Stok Bahan Pokok Cukup, Jangan Panic Buying

Drajat Irawan

Pemprov, Bhirawa
Posisi stok bahan pokok dan penting (Bapokting) atau biasa dikenal sebagai bahan pokok di Jatim lebih dari cukup dengan harga stabil. Dinas perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim menyatakan posisi aman stok Bapokting ini setidaknya sampai dengan setelah lebaran.
“Posisi stok bahan pokok dan bahan penting di Jatim aman dengan harga stabil di bawah harga eceran tertinggi (HET). Stok ini aman bahkan sampai dengan setelah lebaran. Kalaupun ada perubahan stok Insya Allah mestinya bertambah, bukan berkurang,” terang Kadisperindag Jatim, Drajat Irawan, Kamis(19/3).
Sebagai gambaran Drajat menyebut stok sejumlah bahan pokok penting seperti beras di Jatim masih ada stok 2,3 juta ton, telur ayam ras 57 ribu ton, bawang merah 335 ribu ton, daging sapi 415 ribu ton, cabai merah 38 ribu ton.
Pada posisi stok tersebut, lanjutnya, harga eceran tingkat konsumen masih stabil di bawah HET seperti beras mentik yang masih Rp11.048 per Kg, bawang merah Rp 29.539 per Kg, daging sapi di kisaran Rp108 ribu.
Terkait harga gua yang masih berada di atas HET, Drajat menyebut pihak pabrikan gula saat ini sudah melakukan giling per 19 Maret sebanyak 184 ton produksi untuk satu hari saja. Stok gula sendiri, lanjut Drajat , di Jatim masih ada 71 ribu ton. “Sebenarnya stoknya masih aman, kita harapkan akan segera turun dari Rp16.800 ke mendekati HET di kisaran Rp12.500 per Kg,” terangnya.
Sedangkan komoditas minyak goring yang sempat terkoreksi di angka Rp11.600 per Kg dari HET Rp10.500, Drajat menyebut hal itu disebabkan posisi harga CPO dunia yang memang naik. “Kalau stoknya lebih dari cukup, industri minyak goring di Jatim cukup besar untuk memenuhi stok,” terangnya.
Atas posisi stok dan stabilitas harga tersebut, Drajat mengimbau agar masyarakat tidak melakukan tindakan panic buying terutama menghadapai pendemi Covid 19. “Tidak perlu punic buying, stok bahan pokok di Jatim lebih dari cukup bahkan untuk 2,5 bulan sampai tiga bulan ke depan,” tegasnya.
Sementara itu KABID HUMAS POLDA JATIM, KOMBES POL Trunoyudo Wisnu Andiko mengaku mendapat SURAT EDARAN KABARESKRIM POLRI NOMOR: B/1872/III/OTL.2.1./2020/BARESKRIM TANGGAL 16 MARET 2020, PERIHAL PENGAWASAN KETERSEDIAAN BAPOKTING.
“Kalau surat edaran Mabes Polri dalam hal ini Kabareskrim, rana dari Divisi Humas Polri. Kami punya sendiri Satgas Pangan Polda Jatim,” kata Trunoyudo Wisnu Andiko.
Ia menegaskan bahwa Satgas Pangan Polda Jatim sudah melakukan sidak pasar terkait panic buying Covid-19. Dan di Surabaya tidak ada masalah dengan hal tersebut. Bahkan pihaknya sudah melakukan imbauan secara persuasif dan juga secara preventif terkait hal ini.
Dihubungi terpisah, Corporate Communication Alfamidi, Arif L. Nursandi mengungkapkan pembatasan pembelian BAPOKTING di semua toko-toko Alfamidi yang berlaku sejak Senin (16/3) kemarin ini sudah berlaku nasional.
“Syukurlah dengan adanya pembatasan pembelian seperti beras 5 kg maksimal 2 bag, gula 1 kg 2 pcs, minyak goreng 1liter maksimal 4 pouch atau 2 liter maksimal 2 pounch dan mie instan maksimal 2 dus atau 80 bungkus ini di mengerti dan pahami oleh para pelanggan Alfamidi,” terangnya. [gat.riq.bed]

Tags: