Dr Soekarwo
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo memastikan penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak di Surabaya harus berjalan sesuai rencana. Pemerintah tidak boleh kalah dengan maksiat yang telah menggerogoti martabat kaum hawa yang menjadi PSK (Pekerja Seks Komersial) di lokalisasi tersebut.
“Penutupan Dolly harus terus berjalan tidak boleh berhenti. Karena ini menyangkut perubahan mendasar pada kehidupan dan cara hidup yang lebih bermartabat. Saya yakin sebagian besar warga yang berada di lokalisasi tersebut sudah bosan dengan kehidupan yang hanya seperti,” kata Pakde Karwo, sapaan lekat Soekarwo, dikonfirmasi, Minggu (8/6).
Dikatakannya negara Indonesia adalah negara demokrasi dimana, makna luas dari demokrasi adalah cara hidup berdialog. Sehingga, besar atau kecilnya masalah harus diselesaikan dengan cara berdialog yang baik, tidak saling menyalahkan atau menyudutkan.
Menurut dia, yang namanya berjualan itu harus dapat uang, tetapi kalau yang berjualan ini berbau maksiat tentunya tidak baik. Tak hanya itu, yang namanya jualan itu ada barang yang dijual dan barang yang dijual itu berkurang. Selain itu, dengan ditutupnya Dolly maka terjadi perubahan yang signifikan bagi setiap kehidupan di tempat tersebut.
Jika penolakan dianggap sebagai alasan kemanusiaan tentunya tidak sejajar dengan nilai-nilai yang ada karena prinsip penutupan itu membuat hidup lebih bermartabat. “Seandainya ini sudah mengalami jalan buntu, maka lobi-lobi bisa dilakukan yang penting jalan terus,” katanya.
Dalam penutupan Dolly ini, Pakde Karwo tetap mengikuti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini karena, Pemkot Surabaya yang memiliki kewenangan dan Pemprov Jatim hanya bersifat membantu saja. “Pemprov Jatim tidak bisa langsung turun langsung. Pemerintah dalam hal ini adalah Wali Kota Surabaya,” katanya.
Mantan Sekdaprov Jatim ini, akan menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada Wali Kota Surabaya untuk bisa menyelesaikan dengan baik. “Kami pasrah Bu Wali saja. Apapun itu kami akan mendukung. Kemarin sudah mengusulkan ke saya terkait apa saja yang berhubungan dengan penutupan dan sudah saya setujui,” katanya. [iib]
