Sukses Produksi Alat Terapi Oksigen, LIPI Berikan Hasil Penelitian ke Gugus Tugas Covid-19 Jatim

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi sekaligus Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) menerima Alat terapi oksigen dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (7/7). [Oky abdul soleh/bhirawa]

Pemprov Jatim, Bhirawa
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sukses memproduksi alat terapi oksigen beraliran tinggi untuk penanganan pasien Covid-19. Alat kesehatan dengan nama produk Gerlink LIPI High Flow Nasal Cannula- 01 (GLP HFNC-01) itu telah mendapatkan paten dan salah satunya diserahkan ke Gugus Tugas Covid-19 Jatim.

GLP HFNC-01 berfungsi meringankan gejala pernafasan yang diderita pasien sebelum terjadi gagal nafas. “Alat ini sangat berguna bagi pasien COVID-19, yakni mencegah pasien tidak sampai gagal nafas dan tidak harus diinkubasi menggunakan ventilator invasif,” ujar Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Agus Haryono di sela penyerahan alat di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa.

LIPI, kata dia, bersama PT Gerlink Utama Mandiri telah mengembangkan alat tersebut dan telah memproduksinya sebabyak 10 unit. Produk yang merupakan salah satu dari jenis produk anestesi terbaik kelas 2B, yaitu High Flow Humidifier Oxygen Device atau produk alat terapi oksigen beraliran tinggi pertama buatan Indonesia.

Alat tersebut diterima langsung oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi sekaligus Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD). “Penyerahan GLP HFNC-01 ini merupakan bentuk apresiasi LIPI kepada tenaga kesehatan yang telah berjuang dalam penanganan pandemi COVID-19,” ucapnya.

Sistem kerja alat ini, lanjut dia, adalah aliran tinggi menggunakan sistem tabung venturi yang berbasis pada penyempitan aliran masuk dan diharapkan membantu penyembuhan pasien COVID-19 baik yang berstatus ODP, PDP, maupun pasien positif.

Bahkan, berdasarkan data dari LIPI bahwa penggunaannya tidak sebatas untuk pasien COVID-19, namun bisa untuk pasien yang mempunyai diagnosa penyakit paru obstruktif kronik, Restrictive Thoracic Diseases (RTD), Obesity Hypoventilation Syndrome 5, deformitas dinding dada, penyakit neuromuskular, dan Decompensated Obstructive Sleep Apnea.

Sementara itu, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi mengapresiasi bantuan yang diserahkan ke Pemprov Jatim dan segera ditindaklanjuti ke rumah sakit rujukan.

“Terima kasih kepada LIPI dan timnya. Harapannya alat ini dapat membantu untuk proses penyembuhan pasien COVID-19, terutama pencegahan terhadap angka kematian di Jatim,” kata dr Joni yang juga Direktur Utama RSUD dr Soetomo tersebut. [tam]

Tags: