Tak Ada Tahap Tiga, LTMPT Minta Peserta UTBK Jaga Imunitas Tubuh di Tahap Dua

Pemkot Surabaya telah memberikan layanan rapid test gratis kepada peserta UTBK. Setiap peserta yang reaktif langsung di swab dan diisolasi di hotel.

Evaluasi UTBK Tahap I, Tingkat Kehadiran Peserta Capai 97,03 Persen
Surabaya, Bhirawa
Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahap satu berjalan lancar. Beberapa evaluasi pun dilakukan untuk pelaksanaan di tahap kedua. Peserta diminta untuk menjaga kesehatan, rajin mengukur suhu tubuh, dan menjaga imunitas dengan baik. Sebab, panitia tidak menyelenggarakan tahap tiga pelaksanaan UTBK. Tahap ke dua sendiri akan mulai dilakukan pada 20-29 Juli 2020.
Ketua Pelaksana LTMPT Prof. Moh. Nasih menuturkan dari hasil evaluasi pelaksanana tahap satu, UTBK dilakukan sebanyak 19 sesi, dengan jumlah peserta sebanyak 558.107. Dari pseserta tersebut, 519.070 peserta dinyatakan ikut dan hadir dalam UTBK gelombang pertama ini.
“Jika dihitung dari daftar kehadiran tentu sangat luar biasa. Tingkat kehadiran peserta sebanyak 93,01%. Ini bentuk kemajuan yang sangat berarti di tengah wabah pandemi yang belum mereda,” ujar Nasih dalam konferensi pers secara daring, Rabu (15/7).
Pihaknya meyakini kesuksesan penyelenggaraan UTBK tahap satu karena dorongan dari berbagai pihak. Bakan kehadiran tahun ini, lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Tak hanya itu, di beberapa tempat kehadiran peserta bisa mencapai 97,76%. Hal ini terjadi di UPN Jakarta. Setidaknya ada lima pusat UTBK dengan tingkat kehadiran yang tinggi sepertu UPI Purwakarta, UNTIRTA Banten, ISBI Bandung, dan UI.
“Sekali lagi ini merupakan hal yang membanggakan. Meski di tengah pandemi, semua protokol kesehatan bisa kita laksanakan dengan sebaik-baiknya. Dan tentu ini bisa menjadi motivasi kepada semua calon peserta untuk optimis bahwa semua proses aktivitas di perguruan tinggi bisa dilaksanakan dengan baik dalam mematuhi protokol kesehatan,” papar dia.
Terkait adanya laporan pemeriksaan kesehatan, Nasih menjelaskan jika di berbagai wilayah pelaksanaan UTBK dilakukan sangat ketat. Mulai dari pemeriksaan suhu, rapid test, sterilisasi ruangan usai digunakan, jaga jarak, cuci tangan, hingga memberikan fasilitas untuk menggunakan sarung tangan.
Selain itu, pantaun ruangan juga menggunakan CCTV sepanjang pelaksanaan UTBK. Bahkan, pimpinan perguruan tinggi tempat pelaksana dan gugus tugas Covid-19 juga turut memantau pelaksanaan UTBK.
“Jika ada peserta yang pada tahap pertama terhalang untuk mengikuti UTBK karena suhu badan yang tinggi, reaktif covid, dan kurang sehat, maka dianjurkan untuk mengikuti UTBK Tahap II. Dan kita minta untuk yang ikut ditahap kedua agar benar-benar menjaga kondisi kesehatannya. Karena kami tidak menyelenggarakan tahap ketiga,” tegas dia.
Sementara itu, Plt. Dirjend Dikti menuturkan Prof. Ir. Nizam mengapresiasi terlaksananya UTBK Tahap I yang berjalan dengan baik. Meski ada kendala, menurutnya hal itu masih lumrah dan tidak mengganggu proses UTBK Tahap I.
“Untuk UTBK Tahap II kami dipastikan akan bisa berjalan dengan lebih lancar dan lebih baik. Dan saya berharap agar semua pihak bisa bekerja dengan lebih baik dan maksimal di UTBK Tahap II,” urainya. [ina]

Tags: