Sri Wilujeng Fastiani, Penggagas Kopi Rempah Wilujeng

Sri Wilujeng Fastiani, menunjukkan kopi racikannya yang sudah dikemas secara modern di tempat usaha miliknya di Desa Wonorejo, Situbondo. [sawawi]

Bisa Sembuhkan Penyakit Kronis, Jadi Langganan Oleh-oleh Wisatawan
Kab Situbondo, Bhirawa
Jika anda piknik ke kawasan Taman Nasional Baluran (TNB) Situbondo, tak lengkap rasanya jika tidak mampir ke kawasan Desa Wisata/Kebangsaan, yang terletak di Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo. Yang menarik, di desa paling timur Situbondo ini juga dikenal sebagai pusat penghasil sekaligus pusat produksi Kopi Rempah Wilujeng. Kopi yang dikenal wisatawan domestik maupun mancanegara memiliki khasiat penyembuh aneka penyakit kronis yang diderita manusia. Seperti apa kisahnya ?
Pagi itu, Minggu (9/12), cuaca masih sedikit gelap, karena matahari masih malu memperlihatkan sinarnya. Sejumlah wisatawan domestik maupun mancanegara tampak asyik ngobrol di sejumlah homestay yang disediakan pemerintah Desa Wonorejo dan penggiat wisata setempat. Sebagaian lagi para penikmat alam dan pemandangan di tanah air itu tampak kongkow-kongkow di gazebo home stay setempat.
Sebagian dari anak-anak wisatawan tampak bersama teman seusianya bermain di halaman homestay. Sedangkan pengunjung dewasa sedang menikmati seduhan Kopi Rempah Wilujeng, kopi khas produksi Desa Wonorejo. “Rasa kopi ini sangat berbeda dengan kopi kebanyakan yang ada di tempat lain. Rasanya pas di lidah,” kata Susiawan, pengunjung asal Lumajang.
Dia mengakui, baru kali ini bersama keluarganya berkunjung ke padang savana Bekol dan pantai bama di kawasan Taman Nasional Baluran. Di tempat wisata dengan hamparan tanaman yang luas dan ribuan aneka satwa itu, Susiawan menghabiskan malam Minggunya dengan menginap di homestay milik TNB.
Baru keesokan harinya, ujar Susiawan, ia bersama keluarganya berkunjung ke kawasan Desa Wisata/Kebangsaan di Desa Wonorejo, yang letaknya bersebelahan dengan TNB. “Jalan TNB sekarang mulus karena baru di hotmik. Dahulu jalannya sangat rusak karena hanya sebuah makadam yang penuh bebatuan besar,” aku Susiawan.
Sesampainya di Desa Wonorejo, Susiawan disambut para pengelola Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo. Disana sudah disediakan jejeran homestay (tempat tinggal sewaan) dengan pemandangan yang indah serta beraneka tarif. Mulai tarif murah Rp75 ribu hingga ratusan ribu, disediakan oleh pengelola Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo.
Para wisatawan bisa mempelajari keunikan Desa Wonorejo yang sudah lama dicanangkan Bupati Situbondo Dadang Wigiarto sebagai Desa Wisata Kebangsaan beberapa tahun silam. “Hasilnya Desa Wonorejo cukup dikenal dalam pandangan wisatawan. Selain Desa ini majemuk juga banyak bangunan tempat ibadah berbagai agama berdiri secara rukun dan kompak,” katanya.
Yang paling terkenang Susiawan bersama keluarganya, saat merasakan nikmatnya Kopi Rempah Wilujeng, yang kini sudah beredar luas di lokasi wisata Desa Kebangsaan maupun di beberapa titik Kecamatan Situbondo. Kata Susiawan, aroma dan rasa kopi rempah Wilujeng sangat kental dan nikmat di ujung lidah penggila kopi.
Disamping itu, lanjut Susiawan, kopi rempah Wilujeng ternyata memiliki dampak posiitif bagi masyarakat yang sedang mengidap berbagai penyakit kronis. “Kopi ini ternyata menyembuhkan penyakit migrain, perut kembung, kemandulan, asma, kejang otot. Termasuk bisa meningkatkan gairah seksual penikmat kopi,” ungkap Susiawan.
Disisi lain, Sri Wilujeng Fastiani, membeberkan, kopi hasil racikan tangannya itu merupakan hasil dari turun temurun garis keluarga besarnya yang sudah lama bertempat tinggal di Desa Wonorejo. Wilujeng yang asli kelahiran Malang Jawa Timur itu mengakui racikan kopi Rempah Wilujeng berawal dari keikutsertaanya pada sebuah undangan workshop sekitar tahun 2015 silam.
Sri Wilujeng kala itu terbersit dipikirannya untuk bisa membuat kopi kemasan rempah bernama Wilujeng. “Saat itu saya pertama kali nekat memproduksi kopi remah kemasan dengan merk Wilujeng,” ujar wanita yang gemar berhijab itu.
Sri Wilujeng menambahkan, ia bersama kerabatnya lalu mengemas kopi yang sudah lama di produksi secara tradisional oleh sesepuhnya dengan model kemasan terbaru dengan bahan bahan kopi, jahe, kayu manis dan aneka rempah lain diolah menjadi satu bernama Kopi Rempah Wilujeng. Wilujeng tidak mau, jika kopi hasil racikannya hanya berfungsi sebagai kopi biasa tetapi dia ingin membuat kopi plus yang berfungsi sebagai kopi kesehatan.
Yang terpenting lagi, urai Wilujeng, Kopi Rempah hasil gagasannya itu bisa menyembuhkan aneka penyakit yang biasa di idap masyarakat saat ini. “Kopi ini juga bisa melancarkan peredaran darah, demam dan batuk, mencegah perut buncit, menurunkan tekanan darah dan menurunkan berat badan serta dapat mengobati sakit gigi, ” beber Wilujeng.
Tak hanya itu, imbuh Wilujeng, setelah tiga tahun berjalan ternyata Kopi Rempah Wilujeng juga bisa mencegah siklus menstruasi, membuat perkasa, menurunkan kolesterol, meredakan nyeri sendi, mengatasi flu, menambah energi dan mengatasi kerontokan rambut. Wilujeng menambahkan, kopi racikannya juga bisa menurunkan resiko kanker, menyehatkan jantung, mengontrol kolesterol, anti depresi, mengobati gangguan kemih, anti mikroba, mengobati kejang otot dan dapat mengeluarkan racun dalam tubuh. “Kopi ini juga bisa meningkatkan singklusi darah,” pungkasnya.
Sekretaris Desa Wonorejo, Fathoni, sangat mengapresiasi kecerdasan Sri Wilujeng dalam meracik kopi rempah Wilujeng, sehingga dapat menunjang kedatangan arus wisatawan lokal/domestik maupun dunia/mancanegara ke wilayahnya. Dengan adanya produksi kopi rempah Wilujeng, aku Fathoni, akhir akhir ini arus wisatawan saat berkunjung ke Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo semakin deras.
“Yang membuat wisatawan tertarik dengan Desa Wisata Kebangsaan di sini (Wonorejo, red) karena ada produksi Kopi Rempah ini. Kopi ini ternyata juga banyak menyimpan khasit menyembuhkan aneka penyakit yang diderita masyarakat atau pengunjung,” terang Fathoni.
Kata Fathoni, hingga kini dirinya sudah berhasil mencatat penyuka atau penghoby Kopi Rempah Wilujeng hampir tembus hingga wilayah nusantara. Terbukti, ujar Fathoni, para penyuka kopi ini yang tidak bisa berkunjung ke Desa Kebangsaan Wonorejo, bisa juga dilayani dengan cara pemesanan sistem online.
Bahkan, pelanggan Kopi Rempah Wilujeng sudah laris ke berbagai daerah di luar Jawa. “Ada pelanggan tetap luar Jawa hingga saat ini rutin memesan Kopi Rempah Wilujeng. Misalnya saja dari pulau Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang intens memesan Kopi Rempah Wilujeng ini,” terangnya. [sawawi]

Tags: