SMAN 1 Panarukan Lolos Sekolah Adiwiyata Nasional

Kasek Smapank Nunung Puji Astutik SPd MPd bersama Wakasek dan guru serta siswa saat melaunching program Obor dan Si Alim. [sawawi]

Didukung Program Unggulan Bernama Obor dan Si-Alim
Situbondo, Bhirawa
Ditahun 2018 ini, SMAN 1 Panarukan atau biasa dikenal dengan sebutan Smapank, melaunching dua program unggulan untuk peningkatan peran siswa dalam memajukan kualitas sekolah. Program unggulan itu bernama Obor (one bottle one refresh) dan Si Alim (sehari beramal limaratus rupiah).
Dua program ini sudah dilaunching secara resmi oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Panarukan Nunung Puji Astutik SPd MPd bersama Wakasek Kurikulum Sugiono SPd MPd serta seluruh guru dan siswa berprestasi di Smapank.
Menurut Kasek Nunung, program ini dilaunching dalam rangka implementasi pendidikan karakter di Smapank sehingga dapat melatih siswa agar bisa peduli terhadap lingkungan dengan cara mengarahkan siswa menyerahkan satu botol bekas air mineral setiap pulang sekolah. Artinya kata Nunung, setiap siswa diwajibkan membawa satu botol bekas untuk diserahkan kepada petugas piket yang berjaga di depan sekolah.
“Botol ini fungsinya sebagai pasword setiap siswa saat mau pulang sekolah. Tanpa menyerahkan botol maka siswa yang bersangkutan tidak dapat pulang sekolah,” ujar Nunung.
Masih kata Nunung, usai siswa membeli air mineral harus mengumpulkan botol di tempat tertentu dan saat pulang sekolah harus diserahkan kepada petugas khusus di depan sekolah. Dari program ini, ujar Nunung, diharapkan akan semakin banyak sampah plastik yang bisa didaur ulang dan kemudian sampah yang ada dilingkungan sekolah pelan pelan akan semakin berkurang.
“Program Obor ini intinya untuk melatih siswa agar memiliki kepedulian kepada lingkungan sejak dini, terutama di lingkungan sekolah Smapank,” terang Nunung.
Sementara itu Wakasaek bidang kurikulum Smapank Sugiono SPd MPd, menambahkan, program kedua bernama Si Alim (sehari beramal lima ratus rupiah). Untuk teknisnya, kata guru teladan ini, ada petugas keliling dari Osis dimana setiap hari datang ke semua kelas untuk mengambil amal 500 rupiah tersebut yang diberikan secara sukarela.
“Dana itu selanjutnya dikelola dan dikumpulkan oleh osis, terutama untuk membantu kegiatan kegiatan sosial. Misalnya menyalurkan bantuan sosial untuk korban gempa di Palu dan bencana lain yang terjadi di Indonesia,” ungkap Sugiono.
Program Si Alim ini diadakan, sebut Sugiono, bertujuan untuk melatih kepekaan sosial siswa, yang dikomandani oleh Osis sehingga mereka bisa terlatih dan memiliki kepedulian untuk sesama. Masih kata Sugiono, khusus program Obor dilaunching memiliki target yang akan dicapai, yakni Smapank sukses menjadi predikat sekolah adiwiyata nasional. “Kita ini kan mau melaju ke adiwiyata nasional. Harapannya dengan siswa berbuat peduli pada penanganan sampah terutama sampah botol maka otomatis sekolah akan makin indah dan jumlah sampah akan terkurangi. Endingnya nanti akan mendukung Smapank sukses pada ajang sekolah adiwiyata nasional,” ujar Sugiono.
Kedepan, sambung Sugiono, ketika sampah botol itu sudah habis maka disarankan kepada semua siswa untuk membawa botol dari rumah. Karena itu, akunya, setiap kelas sudah disediakan air galon sehingga mereka bisa menggunakan botol yang mereka bawa dari rumah untuk kemudian diisi disekolah dan siswa bisa membawa pulang kembali botol botol tersebut sehingga siswa tidak usah membeli air lagi di kantin sekolah. “Siswa diminta membawa botol kosong dari rumah kemudian diisi di sekolah melalui galon galon yang ada dikelas. Semua sudah disediakan oleh sekolah,” pungkas Sugiono.

Gudangnya Prestasi Akademik dan Non Akademik
SMA Negeri 1 Panarukan merupakan satu-satunya Sekolah Menengah Atas yang terletak di Kecamatan Panarukan. Sekolah ini berdiri pada tahun 1991 atau tahun pelajaran 1991/1992. Pada saat itu, SMA Negeri 1 Panarukan memiliki siswa sejumlah 99 orang, dengan jumlah ruang belajar sebanyak 3 ruang. Pada awalnya, SMA Negeri 1 Panarukan merupakan sekolah binaan dari SMA Negeri 2 Situbondo dengan Kepala Sekolah Abdul Mukti, BA. Kemudian terhitung mulai bulan Agustus 1991, SMA ini diresmikan dengan nama SMA Negeri 1 Panarukan yang berlamat di Jalan Baluran Nomor 4 Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo.
Seiring dengan perjalanan waktu, ujar Wakasek Kurikulum Smapank Sugiono SPd MPd menggunakan ikon simpatik dengan arti berprestasI, mandiri, profesional, aktif, terampil, beriman da kreatif. Sejak Smapank dipimpin Nunung Puji Astutik, banyak memperoleh penghargaan akademik dan non akademik.diantaranya juara II lomba baca puisi tingkat SMA se-Kabupaten Situbondo diraih Lusiana Safira (Kelas XII Ipa); juara III beregu lomba panahan Tingkat Provinsi atas nama Yudhistira Angger, Agung Kusuma, Ahmad Fauzan serta juara juara III Lomba Padsu Tingkat SMA se-Kabupaten Situbondo. “Selain itu juara I lomba Pencak Silat putri PSHT Tingkat kabupaten atas nama Lisa Safira (Kelas X) dan juara juara I pada Lomba Pencak silat putera PSHT tingkat Kabupaten atas nama Rahmat Firmansyah ( Kelas XII IPS 2),” beber Sugiono.
Di sisi lain, Kasek Smapank Nunung Puji Astutik, siswa terbaiknya juga meraih juara II Lomba Pencak silat putra PSHT tingkat Kabupaten atas nama Ridwan Nurmansyah (Kelas XII IPS 3); juara II lomba Olimpide Sejarah tingkat kabupaten atas nama Angga Bayu Wijaya Dan Moh. Samsul dan peringkat 10 besar lomba Olimpide Sejarah Se karesidenan Besuki atas nama Angga dan Samsul ( XII IPS) serta juara II OPSI se-Kabupaten Situbondo atas nama Moh. Hakim Sultan dan Yahya Naufal ( Kelas XI).
“Siswa kami juga meraih juara III pada lomba Tembak Tingkat Nasional atas nama Valdo Dasta ( X Mipa 4) dan juara I lomba Karate Tingkat Kabupaten atas nama Moh Anies (Kelas XII IPS). Dan masih banyak lagi prestasi yang lain,” sebut Nunung. [awi]

Tags: