Stok Cukup, Masyarakat Tak Perlu Borong Sembako dan Masker

Masker bedah mulai langka di pasaran Tulungagung dan harganya pun naik berlipat, Selasa (4/2).

Gubernur Tegaskan Jangan Lakukan Aji Mumpung
Pemprov, Bhirawa
Fenomena panic buying akibat masuknya Virus Corona di Indonesia sempat dilakukan oleh masyarakat dikhawatirkan akan memicu stabilitas harga bahan pokok di pasaran. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menegaskan agar tidak ada pedagang melakukan aji mumpung atau memanfaatkan kesempatan dengan menaikkan harga.
Khofifah mengingatkan agar masyarakat tidak melakukan aksi borong baik sembako maupun masker. Sebab, semua dalam kordinasi yang sangat baik dan terkendali oleh pemerintah pusat maupun di daerah. “Jadi seluruh warga Jatim bisa melihat ini sebagai fenomena sosial yang harus dihadapi dengan tenang dan tidak panik,” tutur Khofifah usai mengikuti Kortekbang 2020 Regional I di Hotel Shangrila Surabaya, Rabu (4/3).
Terkait harga Sembako, Khofifah mengaku telah melakukan kordinasi dengan ASPRINDO (Asosiasi Pengusaha Pribumi Indonesia) Jatim. “Kalau barang ini stoknya cukup, maka saya minta tolong jangan ada yang aji mumpung kemudian menaikkan harga kebutuhan pokok tertentu. Jadi ini saya akan kordinasi kembali dengan Satgas Pangan dan Kapolda serta jajaran Forkopimda,” tegas Khofifah.
Ditemui ditempat yang sama, Mendagri Tito Karnavian meminta agar pejabat tidak membuat komentar terkait virus Corona atau Covid-19 yang membuat masyarakat panik. “Terkait corona virus, tidak perlu panik dan pejabat tak perlu mengeluarkan komentar sendiri-sendiri, apalagi komentarnya sektoral. Kita sudah biasa (menghadapi situasi seperti ini),” katanya.
Ia juga meminta masyarakat tidak panik. Toh, hasil penelitian yang disebutkannya membuktikan bahwa covid-19 tingkat kematiannya lebih rendah dibanding influenza. “Jangan menjadi cemas dan panik sampai lakukan hal yang tidak perlu. Menimbun stok bahan makanan tidak perlu. Stok bahan makanan cukup. Tidak perlu juga menimbun masker,” tegasnya.

Buka Call Center Covid-19
Pemprov Jatim melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) membuat layanan call center cangkrukan kesehatan (Cacak Jatim) untuk layanan kesehatan termasuk untuk konsultasi terkait coronavirus (COVID-19). Layanan call center dibuka di dua saluran yaitu di nomor 031 – 8430313 untuk layanan di hari aktif dan jam kerja, dan di nomor 081334367800 yang juga aktif di hari libur selama 24 jam.
“Layanan call center dapat diakses melalui dua jalur. Ada yang nomor kantor dan ada yang nomor telfon 24 jam. Ini adalah layanan yang kita buka agar masyarakat bisa terang dan tenang jika mendapatkan informasi dan konsultasi kemana fasilitas kesehatan atau rumah sakit (RS) yang bisa mereka tuju saat mengalami tanda-tanda terinfeksi coronavirus,” kata Khofifah.
Jika masyarakat menghubungi layanan call center, operator Dinkes akan menjawab dan memberikan informasi. Khususnya dalam hal manajemen layanan RS yang bisa dijadikan masyarakat sebagai rujukan saat mengetahui ada tanda-tanda yang menyerupai coronavirus.
“Kita berjejaring dengan 44 RS yang kami tetapkan sebagai RS rujukan pertama dan kita siapkan untuk menerima warga Jatim jika mengalami gejala terindikasi coronavirus,” ucapnya.
Sebanyak 44 RS rujukan pertama ini tersebar di seluruh kabupaten kota di Jatim. RS rujukan pertama coronavirus ini adalah RS yang sudah memenuhi empat kriteria.
Yang pertama adalah RS tipe B, memiliki ruang isolasi, memiliki dokter sesialis paru-paru, dan memiliki dokter radiologi. Dengan memenuhi empat kriteria ini, maka RS akan bisa menentukan pasien mengalami sakit yang mengarah ke COVID-19 ataukah tidak.
“Jika mengarah ke COVID-19, maka pasien akan diarahkan untuk dirujuk ke 3 RS rujukan utama kita yaitu RSUD Dr Soetomo Surabaya, RSUD Dr Soedono Madiun, dan RSUD Saiful Anwar Malang. Mana yang terdekat dari pasien, ke RS itu pasien akan dirujuk,” tegasnya. [tam,geh]

Tags: