dengan tetap memperhatikan kearifan lokal wilayah Situbondo,” terang alumnus S1 Jurusan PMPKn IKIP Malang itu.
Wanita lulusan SMAN 1 Situbondo itu juga berharap, kedepan SMAPANK mampu menyesuaikan diri dalam situasi pandemi covid-19 dengan pembelajaran berbasis IT. Selain itu, SMAPANK juga mengembangkan sekolah bersih dan sehat dengan menyediakan sarana tempat cuci tangan dengan sabun dan hand sanitiser serta sarana toilet yang bersih dan sehat. “Kami juga menyediakan kantin bersih dan sehat demi peningkatan prestasi akademik dan non akademik siswa di SMAN 1 Panarukan,” ujar Nunung.
Sugiono, salah satu guru SMAN 1 Panarukan meminta kepada siswa agar kedepan dapat meningkatkan prestasi akademik dan non-akademik dengan disiplin belajar dan disiplin menjaga kesehatan serta rajin beribadah. Sehingga dengan demikian, urai Sugiono, semua guru dan tenaga pendidikan dapat meningkatkan kompetensi profesional dengan disiplin kerja dan disiplin belajar. “Itu semua dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan serta iklhas beribadah,” pungkas guru teladan itu. [awi]

Tags: