SMK Mini Diharapkan Bisa Tingkatkan Kesejahteraan Ponpes

Trenggalek, Bhirawa
Salah satu program gagasan pemerintah Provinsi Jawa timur untuk meningkatkan sumberdaya manusia agar mempunyai pemikiran cerdas dan terampil. Dengan sasaran para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), santri dan masyarakat di lingkup Pondok Pesantren (ponpes).
Pengawas SMK wilayah Kabupaten Trenggalek Cabang Dinas Pendidikan Tulungagung, Sutikno mengatakan, SMK Ar Ridlwan Kabupaten Trenggalek mendapat kesempatan program SMK Mini untuk santri agar mereka mempunyai skill ketika terjun di masyarakat.
“Banyak kesempatan yang ada di pondok pesantren seluruh Jawa timur, kali ini di ponpes Ar Ridlwan, mengambil program kursus menjahit,” ucapnya.Jumat (06/03).
Diakui sutikno karena di era global, pemikiran masyarakat yang cerdas dan terampil sangat diperlukan untuk mencetak masyarakat yang mandiri.
“Dengan berbagai fikiran akhirnya pemerintah Jawa timur menerapkan SMK Mini tersebut di kawasan Ponpes yang bisa diikuti oleh santri , siswa dan masyarakat di sekitar Ponpes.
Di kabupaten Trenggalek ada 4 kelompok SMK Mini dengan berbagai program diantaranya Ponpes Ar Ridlwan, Ponpes Wakidhasim, Ponpes Assalam, dan Ponpes Al-Anwar.
“Diharapkan pengelola SMK Mini bisa dilanjut agar bisa meningkat. sehingga pesertanya bisa menjadi wirausahawan serta bisa meningkatkan sumber daya manusia dan taraf hidup masyarakat di sekitar Ponpes,” imbuhnya.
Ditambahkannya dengan pola SMK Mini diharapkan bisa mengimplementasikan serta menerapkan instruksi presiden no 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK dalam rangka peningkatkan sumberdaya manusia Indonesia.
“Kedepan para peserta bisa mengembangkan dan bisa menjadi desainer yang profesional sehingga prodak pradaknya bisa diterima masyarakat,” harapnya.
Sementara itu Kepala SMK Ar Ridlwan Trenggalek, Farikotul Chasanah S.Ag M.M mengaku meski program SMK Mini ini baru dilaunching, namun sudah bisa menghasilkan prodak dari kegiatan menjahit.
“Alhamdulillah hari ini SMK Ar Ridlwan Trenggalek resmi melaunching program SMK mini. Meski baru hari ini diresmikan, akan tetapi kegiatannya sudah berjalan hampir 1 bulan dan sudah menghasilkan prodak, ungkapnya.
Dijelaskan Nyai Faiq sapaan akrabnya, selama kurang lebih dari sebulan SMK Mini dilakukan, anak – anak bisa menjahit seragam sekolah serta bordir atributnya. Terlebih Program SMK Mini ini tidak hanya diikuti oleh siswa dan santri namun wali murid, guru juga bisa bersama – sama belajar di SMK Mini ini.
“Untuk pelatihan SMK mini ini dilaksanakan pada hari Minggu. Meski begitu dalam setiap harinya, pelatihan juga dilakukan setiap hari pada jam – jam tambahan,” imbuhnya.
Masih terang Nyai Faiq, biasanya di Pondok Pesantren cenderung diberikan pelajaran tradisional. Namun, melalui Program SMK mini ini, diharapkan para santri dan santriwati dapat menggali kemampuan (skill) yang sehingga para santri dan santriwati memiliki bekal saat berada di masyarakat nanti.(Wek)

Tags: