Tahun Ajaran Baru Mulai 2 Juni, Tetap Pakai Sistem Daring

Malang, Bhirawa
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa , memastikan proses pembelajaran tingkat SMA dan SMK di Jawa Timur tetap akan dimulai awal Juni 2020 meski di tengah pandemi Covid 19. Namun pelaksanaan proses pembelajaran ini masih dilakukan dari rumah masing-masing dengan sistem Daring (dalam jaringan) seperti kebijakan selama pandemi selama ini.
“Untuk sekolah SMA dan SMK, dimulai pembelajaran bagi siswa yang ada di semester genap, itu akan masuk pada 2 Juni,” ujar Khofifah usai rapat koordinasi Forpimda Jawa Timur dan tiga daerah Malang raya di Bakorwil III Malang, Minggu (31/5) Kemarin.
Namun lanjut Khofifah, proses pembelajaran dilakukan dari rumah masing – masing dengan memanfaatkan teknologi daring atau online, sesuai surat edaran yang dikeluarkannya pada 19 April 2020.
Menurut Khofifah, proses belajar mengajar bagi siswa SMA atau SMK pada tanggal 2 Juni, sesuai dengan surat edaran Gubernur per tanggal 19 April yang lalu, pada 2 Juni akan memulai proses belajar mengajar, tetapi mereka belajar di rumah.
Proses belajar mengajar secara daring ini berlaku hingga keadaan akan membaik dan ada penjelasan lebih lanjut dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.
“Mereka belajar di rumah, sampai ada penjelasan berikutnya, sehingga para guru juga tetap akan melanjutkan kurikulim masing-masing, sesuai dengan proses belajar di rumah,”ujar Gubernur.
Sebagai informasi pembelajaran secara online di seluruh sekolah di Jawa Timur telah dilakukan sejak bulan Maret 2020, dan hingga akhir Mei 2020 ini telah diperpanjang tiga kali oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Sementara itu, terkait dengan, penerimaan peserta didik baru (PPDB) Pemerintah Provinsi (Pemprov) mekanisme sudah diatur melalui Dinas Pendidikan.
Sedangkan khusus, untuk keluarga tenaga medis, hingga supir ambulan yang ikut menangani Covid 19, secara khusus pihaknya mengalokasikan kuotasatu persen untuk mengikuti PPDB di tahun ajaran 2020 – 2021.
Khofifah mengatakan kuota ‘khusus’ bagi anak dari tenaga medis, dokter, perawat, hingga petugas ambulan yang menangani pasien – pasien corona ini sebagai bentuk penghargaan bagi mereka.
“Untuk PPDB SMA dan SMK kami menyiapkan satu persen untuk keluarga tenaga kesehatan. Apakah putra ptri dokter sampai dengan perawat, dan ambulan yagn merawat pasien COVID-19,” ujar Khofifah.
Nantinya para anak tenaga medis ini akan mendapatkan prioritas di PPDB sekolah – sekolah, dengan menunjukkan surat tugas dari rumah sakit rujukan.
Dengan membawa surat dari rumah sakit rujukan, putra – putri mereka akan mendapatkan prioritas kuota PPDB yang akan di mulai pada 8 Juni 2020 ini.
“PPDB tetap akan dibuka mulai 8 Juni, secara online. Termasuk di dalamnya kalau SMK jurusan kimia, tetap akan dibuka secara onine,” pungkasnya. [mut]

Tags: