Tagih Janji Presiden Jokowi, Peternak Ayam Demo Kantor Bulog Cabang Tulungagung

Yesi Yuni berorasi di depan gerbang Kantor Bulog Cabang Tulungagung menagih janji Presiden Jokowi terkait bantuan kuota jagung, Senin (18/10).

Tulungagung, Bhirawa.
Puluhan peternak ayam dari Blitar Raya dan Tulungagung melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Bulog Cabang Tulungagung, Senin (18/10). Mereka menagih janji Presiden Joko Widodo yang akan menyediakan 15 ribu ton jagung dan saat ini penyalurannya tersendat.

Koordinator aksi, Yesi Yuni, menyatakan janji Presiden Joko Widodo yang akan menyediakan 15 ribu ton bagi peternak ayam di Blitar Raya saat ini baru terealisasi 900 ton saja. Padahal instruksi presiden untuk penyediaan jagung tersebut sudah berjalan sejak sebulan lalu.

“Yang kami tanyakan mengapa sampai terhambat. Di mana masalahnya,” ujarnya.

Menurut dia, jika merunut dari instruksi Presiden Joko Widodo yang akan membantu peternak Blitar Raya dengan kuota 15 ribu ton jagung selama tiga bulan, maka setiap bulan seharusnya mereka mendapat 5 ton jagung. “Tetapi saat ini baru teralisir 900 ton saja,” terangnya.

Yesi Yuni selanjutnya menandaskan jika persoalan ini tidak segera dituntaskan, para peternak ayam di Blitar Raya akan melakukan aksi demonstrasi lagi ke Jakarta. Bahkan mereka mengancam bakal menginap di Kantor Kementerian Pertanian kalau kuota jagung yang dijanjikan belum juga terealisasi.

“Saat ini kami peternak rakyat sedang berdarah-darah. Harga jagung di pasaran sudah Rp 6 ribu per kilogram. Sedang harga jagung bantuan dari presiden Rp 4.500 per kilogram. Kami sangat terbantu dengan bantuan kuota jagung dari presiden itu, apalagi telur yang kami jual tidak cukup untuk beli jagung di pasaran,” paparnya.

Lebih lanjut perempuan berjilbab ini membeberkan harga telur ayam saat ini masih di kisaran Rp 13 ribu per kilogram. Rendahnya harga telur tersebut membuat peternak ayam kini tidak lagi mengandalkan jagung sebagai pakan karena harganya juga melambung. “Peternak sekarang memberi pakan dengan karak atau mengurangi populasi ayam untuk membeli pakan,” ucapnya.

Keluhan yang sama dikatakan Ketua Paguyuban Harga Telur Tulungagung, Munir. Ia menyatakan kendati kuota jagung untuk Tulungagung sudah terealisasi, namun saat ini tidak lagi bisa melakukan hal yang sama. “Kami tidak bisa mengambil lagi karena pendistribuasian yang di Bilitar itu tersendat,” katanya.

Sementara itu, Pimpinan Bulog Cabang Tulungagung, Junaidi, menanggapi tuntutan peternak ayam mengatakan akan meneruskan pada yang lebih atas. “Kalau yang sebanyak ditugaskan sudah tersalurkan,” ujarnya.

Ia menandaskan pula masih menunggu instruksi lanjutan untuk menyalurkan lagi bantuan kuota jagung bagi peternak ayam. Bulog rencananya menyalurkan bantuan jagung di Jatim sebanyak 16.500 ton dari 30 ribu ton kuota nasional. “Sekarang baru 1.000 ton yang kami salurkan,” tuturnya. (wed)

Tags: