Status Plt Bukan Jaminan Jabat Kadis

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Rangkaian asesmen pejabat eselon dua dilingkungan Pemprov Jatim telah digelar di Jakarta akhir pekan lalu. Dan hasilnya, akan menjadi salah satu pertimbangan pengisian jabatan yang saat ini tengah mengalami kekosongan.
Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono mengungkapkan, asesmen yang telah dilakukan baru memasuki gelombang pertama. Selanjutnya, sejumlah pejabat eselon dua secara bertahap akan mengikuti asesmen berikutnya.
Upaya ini, kata Heru, menjadi bagian dari pemetaan kompetensi pejabat untuk pengisian jabatan di Pemprov Jatim. Sehingga, tidak ada jaminan bahwa pelaksana tugas (Plt) akan melanjutkan untuk didefinitifkan. “Tidak ada keharusan Plt melanjutkan untuk definitive karena masih ada Baperjakat (Badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan, hasil asesmen,” tutur Sekdaprov Heru, Senin (8/7).
Status Plt, lanjut dia, merupakan penunjukan yang diberikan gubernur untuk melaksanakan tugas. Tidak ada dalam proses Plt tersebut, menjadi penilaian untuk selanjutnya menjadi definitive atau tidak.
Untuk diketahui, saat ini terdapat tujuh jabatan kosong setingkat eselon dua di lingkungan Pemprov Jatim. Ketujuh jabatan tersebut antara lain, Dinas Pendidikan Jatim, Direktur RSUD Syaiful Anwar, Wadir Layanan RSUD Syaiful Anwar, Kepala Biro SDA Setdaprov Jatim, Asisten I, Asisten III dan Staf Ahli Gubernur Jatim.
“Kebutuhan pengisian itu nanti kan bisa diisi dengan pertimbangan dari asesmen itu,” tutur Heru. Karena itu, lanjut dia, asesmen tidak hanya dilakukan untuk 12 pejabat eselon dua, melainkan secara keseluruhan.
Sementara itu, kekosongan jabatan Kepala Dindik Jatim hingga masih menjadi paling menarik perhatian. Mantan Kepala Dindik Jatim Saiful Rachman mengungkapkan, kekosongan yang saat ini terjadi tengah diisi dengan Plt. Tugas tersebut, secara normatif bisa menjadi peluang untuk didefinitifkan. Namun, hal itu tergantung dari penilaian selama menjabat sebagai Plt. “Mengemban status Plt harus bisa melaksanakan tugasnya saat ini dengan sebaik-baiknya,” tutur Saiful.
Salah satu indikator menurutnya adalah kemampuan Plt menjaga kesinambungan program antara yang saat ini telah purna tugas hingga pejabat terpilih pejabat yang definitif. Tugas antara semacam ini, tutur dia, bisa menjadi positif hingga menjadi definitif atau malah sebaliknya.
“Prinsipnya memimpin Dindik Jatim itu harus ekstra hati-hati, harus memahami pendidikan secara menyeluruh dan tidak boleh melupakan sejarah,” pungkas Saiful. [tam]

Rate this article!
Tags: