Sosong Era Society 5.0, Dindik Jatim Gelar Expo and Expose ICT SMK Jatim

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau inovasi teknologi salah satu SMK di Jawa Timur. Dalam kesempatan ini, khofifah juga berdialog tentang inovasi yang dibuat oleh para siswa.

Berbekal Literasi Digital, Dorong Lulusan SMK Berwirausaha Dengan Ketrampilan Digital
Kota Malang, Bhirawa
Menghadapi era society 5.0, dunia pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas SDM. Pasalnya, inovasi teknologi berbasis artificial intelligence akan banyak dibuat. Di era ini, pekerjaan dan aktivitas manusia akan difokuskan pada Human-Centered yang berbasis pada teknologi.

Sebagai sekolah yang memiliki spesifikasi kompetensi keahlian, peran SMK pun tak luput dalam menyiapkan sumber daya manusia yang dapat menciptakan terobosan inovasi. Hal ini pun mendapat perhatian Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Dalam kegiatan Expo & Expose ICT SMK Jawa Timur 2021 yang digelar Dinas Pendidikan SMK melalui bidang pembinaan SMK, pada 23-24 Oktober 2021 di SMKN 1 Singosari, Malang, Khofifah mendorong lulusan SMK untuk berwirausaha dengan ketrampilan digital dalam menghadapi era society 5.0.

Menurut Khofifah, peluang bisnis di Era Society 5.0 sangat terbuka lebar dan hal tersebut bisa dimanfaatkan oleh para lulusan SMK untuk meraih cuan. Maka dari itu, kata Khofifah, siswa SMK perlu dibekali literasi digital yang baik agar bisa memanfaatkan teknologi dengan bijak.

“Kalau dulu tidak ada pekerjaan sebagai content creator, game developer, atau digital marketing. Tapi di era ini, justru pekerjaan-pekerjaan berbasis ide kreatif tersebut sangat menjanjikan. Contohnya, Bayu Skak yang notabene adalah lulusan SMKN 4 Malang salah satu Youtuber dengan penghasilan tinggi,” ungkap Khofifah, Sabtu (23/10).

Dengan sikap adaptif tersebut, Khofifah berharap, siswa SMK Jawa Timur bisa menjadi pioner-pioner wirausahawan muda di Era Society 5.0. Banyak peluang usaha baru yang menjanjikan dengan modal teknologi.

Kabar baiknya, lanjut Khofifah, pemanfaatan teknologi semakin meningkat selama pandemi Covid-19. Itu artinya, semakin banyak masyarakat yang fasih dalam memanfaatkan teknologi. Salah satu perubahan yang sangat terlihat adalah semakin banyaknya jumlah masyarakat yang belanja secara online.

“Situasi ini harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin dengan berupaya menangkap peluang-peluang bisnis apa saja yang bisa dilakoni. Jadi meskipun hanya modal “rebahan” tapi bisa dapat keuntungan seperti mereka yang bekerja kantoran,” ujarnya.

Khofifah menyebut siswa SMK perlu dipersiapkan untuk menghadapi era Society 5.0 dengan mengakselerasi literasi digital yang meliputi digital ethics, digital culture, digital skills, dan digital safety. Penguasaan TIK, kata dia, atau secara internasional dikenal dengan istilah ICT itu dinilai sangat penting diterapkan di dunia pendidikan. Dalam konteks ini, ICT meliputi segala hal yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi komputer. Tujuannya, tidak lain untuk mengolah informasi, sarana alat bantu pembelajaran serta sumber informasi bagi guru dan siswa.

Apalagi, sebut Khofifah, dalam satu setengah tahun kemarin, pelajar SMK lebih banyak melakukan pembelajaran secara virtual akibat pandemi Covid-19, maka kini, melalui expo ICT, pelajar SMK Jatim telah melakukan banyak inovasi dari ilmu yang sudah didapatkan baik secara teori maupun praktek.

“Kita bisa menyaksikan antara smart garden dan smart home. Teknologi yang pernah saya lihat di beberapa negara untuk memberikan inovasi dan kemudahan akses. Sekarang kita menyaksikan hal itu diinisiasi pelajar SMK Jatim,” ujarnya.

Melalui pameran expo berbasis teknologi yang sudah ditampilkan pelajar SMK Jatim, Gubernur Khofifah berharap, momentum ini segera bisa dikoneksikan dengan industri, dunia usaha, dan kerja (Iduka). Caranya, terus mengupdate teknologi sehingga produk mereka dapat diproduksi secara masal.

Sementara itu, Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi menuturkan digelarnya Expo dan Expose ICT SMK diantaranya untuk menyelaraskan presepsi arah baru pendidikan vokasi berbasis implementasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada seluruh keahlian SMK. Kedepan, beberapa jurusan seperti dari jurusan tata boga akan diintegrasikan dengan jurusan lain dibidang teknologi.

“Kami harapkan lulusan SMK tidak hanya siap belajar bekerja, tapi siap bekerja. Sehingga nanti sata lulus bisa menjadi pekerja profesional. Jadi kegiatan ini juga penting dalam penyelarasan pendidikan vokasi dan industri, dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA),” jelas dia.

Tak hanya itu, pameran yang melibatkan 62 SMK negeri dan swasta dengan inovasi teknologinya ini guna mendorong penguatan dukungan masyarakat dalam pengembangan IT di SMK. Serta mendukung pemerintah Jatim dalam pengembangan sains dan teknologi berbasis IT.

Dalam kesempatan itu, Dindik Jatim juga menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur. Hal ini karena, menurut Wahid saat ini ada pergeseraan keterminatan lulusan SMK. Di mana ada peningkatan yang besar lulusan SMK yang masuk perguruan tinggi khususnya jurusan vokasi.

Disebutkan Wahid, dari 30 persen kuota yang disiapkan bagi lulusan SMK, baru 21 persen terisi.

“Karena SMK memiliki kompetensi keahlian tertentu, oleh karena itu saya meminta rektor untuk menyiapkan porsi tertentu bagi lulusan SMK. Dengn keterisian 2 persen itu kami juga berharap perguruan tinggi yang lain memiliki jurusan vokasi yang memberikan prioritas kepada siswa SMK,” jelasnya.

Disamping itu, Dindik Jatim kerjasama dengan perguruan tinggi, juga menjalin kerjasama dengan 6 IDUKA. Diantaranya, PT Digital Studio Indonesia, PT Faster Edutech Indonesia, PT maspion IT. Dengan kerjasam ini, kami harapkan para siswa bisa magang dan mencari kerja dengan mudah,” urainya.

Adapun setelah membuka pameran Expo ICT, Gubernur Khofifah berkesempatan meninjau beberapa stand karya inovasi teknologi pelajar SMK didampingi Bupati Malang Sanusi, Direktur SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek Wardani Sugiarto, Plt Direktur Kemitraan penyelarasan dunia usaha dan dunia industri direktorat jenderal Vokasi Kemendikbud Ristek Sariyaji, Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi, Ketua Dewan Pendidikan Jatim Ahmad Muzaki serta Kepala OPD Pemprov Jatim terkait. [ina]

Tags: