SPBU di Tulungagung Kehabisan Stok BBM Jenis Premium

Stok BBM jenis Premium habis disalah satu SPBU di Kota Tulungagung, Senin (9/3), dan membuat pengemudi kendaraan bermotor beralih ke BBM jenis lainnya.

Tulungagung, Bhirawa
Sejumlah SPBU di Kota Tulungagung kehabisan stok BBM jenis Premium, Senin (9/3). Akibatnya, sejumlah pengemudi kendaraan bermotor yang biasa mengisi BBM jenis Premium terpaksa beralih ke BBM jenis lainnya, yakni Pertalite atau Pertamax.
Supervisor SPBU 54.662.30 depan Terminal Gayatri Kota Tulungagung, Lingga Ade, Senin (9/3), mengakui jika untuk sementara tidak bisa menyediakan BBM jenis Premium pada pelanggannya. “Mulia Minggu (8/2) sore Premium sudah habis. Kira-kira ada lagi setelah mendapat kiriman lagi Selasa (10/3) dini hari,” ujarnya.
Menurut dia, dalam beberapa hari belakangan jatah dari Pertamina untuk BBM jenis Premium dibatasi. Dari yang sebelumnya setiap hari mendapat kiriman 16 KL, saat ini hanya mendapat 8 KL saja. Itu pun tidak setiap hari. “Sekarang dalam satu minggu dikirim tiga atau empat kali saja. Tidak seperti dulu yang setiap hari,” paparnya.
Akibat terbatasnya kiriman BBM jenis Premium dari Pertamina, lanjut dia, stoknya pun cepat habis terjual. Kurang dari satu hari kiriman sebanyak 8 KL sudah tidak tersisa. “Biasanya datang pukul 24.00 WIB atau pukul 02.00 WIB terus sudah habis pada pukul 14.00 WIB siang,” bebernya.
Lingga Ade menyebut konsumen BBM jenis Premium di SPBU tempatnya bekerja masih mendominasi dibanding BBM jenis Pertalite dan Pertamax. Karena itu, kiriman dari Pertamina tidak sampai satu hari sudah habis terjual. “Sempat mendapat komplain juga dari pelanggan Premium. Tapi mau bagaimana lagi yang membatasi Pertamina seperti itu,” ucapnya.
Hal yang sama dikatakan salah seorang petugas SPBU di Jl Mayor Sujadi Kota Tulungagung. Ia menyebut sejak bulan Februari 2020 lalu ada pembatasan pengiriman BBM jenis Premium. Pertamina kini hanya mengirim setengah dari jatah sebelumnya yang biasa diterima SPBU. “Sekarang hanya dapat 8 KL per harinya. Kalau sebelunya dapat 16 KL perhari,” ujarnya.
Kejadian saat ini, menurut dia, sama persis dengan kejadian pada bulan November 2019 lalu. “Saat itu kejadiannya seperti sekarang sampai Desember, terus bulan Januari 2020 kembali normal,” ungkapnya.
Sebelumnya, Edi Wibowo, warga Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung mempertanyakan langkanya BBM jenis Premium yang biasa dia beli untuk kendaraan bermotornya. Bahkan ia menyebut tidak hanya di Tulungagung saja yang langka, ketika dirinya berada di Kota Malang pada Minggu (8/3), juga tidak bisa membeli Premium di sana karena sejumlah SPBU kehabisan stok. “Semestinya Pertamina tetap menyediakan Premium jika memang di SPBU-nya tetap menjual Premium. Lain kalau memang tidak lagi menjual Premium,” tandasnya.[wed]

Tags: