Sudah 40 hari, Jasad Korban Pembunuhan Belum Ditemukan di Sidoarjo

Sidoarjo, Bhirawa.
Pembunuhan sadis yang dilakukan Bayu (25) terhadap siswi SMK yang baru berusia 18 tahun, menyisakan persoalan pelik karena jasad korban pembunuhan yang dibuang ke sungai desa Siwalan Panji, Buduran sejak 30 januari belum ditemukan.
Pembunuh biadab ini ditangkap polisi, senin kemarin, berikut barang bukti motor honda beat. Kasus ini menjadi menarik, lazimnya jasad hasil pembunuhan ditemukan terlebih dulu, baru kemudian tersangkanya. Kali tersangkanya ditangkap, sedangkan jasadnya masih dicarik.
Resmob Polres Sidoarjo tanggap kasus ini setelah ada laporan orang tua korban ke Polres, di hari anaknya tidak pulang ke rumah., yakni 30 januari. Waktu itu usai pulang sekolah, korban yang tinggal di desa Wadung Asih, Buduran, berpamitan ke Porong karena ada panggilan pasien akan pasang bekel gigi. Memang keseharian korban bekerja sambilan pasang bekel.
Sejak itu keluarga sudah kehilangan kontak. Ditelpon berulang kali, ada nada panggilan tapi tidak diangkat. Karena jejaknya tidak diketahui akhirnya ayah korban melaporkan ke polisi.
Penangkapan pelaku yang berawal dari secuil informasi yakni keberadaan honda beat. Polisi mengamankan seorang pengendara beat di daerah Ngoro, Mojokerto. Motor yang dikendarai korban terakhir kali itu, dikembangkan polisi dengan mencari darimana motor itu dibeli.
Dari beberapa nama pemakai motor itu ujungnya adalah penjualnya adalah Bayu. Pemuda asal lampung yang menikahi anak ketua RT di desa Buduran, Kec Buduan, ini mengakui telah menghabisi korban dengan cara dikepruk dengan balok kayu. Setelah tewas, gadis berkulit putih itu dibungkus dengan karung goni dan dijeburkan ke sungai pada 30 januari malam.
Bayu mengakui motivny untuk menguasai motor korban, tetapi sumber di Polres Sidoarjo mengatakan, masih mendalami kemungkinan ada motiv lain.
Ibu korban yang ditemui di rumahnya, masih terlihat lemas dan masih terus menangis dengan menyebut nama anak keduanya itu. Sedangkan polisi dibantu masyarakat terus melakukan pencurian dengan meneluri sungai sampai ke pantai timur. Jasad korban belum ditemukan. Lamanya waktu (40 hari) menjadi kesulitan.
Menurut masyarakat sekitar sungai, banyak endapan lumpur sungai. Mungkin saja jasad tertimbun lumpur. (hds)

Tags: