Sorgum, Komoditas Pangan Lokal Potensial Kabupaten Lamongan

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, bersama Wakil Bupati Abdul Rouf, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Hadi Sulistyo, Kepala Dinas TPHP Lamongan Sukriyah, dan jajaran forkopimda mengikuti acara secara virtual dan melaksanakan panen raya sorgum dari Desa Puncakwangi Kecamatan Babat.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan, Bhirawa.
Kementerian Pertanian RI melakukan panen serentak secara virtual di seluruh Indonesia tepat dimomentum Hari Pangan Sedunia (HPS) yang diperingati setiap 16 Oktober , Senin (25/10). Panen dan tanam raya berbagai komoditas pertanian ini dilakukan dari 41 titik lokasi untuk menandai peringatan HPS yang ke-41, dengan salah satu titik lokasinya adalah Kabupaten Lamongan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam virtualnya mengatakan, komoditi yang akan ditanam-panen berupa tanaman pangan jagung, sorgum, kedelai, kacang tanah, perkebunan kelapa sawit dan kakao, hortikultura, cabe, tomat, brokoli, bawang merah, dan bunga hias.

Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Jokowi dalam memastikan ketersediaan pangan. “Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, hal ini merupakan upaya kita dalam memastikan ketersediaan bahan pangan, menjaga stabilitas harga, dan menyiapkan kesejahteraan pertanian,” ucap Syahrul Yasin Limpo.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, bersama Wakil Bupati Abdul Rouf, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Hadi Sulistyo, Kepala Dinas TPHP Lamongan Sukriyah, dan jajaran forkopimda mengikuti acara secara virtual dan melaksanakan panen raya sorgum dari Desa Puncakwangi Kecamatan Babat.

Sorgum atau jagung cantel atau orean telah puluhan tahun dikenal oleh masyarakat Lamongan, dengan sentra sorgum sebagai identitas komoditas tanaman lokal adalah Kecamatan Babat. Memiliki potensi lahan 211 hektar dengan produktivitas rata-rata 6,48 ton per hektar, dihasilkan produksi sebesar 1.264 ton biji sorgum.

“Sorgum merupakan salah satu komoditas pangan sangat potensial guna mendukung diversifikasi pangan. Kabupaten Lamongan mempunyai potensi tanam sorgum seluas 300 hektar. Pasca panen sudah kami laksanakan , ada beras, popcorn dan beberapa pengolahan lain, ada kecap juga, ini berarti tanaman sorgum ini cukup memberikan nilai tambah bagi petani,” ungkap pak Yes saat melakukan diskusi bersama Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Pak Yes juga mengungkapkan apa yang menjadi keinginan dan kendala terkait tanaman sorgum di Kabupaten Lamongan. “Kami ingin ada industri yang bergerak dengan basis sorgum, karena sorgum ini termasuk salah satu komoditi pangan yang sangat bermanfaat , mempunyai kadar kalori yang rendah. Mudah-mudahan nanti ada bantuan sarana prasarana yang dapat digunakan petani sorgum ini untuk industry olahan yang lebih lengkap,” imbuhnya.[aha,yit]

Tags: